38. Teman Win.
Saat dokter Andreas keluar dari ruangan Bright. Dokter Andreas bertemu dengan seorang wanita yang sepertinya tidak asing.
"Maaf, pasien sedang tidak bisa diganggu"
"Kamu Andreas kan?"
"Kamu Ayna kan? Ayna Barsha?"
"Ya ampun Andre kita ketemu lagi"
"Lama gak ketemu, kamu kemana aja gak ada kabar?"
"Aku kuliah di amerika Ndre"
"Eh iya kamu mau ngapain ke kamar rawat ini?"
"Aku mau ketemu pacarnya temen aku?"
"Hah? siapa temen kamu Ay?"
"Win, Win Metawain dan yang di rawat ini pacarnya"
"Kamu kenal Win?"
"Aku teman dari kecilnya Ndre. Cuma waktu SMA kita pisah dan baru ketemu kamu waktu SMA makanya kamu gak tahu Win"
"Kita ngobrol ditaman rumah sakit aja yuk"
"Kamu gak ada pasien?"
"Gak ada Ay"
Dokter Andreas dan Ayna berjalan menuju ke taman rumah sakit.
"Duduk sini Ay"
Dokter Andreas mengajak Ayna duduk di kursi di bawah pohon rindang.
"Kamu kenal Win Ndre?"
"Kenal banget Ay, bahkan waktu pertama kali lihat dia aku udah suka sama dia"
"Kok bisa?"
"Gak tahu Ay, menurut ku dia unik, dia lucu, dia kuat"
"Kamu benar. Win anak yang kuat. Dia pura-pura bahagia padahal dia lagi gak baik-baik aja. Dia cuma butuh kasih sayang dari orang tuanya. Tapi sampai dia pergi, orang tuanya telat tahu. Mungkin kalau teman-teman Win gak kasih tahu orang tua Win, mereka gak bakal tahu. Mereka pikir Win baik-baik saja"
"Dulu Win sering banget ke rumah aku cuma karena mau pinjam bahu. Dia gak nangis Ndre. Kamu tahu gak sih rasanya dia sakit tapi gak nangis. Nyesek banget kan? tapi aku lega waktu kuliah kemarin aku dengar dia nangis sama temannya. Sebenarnya aku iri karena bukan ke aku saat dia nangis. Tapi aku pikir lagi, gak papa yang penting Win bisa nangis. Dia terus cari perhatian orang tuanya, namun orang tuanya cuma kayak oh iya Win, bagus tingkatkan ya nak, kamu kuat jangan cengeng, kamu gak boleh nangis, cowok kok nangis"
"Pikir deh Ndre, kalau dikayak gitukan terus mental Win juga lama-lama capek. Dia gak mau semua orang tahu dia nangis. Waktu SMA aku nangis banget lihat Win hujan-hujan ke rumah aku, dia basah semua. Dia ke rumah aku cuma mau pinjam bahu terus minta izin untuk mama ku ngambilin rapot dia. Tahu gak dia bilang apa?"
Dokter Andreas menggeleng.
"Na, boleh gak besok mama ambilin rapot ku, guru nyuruh orang tua yang ambil. Aku udah ngabarin mama sama papa tapi mereka gak bisa. Boleh ya Na pinjam mama sebentar?"
"Aku marah sama Win Ndre, dia kalau ada apa apa masih senyum, kenapa dia gak nangis. Kadang denger waktu dia nangis sendirian rasanya sakit banget Ndre"
"Win emang anaknya kuat banget. Kamu tahu Win pergi?"
"Tahu, temannya yang kasih tahu aku"
"Kamu mau ketemu Nright?"
"Iya, bisa kan Ndre?"
"Bisa, tapi malam aja ya. Kemungkinan ini masih tidur karena obat penenang. Dia belum rela kehilangan Win"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang kita [ Bright x Win ] ✓
FanfictionWarning BxB 18+ 🔞 Mpreg Tentang hitam dan abu abu yang bersatu.Kenapa tidak putih? karena semua orang di dunia tidak ada yang suci, pasti ada kejahatan di dalam dirinya. Tentang penjalanan percintaan yang rumit. Seorang bright yang berasal dari kel...