Bab 12

7.1K 80 0
                                    

Seusai mandi dia memakai pakaian santai dan seperti kaos dan celana pendek, Faeyza keluar kamar mandi dan Dudu tepat disamping istrinya.

"Maafkan aku, diriku terlalu dipenuhi emosi dan cemburu aku tidak tahu apa hubungan kamu dan Farid tapi melihat mu bersamanya hatiku tersayat dan terbakar aku cemburu melihat kamu begitu mesra dengan nya, kecemburuanku bertambah saat aku mendengar kalo kalian adalah sepasang kekasih di kampus, aku sudah sangat begitu mencintaimu tolong jangan pernah berfikir untuk pergi aku mohon, sungguh aku benar-benar telah jatuh cinta padamu ntah sejak kapan dan mengapa aku sama sekali tidak tau yang aku tahu sekarang aku sangat mencintaimu, tolong maafkan aku aku begitu sakit hati melihat mu seperti ini ayolah sampai kapan kamu begini ayo perbaiki semuanya." tutur Faeyza begitu lembut sembari membelai kepala Queensha dengan lembut sungguh Faeyza sendiri sangat menyesali perbuatannya yang diluar batas.

Queensha hanya diam seribu bahasa dan tak bergeming sedikitpun mendengar penuturan kata Faeyza.

"jangan diamkan aku seperti ini tolong maafkan aku, aku berjanji akan selalu membuat mu bahagia kedepannya aku tidak akan egois lagi tolong maafkan aku" lirihnya lalu menggendong tubuh Queensha ala bridal style dan menaruhnya di bathtub yang sudah terisi air dengan aroma Terapy dan campuran rempah penghilang rasa sakit di area kewanitaannya Queensha.

Dengan telaten Faeyza memandikan Queensha lalu ia menggosok punggung dan tubuh Queensha pelan dengan sabun.

Setelah memandikan istrinya Faeyza memakai baju Fleece wanita berwarna merah mudah dan menggendongnya lagi ala bridal style menuju ke kamar Queensha, setelah sampai dia membaringkan tubuh Queensha di kasur empuknya lalu menyelimuti nya dengan selimut  sementara Queensha sendiri masih diam seribu bahasa dengan tatapannya yang masih kosong tanpa bergeming sedikitpun.

Melihat sang istri seperti itu sungguh membuat Faeyza semakin sakit dan menggrutuki dirinya sendiri dengan banyak serapah.

"aku minta maaf, tolong jangan diamkan aku seperti ini, aku mencintaimu tolong maafkan aku" ucap Faeyza dengan nada lirih lalu meninggal kan Queensha dikamarnya lalu Faeyza kembali ke kamarnya dan membereskan semua yang berantakan di dalam kamar hingga bersih sepenuhnya sedangkan Queensha dikamarnya masih merutuki nasibnya dan mencerna semua ucapan Faeyza yang samar-samar baginya.

Keesokkan paginya..

"Sha maafpin mas yah, keputusan untuk pindah mas gak akan ubah tapi kamu bisa tetap berkuliah dengan tenang, Sekarang ayo makan sup kami ini" ucap Faeyza lalu menyuapi sup pada Queensha namun Queensha masih diam seribu bahasa.

"aku mohon bicaralah, makanlah jangan diamkan aku seperti ini" pinta Faeyza.

"aku harus apa, kau memaksakan kehendakmu padaku kau bahkan tak mau mendengarkan penjelasanku, kau bahkan melukaiku secara mental dan fisik apa lagi yang harus di bicarakan dan apa lagi yang harus diperbaiki?" ucap Queensha melontarkan banyak pertanyaan "seharusnya kalo kamu mencintaiku kamu jangan seperti ini" lirih Queensha membelakangi Faeyza.

"aku minta maaf, tolong maafkan aku jangan seperti ini aku ingin memulainya dari awal aku berjanji tidak akan pernah melukaimu lagi" pinta Faeyza pada Queensha.

"seharusnya kau tidak salah paham, aku dan Farid hanya teman seharusnya kamu tak memaksakan!, apa yang bisa dimulai dari awal apa yang bisa diperbaiki dan apa kamu bisa dipercayai? aku masih meragukan hubungan ini ayo akhiri saja" jelas Queensha.

"tidak!!" teriak Faeyza "jangan pernah berfikir untuk mengakhiri hubungan ini kamu telah masuk ke hatiku dan memenuhi semua ruangnya jangan tinggalkan aku" lirih Faeyza "ayo mulai dari awal lagi yah aku mohon aku berjanji akan membuat mu bahagia kamu bisa mempercayai diriku aku tidak akan ingkar" ucap Faeyza penuh kesungguhan dan penyesalan.

Queensha ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang