• 37. | DIMANA LYODRYN? •

896 37 2
                                    

Bantu koreksi typo ya syng 😣
Typo ku estetik sekali soalnya, jadi g keliatan 💅

Enjoy 😼

Kamis, 4 November 2021______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamis, 4 November 2021
______________

Arka baru saja keluar dari sebuah toko bunga, dia membelikan sebuket bunga untuk Lyodryn. Setelah berpikir panjang semalaman, Arka rasa tak ada salahnya menemui wanita itu pagi ini.

"Handphone gue mati lagi, mana lupa bawa charger," ucap Arka.

Arka sempat melihat beberapa notifikasi telepon dari Lyodryn, dia baru sadar dia menonaktifkan suara dering nya. Saat akan melihatnya lebih jelas, handphone nya mati begitu saja.

"Semalam kan hujan deras, terus banyak geledek. Mungkin Lyodryn nelepon gue karena itu," gumamnya.

"Gue pulang sekarang. Gue harus nemuin Lyodryn sekarang. Gue harus dengar dulu penjelasannya. Iya, kita harus tetap baik-baik aja." Arka memencet kunci mobilnya untuk membuka pintu mobil tersebut.

Lelaki itu masuk kedalam sana bersama dengan sebuket bunga yang di belinya barusan.

____________

"Lo mau ngapain kesana?" tanya Julio pada Shinta yang kini menaiki motornya.

"Ya mau ketemu Lyo lah, emang ngapain?"

Shinta baru saja turun dari angkutan umum, masih pagi-pagi seperti ini entah untuk apa dia memutuskan untuk pergi ke rumah sahabatnya itu. Saat akan memasuki area perumahan, bertemulah dia dengan Julio dan motor hijaunya sedang melintas. Mau tak mau Julio mengantarkan Shinta saat tau dia akan pergi kerumah Lyodryn.

"Pagi-pagi banget gini? Mau numpang sarapan lo?" ucap Julio.

"Ngapain kek, ribet banget segala ngurusin."

Wajah Shinta tampak gelisah, Julio dapat melihat itu dari kaca spion nya. Seperti ada sesuatu yang gadis itu pikirkan saat ini. "Lo kenapa? Deg-degan di bonceng gue?"

"Pede banget, najis."

"Eh, Shin. Gue mau nanya," kata Julio.

"Apaan?"

"Lo masih naksir gue gak?"

"Gak ada pertanyaan lain apa? Lagipula gue naksir lo jaman SMA ya, sekarang nggak. Gue pikir-pikir juga dulu otak gua agak sengklek, bisa-bisanya demen sama lo," sahut Shinta dengan sewotnya.

Julio memutar bola matanya, semua perempuan yang ditemuinya selalu menjawab hal yang sama. Sampai dia berpikir apa ketampanannya sudah menghilang?

Adinata | end.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang