Tentang Kita (4)

4K 369 3
                                    

4. Bright Vachirawit

Sudah 4 bulan Bright bekerja di kantornya. Bright juga sudah mulai akrab dengan teman-teman di kantornya. Banyak yang mendekati Bright, namun cowok itu terlalu dingin kepada cewek. Dia belum bisa move on dari mantannya. Padahal dia telah diselingkuhin oleh mantannya.

"Bro, diem aja lu. Ngopi yuk di kantin" ucap temen bright

"Udah jam istirahat apa?" ucap Bright dengan kebingungan

"Woy lah lihat jam"

Bright melihat jam di dinding. Pukul 11.45. Waktunya istirahat kantor.

"Ayo deh ngopi, ngantuk banget gue"

"Lu sih mikirin mantan terus, move on dong"

"Ya gimana Yo, namanya udah sayang. Udah gue kasih semua buat dia"

"Hahaha makanya jangan asal celup lu, eh ditinggal nangis" ucap rio.

"Lu temen siapa sih nyet"

"Temen lu sih"

Sesampainya di kantin, banyak yang menyapa Bright, namun dibalas hanya senyuman singkat.

"Duduk di sana aja, kosong itu" ucap Rio

Bright dan Rio segera menuju ke meja yang kosong itu. Bright duduk dengan tenang.

"Lu pesen apa?" tanya rio

"Seperti biasa aja"

"Oke"

Rio segera pergi untuk memesan. Tidak lama Rio kembali ke mejanya.

"Nanti malem nongkrong yuk" ajak rio

"Ayo aja sih gue, jenuh juga di kos"

"Dimana?" tanya bright

"Di Specta Cafe aja, di sana banyak mahasiswa cantik nongkrong, gue lagi ngincer seseorang nih. Cowok cantik banget"

"Ayo aja sih gue"

Makanan dan minuman yang di pesan Bright dan Rio datang. Mereka memakan makanannya dengan tenang.

"Btw lu ngincer siapa?"

"Ada deh anak kuliahan, gue sering lihat dia di sana. Cakep banget kulitnya putih, gigi kelinci juga. Gila senyumnya manis banget"

"Gue kepo jadinya. Gue baru tahu ternyata lu suka cowok"

"Gue bisex bro, nah cowok ini cantik banget. Mungkin saingan gue banyak banget"

"Semangat yo"

"Lu suka cewek?"

"Gue juga bisex sih, tapi selama ini gue cuma pacaran sama cewek"

"Jangan sampai lu suka sama cowok inceran gue"

"Santai elah bro"

"Habisin gih makanan lu, bentar lagi istirahat selesai"

Bright dan Rio segera menghabiskan makanannya. Mereka segera kembali ke ruangannya. Di perjalanan banyak yang menyapa bright. Dan hanya dibalas senyuman Bright.

Setelah sampai di ruangannya, Bright segera meraih laporan yang ada di mejanya. Atasan Bright memasuki ruangan Bright.

"Bright, kamu kerjakan ini ya"

Atasan Bright menyerahkan map biru kepada Bright.

"Baik bu"

Bright menerima map itu.

"Bright minggu ini kamu ada acara gak?" tanya atasan Bright

"Ada bu, saya mau nemenin pacar saya ke toko buku"

"Oh kamu udah punya pacar ya?"

"Iya bu"

"Ya udah, kamu kerjain itu ya, saya tunggu nanti jam 3"

"Baik bu"

Atasan Bright meninggalkan ruangan itu.

"Gila lu Bright jomblo ngaku punya pacar"

"Biarin, biar gak ada yang deketin lagi, risih gue tuh"

"Hahahaha kerjain tuh tugas dari Bu Riana"

"Ini mau gue kerjain"

Mereka kembali terdiam, Bright yang fokus mengerjakan tugas dari atasannya. Setelah selesai Bright segera menyerahkan kepada atasannya.

Bright melihat jam. Pukul 16.00. Waktunya dia pulang.

"Ayo pulang, nanti malem jangan lupa"

"Oke nanti gue tunggu di cafe"

"Oke"

Mereka berdua berpisah di depan kantor. Sesampainya di kos Bright segera mandi. Bright merebahkan tubuhnya sebentar di tempat tidurnya.

Setelah melihat jam, Bright segera berangkat menuju ke cafe yang dimaksut oleh Rio. Bright menaiki motornya dengan santai.Bright mencicil motor. Gajinya dia sisih kan untuk membeli motor.

Sesampainya di cafe, Bright segera mencari keberadaan Rio. Bright melihat Rio di pojok cafe.

"Sorry lama"

"Santai aja lah"

"Mana cowok yang lu maksut?"

"Tuh lagi sama cowoknya"

Bright melihat ke arah tatapan Rio. Disana ada cowok cantik. Bright yang melihat Win langsung menyukai pria itu.

"Kayaknya gue juga suka deh sama dia"

"Lu kok mau nikung gue?"

"Sorry bro, bukan gitu maksut gue"

"Santai aja, temen temen tuh cowok juga cakep kok. Jadi cadangan gue banyak"

"Lah?"

"Deketin gih"

"Udah punya pacar gitu"

Tiba tiba terdengar teriakan dari arah meja win.

"BRENGSEK KAMU WIN"

"APA KURANGNYA AKU WIN SAMPAI KAMU KAYAK GINI?"

"APA SALAH KU WIN? AKU SAYANG SAMA KAMU WIN"

"IYA, AKU MAU TAHU APA SALAH AKU, KAMU TEGA BANGET WIN"

Bright menatap cowok yang di meja itu.

"Oh namanya Win, tenang banget dia"

"Pertama, kamu selingkuhin aku. Jangan kira aku gak tahu. Kedua, kamu udah sering pap kayak gitu dan keluar masuk hotel sama cewek yang berbeda. Sakit siapa sekarang?"

Rio langsung menatap Bright.

"Gila cakep kayak gitu masih aja diselingkuhin, kurang kerjaan banget tuh cowok"

"Eh eh Win pergi"

"Kejar ogeb, diem aja lu"

Bright segera pergi keluar. Namun dia tidak menemui Win disana. Bright kembali memasuki cafe itu.

"Gimana?"

"Win udah gak ada"

"Lu kok tahu nama dia Win?"

"Tadi cowok itu teriak nama Win"

"Oh mungkin belum jodoh lu"

"Ya udah deh gue mau pulang*

"Anjir lu baru nyampai"

"Males gue"

"Ya udah pulang gih, hati hati"

Bright pergi meninggalkan cafe. Sesampainya di kos Bright masih memikirkan Win.

"Semoga bisa ketemu lagi ya Win, gue suka sama lu. Gue bakal ngejar lu"

"Selamat malam Win"

Bright mulai memejamkan mata. Dia berharap bisa bertemu Win dalam mimpinya.

~Bersambung~

Tentang kita [ Bright x Win ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang