Tentang Kita (6)

3.8K 315 7
                                    

6. Dekat

Sudah 2 bulan Bright mendekati Win. Sudah berulang kali Bright nembak Win, namun Win selalu menolak. Banyak alasan yang Win gunakan. Gak mau sakit hati, belum siap sakit hati, capek nangis dan banyak lagi.

Tapi Bright masih tidak menyerah. Menurutnya Win itu unik. Gak gampang luluh sama orang, tapi dia baik ke semua orang. Bahkan Bright harus bersabar saat ada yang terang-terangan nembak Win di depan Bright.

Saat ini Win dan Bright sedang berjalan-jalan. Banyak pasang mata yang memandang Win. Bright harus bersabar. Win yang menyadari Bright tengah emosi pun mengelus lengan Bright.

"Sabar, jangan marah. Kan aku disini sama kamu"

"Tapi mereka lihatin lu"

"Kamu Kak Bai, bukan lu gue"

"Tau lah, terserah kamu aja Win"

"Jangan marah, nanti gantengnya hilang loh"

"Bisa banget godain orang"

"Nah gitu dong, jangan ngambek lagi. Mereka cuma lihat, kan kamu yang di samping aku"

Wajah Bright menampilkan senyuman. Win selalu bisa meredakan amarahnya. Bagaimana Bright gak makin cinta, Win selalu bisa menenangkan. Mulut Win terlalu manis.

"Win kamu gak capek kita kayak gini aja, kita gak ada hubungan tapi sama-sama takut kehilangan"

"Aku takut kak, kalau kita putus, kita bakal musuhan. Aku gak mau kak. Aku takut kakak menjauh kalau kita putus"

"Aku bakal yakinin kamu Win, aku gak bakal mutusin kamu"

Bright menggenggam tangan Win.

"Percaya sama aku ya Win. Aku sayang banget sama kamu. Aku gak pernah senurut ini sama orang"

"Beri waktu dulu ya kak, apalagi aku putus sama pacar ku karena diselingkuhin. Sakit banget sih kak"

"Aku gak bakal selingkuhin kamu Win*

"Iya tau kok, beri waktu dulu ya kak"

"Aku bakal nunggu kamu Win, aku sayang banget sama kamu"

"Kalau aku udah percaya sama Kak Bai, jangan sakitin aku ya kak"

"Iya Win"

"Ya udah kak ,kita jalan jalan lagi yuk"

Seharian mereka berjalan-jalan, bahkan Bright sudah berani menggandeng tangan Win. Bright menggenggam erat tangan Win, memperjelas bahwa Win miliknya.

"Kak Bai, mau es krim dong"

"Mau rasa apa Win?"

"Rasa cinta kakak boleh?"

"Nih anak ya, jangan gombalin terus. Aku baper kamu gak mau tanggung jawab"

"Oh kamu mau aku hamilin kak?"

"Heh kamu ya yang pihak bawah"

"Apa nih kok bahas bawah-bawah"

"Gak ada. Keceplosan aja tadi"

"Jangan diulangin lagi"

"Iya iya sayang"

"Idih siapa kamu manggil sayang?"

"Calon suami kamu"

"Emang yakin bakal aku terima?"

"Harus yakin lah, Win kan udah sayang sama aku cuma gengsi aja"

"Pede banget kamu Kak Bai" ucap Win dan menatap Bright

"Iyalah harus pede, kalau gak pede tuh kamu gak mungkin bisa tertawa kayak gini"

Tentang kita [ Bright x Win ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang