Tentang Kita (25)

2.8K 275 38
                                    

25. Win pergi

Sudah 2 hari teman-teman Win tidak mendapat kabar dari Win. Teman-teman Win terus mengirim pesan kepada Win namun tidak di balas oleh Win. Bian yang dekat dengan Win bahkan tidak mendapat kabar dari Win.

Teman-teman Win berniat untuk menjenguk Win sepulang dari kuliah nanti. Krist yang paling khawatir dengan keadaan Win.

"Aku gak sabar mau pulang, aku khawatir banget sama Win" ucap Krist

"Bukan kamu aja Kit, kita juga" ucap Gun

"Kita tenang ya, jangan panik. Kita fokus kuliah dulu"

Bian yang dari tadi diam merasakan takut yang sangat. Bian merasakan gelisah. Entah kenapa perasaannya gak enak.

Sepulang dari kuliah, mereka cepat-cepat ke kost Win. Karena tempat kost Win dan kampus dekat maka tidak akan lama untuk sampai.

"Ayo Bi cepat" ucap Gun

"Bentar aku ambil mobil. Gak tau kenapa gak enak perasaan aku"

"Cepet ya Bi, kita duluan aja nanti kamu nyusul aja ya Bi" ucap Krist

"Oke, kalian duluan aja"

Mereka bertiga berlari untuk sampai ke kost Win. Sesampainya di kost Win, mereka bertiga segera membuka pintu kamar Win. Di lihatnya Win yang sudah tidur di lantai.

"WINNNNNNNNN" teriak mereka bertiga

"Bangun Win, bangun" ucap Krist

"Bangun anak kecil, buka mata kamu" ucap New

Bian datang dengan tergesa-gesa.

"Bawa Win sekarang"

Bian menggendong Win. Sedangkan Gun, New dan Krist sudah menangis melihat keadaan Win.

Dengan kecepatan maximal Bian mengendarai mobilnya. Sesampainya di rumah sakit Bian segera menggendong Win. Di bawanya Win ke IGD. Dokter Andreas memasuki ruang IGD.

"Kenapa Win?"

"Gak tahu, tadi di kost sudah kayak gitu* ucap Bian

"Bentar aku periksa dulu"

Dokter Andreas memeriksa keadaan Win. Perawat segera memasang infus untuk Win. Dokter Andreas mulai gusar.

Menunggu 10 menit hingga Win membuka matanya. Semua disana menangis terharu.

"Ngapain kalian nangis?"

Gun, New dan Krist mendekat kearah Win. Win menghapus air mata mereka.

"Jangan nangis, jangan buat Win ikut sedih"

"Jangan pergi Win" ucap Krist

"Jangan tinggalin kita Win" ucap Gun

"Win bertahan ya, anak kecil New pasti kuat"

Win hanya senyum.

"Bi nanti kalau aku pergi tolong kasihkan surat yang ada di laci meja ku ya. Kasihkan sesuai nama mereka"

"Kak Andre, kita baru kenal ya, tapi Win nyaman banget sama kak Andre. Kak Andre kayak kakak Win sendiri"

Tiba-tiba tangan Win melemas. Mata Win memberat. Dengan tersenyum Win berkata

"Win sayang kalian semu"

Dokter Andreas maju dan memeriksa nadi dan nafas win.

"Waktu kematin Win Metawin 14 februari 2021 pukul 14.53 karena kanker serviks yang di deritanya"

Hancur sudah dunia mereka yang di sana. Bahkan teman-teman Win sudah menangis histeris. Bian segera menghubungi Rio.

"Halo Yo"

"Kenapa Bi?"

"Win pergi, Win ninggalin kita semua"

"Kamu jangan bercanda Bi. Gak lucu"

"Kita di rumah sakit, dokter Andreas hancur banget lihat Win terbujur kaku begini"

"Oke, aku kesana sekarang"

Rio dikantornya segera menemui atasannya. Rio meminta izin untuk ke pemakaman Win. Bahkan pertanyaan dari Bright, Rio abaikan. Baginya melihat Win sebelum di kebumikan adalah yang terpenting.

Rio terus berlari menuju ke parkiran motornya. Rio sempat terjatuh ketika berlari. Rio tidak perduli dengan celananya yang robek karena jatuh.

Sesampainya di rumah sakit, Rio segera berlari menuju ke ruang IGD. Di sana banyak yang sedang menangisi jenazah Win. Rio mendekati tubuh Win yang sudah di tutupi.

"Bangun Win, katanya kamu mau jadi adek yang baik buat aku. Bangun Win"

"Kenapa Win kenapa? aku belum sempat minta maaf karena jelek-jelekin kamu Win. Bangun yuk, pukul aku Win, pukul. Kata kamu, kamu gak mau buat kita-kita nangis. Kamu gak cuma bikin nangis Win. Kamu bikin sakit hati semua orang Win"

"Bangun Win, bangun"

New mendekat kearah Win.

"Bangun anak kecil, bangun. Jangan kayak gini anak kecil" ucap New

"Bangun Win, nanti kalau kamu pergi siapa yang buat aku baikan sama Kak Tee? ayo bangun Win"

"Kita kebumikan sekarang. Kita harus doakan Win. Win butuh ketenangan"

"Aku sama Rio yang akan mengurusi administrasi dan pemakaman nanti"

Bian dan Rio meninggalkan ruang IGD. Badan Rio terasa lemas. Seakan setengah nyawanya dicabut paksa.

Hari ini juga Win di kebumikan. Belum ada yang menghubungi orang tua Win. Semua masih merasa kehilangan seorang Win Metawin.

~Bersambung~

Yang tenang anak buna 😭

Tentang kita [ Bright x Win ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang