"Kata maaf lo gak akan bisa balikin apapun! Hidup gue udah hancur," teriak Arka.
"Hidup gue lebih hancur, Ka!"
"Dan itu karena ulah lo sendiri!" lanjut Arka menyahuti.
••••••••
Pertemuan malam itu, membuat Arkana...
Bantu koreksi typo ya syng 😣 Typo ku estetik sekali soalnya, jadi g keliatan 💅
Kalau banyak typo maaap yaaa, soal nya panjang, w tuh suka malas revisi T_T
3800+ WORD GAIS! SEMOGA PUAS!
Enjoy 😼
Kasih jangan kau pergi - Yura Yunita.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selasa, 2 November 2021 _______________
Lyodryn tersenyum, saat matanya terbuka dan melihat Arka di sampingnya. Kepalanya dan kepala Arka menempel, Arka berada sedekat ini dengannya.
Jadi semalam Arka bawa gue kesini?
Lyodryn memegang keningnya. Terdapat sebuah handuk kecil disana. Gue di kompres? Apa semalam badan gue panas? Tapi Arka-- dia masih peduli, batin Lyodryn, bibirnya menampakkan sebuah senyuman.
Tangan kiri Lyodryn perlahan terangkat, menyentuh pipi kanan Arka begitu saja. Lyodryn mengelus pipi Arka perlahan, lebih menempelkan kedua kepala mereka. Lyodryn memejamkan matanya. "Gue harus bicara gimana lagi sama lo, Ka? Gue cuma mau lo percaya ke gue. Gue gak serius waktu ngucapin itu. Gue cuma berusaha untuk ngehindar dari Ezra. Gue gak mungkin kayak gitu sama lo. Gue sayang lo karena diri lo, bukan karena apa yang lo punya," ucap Lyodryn dengan lirihnya.
"Gue tulus. Lo harus tau itu."
Suara-suara tadi sedikit mengusik Arka yang masih terlelap. Mata lelaki itu terbuka, melihat Lyodryn yang kini sudah terbangun juga. Arka merasakan elusan tangan wanita itu pada pipinya. Arka tak ingin berdusta, berada sedekat ini dengan Lyodryn benar-benar nyaman untuknya. Arka ingin tetap tertidur dan membiarkan wanita ini terus memeluknya.
"Lo ngapain?"
Lyodryn membuka matanya, melihat Arka yang kini menjauhi tubuhnya. Arka bangkit, menjauh dari Lyodryn, menatapnya dengan sinis.
"Lo udah bangun?"
Arka hanya terdiam tanpa menyahutinya. Lyodryn tersenyum kecil, dia bangkit dari tidurnya, mencoba mendekati Arka. "Lo mandi gih, mau gue masakin apa?"
"Gue sarapan di kantor aja."
"Kenapa? Tunggu sebentar aja gue masakin, gue buatin bekal juga kayak biasanya ya," ucap Lyodryn lagi.
"Gak perlu." Arka berjalan menuju ke lemari pakaiannya, menyiapkan baju yang akan dia kenakan hari ini. Arka berjalan menuju ke kamar mandi, membiarkan Lyodryn begitu saja.
Lyodryn ikut berdiri, dirinya berjalan keluar kamar dan segera pergi ke arah dapur. Lyodryn tak peduli dengan ucapan Arka tadi, lelaki itu pasti hanya gengsi saja. Lyodryn tetap akan membuatkan sarapan untuknya.
Lyodryn memasak beberapa bahan makanan yang sudah dia siapkan di atas meja. Selepas semuanya siap, dia meletakkan semua masakan nya di meja. Tak lupa dia menyiapkan tempat makan yang akan dia gunakan untuk membawakan bekal makan siang untuk Arka.