Bab 4

7.4K 562 7
                                    

"Assalamu'alaikum, Kismi pulang!"

"Wa'alaikumsalam Kak Kis!" Ziyad yang menjawab, dia sedang asyik menonton serial Upin-Ipin di channel tv kesukaannya.

"Ya Allah Ziyad, kamu tuh udah Tsanawiyah masih aja nonton Upin-Ipin yang nggak tumbuh-tumbuh rambutnya itu!" Ziyad menyeringai. Seusianya mending nonton kartun daripada nonton filma 18 plus plus kan?

"Eh kok sepi sih Yad? Pada kemana semua nih?" Kismi ikutan duduk disamping Ziyad menyaksikan adegan Tok dalang yang sedang mengejar ayam jagonya.

"Eh kok sepi sih Yad? Pada kemana semua nih?" Kismi ikutan duduk disamping Ziyad menyaksikan adegan Tok dalang yang sedang mengejar ayam jagonya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Katanya lagi ngurusun pernikahannya kak Elsa kak, kan nggak lama lagi menikahnya!"

"Kapan menikahnya?"

"Ziyad nggak tau kapan pastinya, pokok di pertengahan Bulan Januari katanya Kak!" jawab Ziyad, bola matanya tak beralih dari layar tv walau seincipun.

"Masak? Jangan becanda deh!" kaget Kismi. Direbutnya remote tv dari tangan Ziyad kemudian mematikannya.

"Kak Kismi ih!" Ziyad merebutnya kembali, tapi tangan Kismi menghalaunya.

"Ziyad nggak becanda Kak, memang beneran kok!"

"Seriusan menikahnya di pertengahan Bulan Januari? Cepet banget sih, nggak ada 2 bulan loh!"

"Ya Ziyad nggak tau lah! Kak Kismi tanya aja sama ayah!" Ziyad berhasil meraih remote tv lalu menghidupkannya lagi.

"Eh, ngomong-ngomong kamu tau dari mana Yad? Nguping ya?" tebak Kismi.

"Kak Kismi gimana sih, Tadi malam kan Ziyad ikut musyawaroh sama mereka, Kakak sih main nylonong ke kamar dulu, jadinya kan ketinggalan informasi!" ucapnya. Kismi mengangguk mengiyakan.

"Yah, kalau pertengahan bulan Januari berarti aku nggak tau pernikahan kak Elsa dong!"

"Memangnya kakak mau kemana? Kan ketepatan sekolah udah libur kak!" tanya Ziyad heran.

"Sekolah emang udah liburan Yad, tapi kalau di Madrasah kakak kan ada pesantren kilat selama sebulan!" ujarnya kecewa, sebenarnya sudah dari dulu Kismi ingin merasakan ada hajatan pernikahan di rumahnya, terlebih pernikahan Elsa lah yang paling dia tunggu. Dan juga sekalian ingin menyaksikan akad nikahnya, bukankah ketika akad nikah berlangsung arsy terbuka dan doa-doa terkabulkan? Kismi sangat ingin menyaksikan itu.

"Seandainya kak Kismi tidak ikut nggak boleh memangnya?" tanya Ziyad, Kismi menggeleng.

"Pesantren kilat ini bersifat wajib untuk siawa kelas 11 dan 12, baru kalau kelas 10 sunnah hukumnya. Lagian kakak juga ditunjuk sebagai sekretaris pelaksanaan! Eh, berarti Fahri juga nggak hadir di pernikahannya kapten Gibran dong!"

"Kak Fahri adiknya kapten Gibran anaknya Om Hasan itu?" tanya Ziyad, Kismi mengangguk.

"Oh iya Kak, tenang aja! Kita kan bisa video call-an pas acara!" saran Ziyad. Di zaman secanggih ini apa sih yang nggak bisa?"

Kisah kasih Kismi (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang