"Kata maaf lo gak akan bisa balikin apapun! Hidup gue udah hancur," teriak Arka.
"Hidup gue lebih hancur, Ka!"
"Dan itu karena ulah lo sendiri!" lanjut Arka menyahuti.
••••••••
Pertemuan malam itu, membuat Arkana...
Udah berapa hari coba? Lupa mulu astagfirullah. Maap ya, mabok tugas gini nih 😓
Abis ini beneran deh berusaha cepat up, pengen cepat tamatin, takut lupa alur serius.
BACA DULU!
Note: Mulai minggu depan, aku mau up setiap selasa, Kamis ya. Pokoknya ingetin aja, nge wall, komen di part terakhir, atau DM aku bole beneran biar aku g lupa terus, oke?
Udah gitu aja, skuy lanjut baca dah. OIYA ADA MULMED LAGI, AKU TARUH LAGU BIAR MAKIN NGENA. SAMBIL DENGERIN.
Bantu koreksi typo ya syng 😣 Typo ku estetik sekali soalnya, jadi g keliatan 💅
Gak sempet revisi, kalo ada typo atau apa kasih tau, makasi.
Enjoy 😼
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lo juga udah cape kan sama sikap gue? Apa yang harus di pertahanin, Ka kalo gini?"
- Meisya Lyodryn.
==========
Jumat, 1 Oktober 2021. __________
Lyodryn berusaha untuk bersikap biasa saja, namun rasanya sulit, sangat. Tak tahu mengapa Lyodryn merasa Arka sudah membohonginya. Bagaimana tidak? Berpacaran dengan wanita lain di belakangnya, padahal jelas-jelas kini status Arka adalah suami nya.
Sore tadi Arka mengejarnya, saat Lyodryn memutuskan untuk pergi dari hadapannya dan Naya. Arka mencoba menjelaskan, tapi Lyodryn malah mengacuhkannya. Lyodryn tak bisa menepisnya lagi, benar saja dia cemburu. Lyodryn selalu berusaha menghentikan tangisnya, entah dirinya menjadi cengeng seperti ini. Saat sudah diam, teringat lagi, lalu kembali menangis. Itu saja seharian ini.
Sudah pukul sembilan malam, Lyodryn duduk di pinggir kasurnya sambil menatap dengan tatapan kosong kearah depan. Dirinya sengaja menghindari Arka sejak kejadian tadi. Arka, masih berdiri di dekat pintu kamar, terdiam dan hanya memperhatikan Lyodryn dari sana. Arka ingin sekali mendekat sejak tadi, tapi takut Lyodryn semakin marah.
Gue samperin gak ya? Tapi kayaknya harus. Kalo gak cepat-cepat di selesaiin, Lyo bisa salah paham terus. Makin kacau aja nanti, batin Arka.
Arka mulai melangkah, dengan pelannya mendekat kepada Lyodryn. "Gak usah kesini. Gue udah bilang kan, gue mau sendiri!" ucap Lyodryn.
"Kasih gue kesempatan buat jelasin, Ly," sahut Arka.
Lyodryn diam, masih mendiami Arka. Arka lebih mendekat lagi, kini tepat di sebelahnya. "Lo salah paham. Gue gak pacaran sama Naya."
Lyodryn bangkit, menghadapkan tubuhnya kearah Arka dan menatapnya tajam. "Maling gak ada yang ngaku maling, Ka."