untuk yang mampir, selamat datang—! Saya hanya ingin bilang jika cerita ini hanya ⚠️g a b u t⚠️
Biasanya kalau saya liat ada yg vote, gabut saya makin menjadi lho😠 sekian terimagaji.
[°°°]
Bawang Putih adalah anak yatim piatu yang tinggal bersama sang ibu tiri dan seorang gadis seusianya bernama Bawang Merah. Tinggal bersama kedua orang itu membuat hidup Bawang Putih seperti terkutuk, selalu dibebani dengan segala pekerjaan tidak ngotak yang seharusnya bisa dibagi-bagi agar ringan. Contohnya pekerjaan mencuci baju ke sungai yang berjarak jauh dari rumah mereka atau mengambil air dari sumbernya.
Suatu ketika, Bawang Putih memungut seekor ikan mas yang menggelepar di tanah. Kemudian gadis itu kembalikan ke sungai. Ternyata, ikan tersebut dapat berbicara dan mengaku dirinya jelmaan Dewa. Ikan mas sangat berterima kasih pada Bawang Putih yang berbaik hati padanya. Mereka berteman, dan pekerjaan mencuci bajunya jadi terasa cepat karena bantuan dari sang ikan.
Lambat laun kedua setan yang tinggal serumah dengan Bawang Putih itu curiga. Kok bisa pekerjaan berat itu cepat selesai? Dari sanalah sang ibu tiri mengutus Bawang Merah untuk mengikuti Bawang Putih saat hendak mencuci baju. Kebenarannya pun terungkap, Bawang Merah menangkap ikan itu dan membawanya pada ibu tiri.
Digorenglah ikan itu, padahal lebih enak dipanggang kalau menurut ibu tiri.
Disisakan tulangnya, dan diberikan pada Bawang Putih. Gadis itu sangat sedih, ikan yang selalu membantunya sudah mati. Bawang Putih menguburnya di halaman rumah. Namun, keesokan harinya tulang ikan yang ia kubur itu menjadi tumbuhan bunga yang indah.
Seorang pangeran dan patih yang tidak sengaja lewat, akhirnya tertarik dengan tanaman itu.
"Siapa yang pemilik tanaman ini?" tanya Pangeran.
Bawang Merah langsung menyambar umpan. "Hamba, Pangeran!"
Akan tetapi Pangeran tidak percaya semudah itu. Untunglah tidak pakai lama Bawang Putih keluar dari rumahnya, mereka berdua bertatapan sesaat, jantung Bawang Putih berdebar-debar lalu dirinya tertunduk malu.
Cie.
Pangeran mendekat dan bertanya, "Siapa namamu, adik manis?"
Terdengar seperti laki-laki nongkrong di perempatan jalan.
"Nama hamba Bawang Putih," jawab Bawang Putih.
Pangeran terkejut. Pasalnya, nama itu adalah spoiler yang dia dapat dari semedinya bahwa Bawang Putih adalah jodohnya, alias calon istri.
Bawang Merah protes dan mengatakan bahwa gadis yang dikatakan calon istri itu adalah seorang pembantu. Pangeran yang sudah menebak bahwa gadis tidak sopan itu adalah Bawang Merah, lantas murka lalu mengatakan kebenaran bahwa Bawang Merah dan ibunya sudah menggoreng serta memakan ikan Dewa tak bersalah. Terkutuklah keduanya memiliki sisik seperti ikan.
"Ampunkanlah kami!" jerit ibu tiri kemudian lari menjauh. Bawang Merah yang merasa sangat gatal ditubuhnya menyusul ibunya entah kemana.
Di sisi lain, Pangeran mengajak Bawang Putih untuk menikah dengannya. Dengan wajah yang masih tertunduk malu––seakan dunia milik berdua–gadis itu mengangguk dan dibawa ke istana. Lalu hidup bahagia.
"Tamat!"
Alia menutup buku dongeng yang tipis itu. Dia menatap adik-adik sepupunya yang dari tadi menyimak buku yang dibacakan oleh Alia. Anak perempuan yang duduk paling depan mengangkat tangannya seperti hendak bertanya ketika jadwal kelas.
"Kenapa Bawang Putih tidak khawatir dengan saudaranya? Dia 'kan baik hati," tanya anak berusia tujuh tahun itu.
"Mungkin pas kondangan mereka diundang kok Bawang Merah sama ibunya. Hanya tidak diceritakan," jawab bocah laki-laki yang duduk di sampingnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Become A Red Onion Stepsister
FantasyUPDATE TIAP KAMIS Bagaimana rasanya masuk ke dalam dongeng yang bahkan tidak pernah kamu percayai? Alia baru saja merasakannya, dan dia menjadi pemeran utama Bawang Putih. Apa kabar dengan nasibnya setelah ini? Tidak. Alia harus melawan Bawang Merah...