• 40. | DEAR, NAKALA •

1.2K 53 7
                                    

'Ku melintas pada satu masa
Ketika 'ku menemukan cinta
Saat itu kehadiranmu
Memberi arti bagi hidupku
-
🎶 Adera- Melukis bayangmu.

Bantu koreksi typo ya syng 😣
Typo ku estetik sekali soalnya, jadi g keliatan 💅

Plis, baca nya sambil dengar lagu nyaa 😋 w setiap dengar lagu ini keinget Arka Lyo 🙏

Enjoy 😼

"Karena buatku, kamu adalah bukti nyata betapa baiknya semesta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karena buatku, kamu adalah bukti nyata betapa baiknya semesta."

- Meisya Lyodryn.

=========

Selasa, 9 November 2021
______________

"Cepat, Jul! Gue gak mau telat bawa Lyo ke rumah sakit," ucap Arka.

Julio mengendarai mobil milik Arka dan motornya yang mogok tadi di bawa oleh beberapa orang yang Arka bawa kesana.

"Iya ini gue udah cepat banget."

Arka menangis sejak tadi, Lyodryn terlelap tak sadarkan diri sejak peluru itu melesat menembus punggung belakangnya dengan kuat. Darah tak berhenti mengalir. Arka hanya memeluknya, memintanya untuk bertahan, dan tak henti untuk berdoa.

"Lo kuat ya. Gue tau Lyodryn gue kuat, lo dan Nakala harus baik-baik aja. Gue akan bawa lo ke rumah sakit sekarang. Bertahan ya, gue mohon," bisik Arka di telinga Lyodryn.

Arka tak habis pikir kenapa Lyodryn harus melakukan ini untuknya. Mengapa tak dia saja yang terkena? Mengapa Lyodryn harus menjadi benteng untuknya?

Arka mendekap Lyodryn dengan erat. "Maafin gue," ucap Arka dengan lirihnya.

Arka dan Julio pergi membawa Lyodryn ke rumah sakit saat setelah beberapa polisi datang, sebelum kesana Arka memang sudah sempat memberi tahukan hal tersebut kepada pihak kepolisian.

Kaki Naya tertembak saat berusaha melarikan diri, dan Ares ikut tertangkap. Sedangkan Ezra, lelaki itu berhasil lari dari kejaran beberapa polisi. Shinta, dia ikut bersama dengan Naya dan Ares, meskipun dirinya belum terbukti terlibat.

"Bapak tunggu di sini, biarkan kami bekerja," ucap seorang suster yang langsung saja masuk kedalam ruang UGD di hadapannya.

"ARGHH!" Arka memukul tembok di hadapannya. Arka memukuli dirinya sendiri.

"Arka lo bodoh! Gara-gara lo, Lyo jadi kayak gini. Lo udah nyiksa dia. Mana janji lo hah? Mana?!" ucap Arka pada dirinya sendiri.

"Arka udah, Ka," ucap Julio yang untuk menenangkan Arka.

Arka terduduk di lantai, menyandarkan dirinya pada tembok dibelakangnya. Tangannya memegangi kepalanya sendiri, serta tangis yang tak berhenti sejak tadi.

Adinata | end.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang