Bab 58 (Kapten Thoy!)

3.6K 422 303
                                    

Bismillah,

Hola-halo semuaaaa.

Selamat hari libur, semoga bisa menemani waktu rebahan kalian!

Btw nanti yang merasa sepotong username-nya aku pakek, mohon diijiinin yak!

Emmuach! Sayang kalian banyak-banyak!

Selamat memasuki dunia baru Kismi!

***

Kamu tau hal yang paling membosankan?

Bagi Kismi jawabannya adalah 'penantian'.

Kamu tau hal yang paling menyebalkan?

Bagi Kismi jawabannya adalah kabar tanpa kepastian.

Kamu tau hal yang paling menjengkelkan?

Bagi Kismi jawabannya adalah tertundanya kepulangan kapten Gibran.

Dan kamu tau hal yang paling Kismi benci?

Jawabannya adalah ketika si doi cuek dan diam tak menghiraukan.

Kesel banget nggak tuh!

Janjinya pulang awal bulan juli kemarin, nyatanya sampai hampir habisnya bulan Agustus belum juga ada kabar kepastian. Double ngeselin banget kan?

Kismi berjalan tanpa semangat dari asrama menuju gedung fakultas. Langkahnya menapaki tanah paving bekas hujan yang turun semalam dengan pelan.

"Hari ini berapa matkul sih?" Kismi menoleh, disampingnya berdiri seorang perempuan berhijab pashmina warna biru. Namanya Luna Fallya. Teman sejurusan sekaligus sekamarnya di asrama.

"3 matkul nggak sih? Tapi yang satu siang nanti." Luna manggut-manggut. Sebenarnya dia sedari tadi menyadari kemelut yang tergambar di wajah Kismi, namun masih sungkan untuk menanyai.

"Besok hari minggu jurusan kita ada kegitan jalan happy-jalan sehat mahasiswa baru di cfd (Car free day), ikut nggak nih?"

"Ya ikut aja yuk, sayang banget kalau absen!"

"Bener banget, semalem aku cerita sama Nadia. Katanya jurusan dia juga melakukan hal yang sama." Kismi mengangguk. Luna dan Nadia adalah saudara jauh.

"Oh iya Kis, kamu kenal Fahri dari jurusan Arsitek?" Kismi terdiam. Kemudian mengangguk perlahan. "Kenapa?" tanya Kismi heran.

"Nggak kenapa-kenapa sih. Waktu Ospek kemaren kami sekelompok, terus dia bilang kalau punya saudara di jurusan kita, namanya Kismi Alisya, itu kan kamu Kis!" Kismi mengangguk cengo.

"Btw kalian beneran saudara? Saudara apa memangnya?"

"E, saudara apa ya?" Kismi berlagak seperti berpikir keras.

"Hem jangan bilang kalian saudara dari nabi Adam Cuma untuk menutupi status di masa lalu ya?" ledek Luna. Membuat Kismi kaget.

"Apan sih Lun? Fahri itu juga temen sekelas Aliyah aku."

"Sumpah? Berarti sekelas sama Nadia juga?"

"Ya jelas."

"Kok Nadia nggak pernah cerita ya?"

"Lah, memangnya kenapa harus cerita? Aku curiga kamu tertarik sama Fahri ya Lun?" ledek Kismi yang membaut Luna tersipu. Mungkin saja ledekan Kismi memang benar adanya.

"Jangan ngawur deh Kis!"

"Ciye, kalau beneran nanti aku salamin!"

"Nggak bener kok Kis!"

Kisah kasih Kismi (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang