Tentang Kita (9)

3.6K 290 29
                                    

9. Hamil

3 Bulan berturut-turut Bright selalu minta berhubungan badan setiap bertemu. Seperti sekarang Win di kos Bright.

"Kak, Win mau ngomong"

"Kenapa Win?"

"Win hamil kak"

Wajah Bright kaget, Bright terdiam. Otaknya mencerna apa yang di bicarakan oleh Win.

"Gugurin Win, aku belum siap menikah"

"Kak ini anak Kak Bai"

"Tolong Win, kalau kamu sayang sama aku, gugurin anak itu. Aku belum siap Win"

"Kenapa kak? kalau Kak Bai belum siap punya anak kenapa Kak Bai selalu minta sex, Kak Bai juga tidak pakai pengaman. Kak Bai inget? Kak Bai selalu keluarin di dalam"

"WIN AKU BELUM SIAP PUNYA ANAK, KAMU TAHU BAHASA MANUSIA GAK SIH" bentak Bright

"KENAPA KAMU HARUS HAMIL SIH WIN, NYUSAHIN TAHU GAK"

"AKU GAK MAU TAHU, POKOKNYA KAMU HARUS GUGURIN KANDUNGAN KAMU"

"KALAU KAMU GAK MAU GUGURIN KANDUNGAN KAMU, KITA PUTUS AJA WIN"

Win sudah menangis mendengarkan perkataan Bright. Dia tidak tega menggugurkan kandungannya, namun dia takut Bright meninggalkan dirinya. Dia sudah menyerahkan apapun untuk Bright. Dia tidak mau ditinggalkan.

"Aku bakal gugurin kandungan ini, tapi Kak Bai temenin aku ya"

"Gak bisa aku sibuk"

"Kak tolong, aku butuh Kak Bai"

"Kayaknya kamu udah jadi hewan deh Win, gak ngerti bahasa manusia sama sekali"

"Kenapa Kak Bai berubah?"

"Karena kamu hamil, bikin pusing tahu gak"

"Aku permisi pulang dulu kak, aku turutin kemauan Kak Bai. Aku bakal gugurin kandungan ini. Maaf ganggu KakBai. Silakan dilanjut kerjaan Kak Bai"

Win melangkahkan kakinya pergi dari kos Bright. Bright tidak ada niatan untuk mengantar Win pulang.

Ditengah jalan, Win bertemu dengan Bian, teman sekelas Win.

"Win, kamu kok jalan?"

"Eh Bian, iya"

"Aku antar yuk, kasian kan. Kos kamu juga jauh dari sini"

"Gak usah Bi, takut ngerepotin"

"Gak papa Win, ayo"

Win menaiki motor Bian. Win merasa butuh sandaran. Win memeluk Bian dari belakang.

"Bi, pinjam pundak sebentar ya",

"Iya Win"

Sesampainya di kos, Win mengajak Bian untuk mampir.

"Mampir dulu Bi, aku juga butuh seseorang buat curhat"

"Iya Win"

Win dan Bian memasuki kamar Win.

"Kenapa nangis?" tanya Bian

"Aku hamil, cowok ku suruh gugurin"

Wajah Bian nampak terkejut.

"Bi kamu mau bantu aku?"

"Bantu apa Win?"

"Carikan aku tempat buat gugurin kandungan"

"Win jangan gila kamu, bisa bahaya buat kamu"

"Aku gak bisa kehilangan pacar aku Bi. Aku bakal lakuin apapun untuk dia. Aku takut ditinggalin"

Bian memeluk Win yang dianggapnya rapuh. Bian menyukai Win dari awal masuk kuliah. Bian sempat mengungkapkan perasaannya. Namun Win menolak dengan alasan sudah mempunyai pacar, pacarnya yang sekarang.

"Win, dengerin aku ya. Tolong jangan lakuin itu. Nyawa kamu bisa terancam Win"

"Aku takut ditinggal Bi, aku gak mau kehilangan dia"

"Tolong Bi, bantuin aku"

"Nanti aku bantu, kamu tenang ya"

"Terimakasih Bi"

"Kamu yakin mau bunuh anak kamu?"

Win melihat perutnya yang masih rata.

"Aku gak yakin, tapi aku gak mau ditinggal sama dia. Tapi aku juga sayang sama anak aku"

"Pikirin matang matang Win. Jangan sampai kamu menyesal"

"Aku gak bakal menyesal Bi. Terima kasih udah nemenin aku"

"Kalau ada apa apa cerita sama aku"

"Iya Bi"

"Ya udah aku pulang dulu ya"

"Iya Bi, hati hati ya"

"Iya Win"

Bian meninggalkan Win sendirian. Win melihat hp nya, tidak ada pesan dari Bright.

"Emang segitu gak pentingnya aku ya kak, Kak Bai bahkan gak nanyain aku, gak nyariin aku. Aku ragu kak, Kak Bai itu beneran sayang gak sama aku. Beneran serius gak sama aku. Aku hamil anak Kak Bai, Kak Bai malah suruh aku gugurin. Aku sayang sama Kak Bai. Kalau kayak gini kenapa Kak Bai dulu janji gak bakal nyakitin aku?"

Win memukul-mukul dadanya.

"Sakit banget kak, Win salah apa sama Kak Bai?"

Win menidurkan dirinya. Dia takut dengan kehidupan selanjutnya. Dia ingin anaknya selamat, tapi kalau ayah dari anak itu tidak mengakui, Win juga kasian kepada anaknya nanti. Win masih kuliah, belum bekerja. Hingga lelah berpikir, Win tertidur dengan lelap.

~Bersambung~

Tentang kita [ Bright x Win ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang