Bab 34 (Gagal Fokus Terus)

5.6K 407 3
                                    

Bismillah semoga banyak yang suka.


Langsung ae cuss,

Mumpung mood lagi bagusssss

***

"Astaghfirullah!" pekikan Kismi menggema keras pada saat situasi kelas sedang sepi kondusif. Saat itu mereka sedang mengerjakan soal Biologi dalam simulasi ujian nasional. Tentu saja membuat yang lainnya tersentak kaget, mereka semua melirik kearah Kismi.

"Ada apa Kismi?" tanya Bu Laila, guru pengawas mereka.

"Hehe maaf Bu," Kismi meringis malu.

"Yang lainnya, silahkan kembali fokus mengerjakan soal. Waktu tersisa kurang dari setengah jam lagi!" Semua murid manut. Bu Laila terkenal sebagai guru super ketat dan disiplin.

"Hush, hush, Kis kamu kenapa?" bisik Nadia yang duduk di bangku depan Kismi. Mana lagi, tadi waktu upacara mereka berdua kena semprot kepala sekolah.

Kismi menggeleng. "Nggak kenapa-kenapa Kok!" Kismi kembali fokus ke soal ujiannya.

"Astaghfirullah Kismi, kamu kenapa sih?" Entah kenapa Kismi jadi keki sendiri mengerjakan soal bergambar nomer 40, tentang alat reproduksi laki-laki. Bayangan lain melintas di otaknya. Bukannya berotak mesum, Kismi sendiri juga bingung kenapa ia jadi begini. Tidak seperti biasanya.

Entah kenapa peristiwa yang terjadi semalam tiba-tiba kembali berputar di otaknya. Menguasai setengah pikirannya. Untung saja 89 persen lembar jawaban Kismi sudah terisi. Meski awang-awangen.

"Astaghfirullah, Allahu Akbar, Kapten Gibran awas ya udah bikin aku gagal fokus terus!" runtuknya dalam hati. Kismi berniat membuat perhitungan kepada Kapten Gibran nanti, harus!

Andai saja semalam dia langsung bergegas tidur. Andai saja pintu kamar mandi terkunci. Mungkin kenehan pikirannya pagi ini tidak akan terjadi.

"Kis, kis, soal nomer 21 itu jawabannya b atau e sih?" Kismi menoleh. Takdirnya yang berabsen sejajar dengan Jona membuatnya harus sabar ketika kasak-kusuk mulai terdengar di telinganya.

Dua jari Kismi membentuk huruf V, isyarat jawaban yang langsung dipahami Jona.

"Kalau nomer 32?" Jari telunjuk Kismi kembali membentuk huruf V. Membuat Jona cengengesen bahagia. Kismi seakan menjelma menjadi dewi fortuna baginya.

"Eh tunggu Jon! Bukannya paket soal kita beda?" bisik Kismi kemudian. 

***

"Astaga kesel banget aku Kis, bisa-bisanya tadi aku lupa jawaban dari pertanyaan bab alat reproduksi laki-laki, yang tentang vesikula seminalis itu loh!"

Rengekan Nadia membuat Kismi tersentak kaget, ia menutup kembali buku catatan Biologi-nya.

"Padahal sebenarnya aku tuh udah hafal banget tentang vesikula seminalis, skrotum, vas deferens, kelenjar prostat, dan segala tetek bengeknya loh! Gatau deh kenapa pada saat dibutuhkan kinerja otakku jadi ngelag. Capek deh, dasar Nadia!" omelnya lagi. Kismi terdiam. Sejatinya, pada soal serupa dirinya juga mengalami hal yang sama. Fokus pikirannya tiba-tiba ambyar.

"Nah! Harusnya jawaban dari fungsi hormon prostagladin adalah sebagai perantara utama dalam proses kontraksi dan relaksasi otot polos pada vesikula seminalis Nadia! Bukan pada kelenjar Prostat, astaga!" Nadia melingkari buku paket biologinya dengan tebal. Memarahi dirinya sendiri.

"Nad, keluar gerbang yuk! Aku pengen beli cilok Cak Darmin nih!"

Kismi berdiri dari duduknya, mencoba mengalihkan pembicaraan Nadia. Jika dibiarkan terus berlanjut, akan menjadi tidak aman bagi jiwa dan pikiran Kismi sendiri.

Kisah kasih Kismi (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang