Bab 15

5.4K 78 0
                                    

Setelah berbincang-bincang cukup lama mereka pun pulang kerumahnya masing-masing.

"mbok Rasih aku pulang, ada makanan enak gak" ucap Queensha yang baru pulang langsung nyelonong ke dapur.

Ntah kenapa sejak beberapa hari terakhir ini nafsu makan Queensha bertambah 2× lipat meskipun tadi dia sudah makan di cafe shopp tapi masih saja tetap lapar.

"Ada non, ayo silakan makan" ucap mbok Rasih.

Queensha pun memakannya dengan lahap hingga habis tak tersisa.

"mbok Rasih, aku mau makan rujak" pinta Queensha.

"dicuaca kaya gini mana ada rujak non, ada-ada aja non ini" jawab mbok Rasih sambil menggelengkan kepalanya.

"gak mau tau pokoknya aku mau rujak aku lagi pengen banget rujak, ayolah mbok cariin buat aku" rengek Queensha seperti bocah yang minta dibeliin permen.

"Iyah dech non tapi kalo putri mbok datang tolong tunjukkan dia di kamar sebelah kamar mbok yah non" pinta mbok Rasih.

"memang siapa putri mbok Rasih" tanya Queensha.

"namanya Cantika non dia berusia 20 tahun dia datang dari Bandung ke Jakarta, tiga lima tahun yang lalu dia ikut ayahnya ke Bandung akhirnya setelah sekian lama putri mbok Cantika kembali non" jawab mbok Rasih.

"hmm Iyah baiklah, sudah mohon mbok beliin rujak yah aku mohon" pinta Queensha yang diangguki Queensha.

Beberapa menit kemudian setelah kepergian mbok Rasih.

"Assalamualaikum" ucap Cantika saat masuk kerumah majikan ibunya.

"Wa'alaikumsalam, kamu pasti Cantika Putri dari mbok Rasih kan" ucap Queensha.

"iyah, kok kamu tahu sih" tanya Cantika yang tidak tahu siapa gadis cantik di depan nya ini.

"aku istrinya mas Faey, mbok Rasih sedang beli rujak untuk ayo masuk lah dan pergilah ke kamarmu jangan kemana-mana. dari cerita mbok Rasih tadi dia amat merindukan mu tungguhlah ibumu pulang dan sapalah" ucap Queensha lalu kembali keatas ke kamarnya.

Oh, ternyata ini istrinya mas Faey yah sombong banget sih. nyebelin banget bikin kesel aja aku udah suka sejak 6 tahun lalu malah kamu yang dapatin mas Faey. awas aja kamu batin Cantika sembari menggerakkan giginya kesal.

Tiga puluh menit kemudian..

"non ini rujaknya" ucap mbok Rasih lalu mengantarkan rujaknya pada Queensha.

"makasih yah mbok, ohya tadi Cantika udah datang dia ada dikamarnya" ucap Queensha lalu memakan rujaknya dengan sangat lahap seperti orang kesetanan "satu lagi mbok banyakin Asam Jawa di dapur" pinta Queensha yang diangguki mbok Rasih llau mbok Rasih turun kebawah untuk menemui anak satu-satunya.

...

"ibu tadi itu beneran istrinya tuan muda" tanya Cantika.

"Iyah dia nyonya muda rumah ini Tika, gimana kabarnya ibu rindu sekali" jawab mbok Rasih lalu balik bertanya.

"aku baik bu, ibu aku heran dech kok tuan muda bisa takluk sama gadis kecil seperti nya secara kan tuan muda gunung es" celetuk Cantika.

"hushh jangan asal ngomong kamu" tegur mbok Rasih lalu meninggal putrinya tanpa memberikan penjelasan sedikit pun.

Melihat ibunya keluar Cantika pun ikut keluar.

Diruang TV Queensha sedang asyik memakan Asam Jawa dengan lahap masih seperti orang kesetanan sementara mbok Rasih yang melihat tingkah laku nyonya mudanya hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil menyunggingkan senyumnya sedangkan Cantika yang melihatnya Queensha hanya merasa merasa sangat jijik melihatnya tingkah Queensha yang seperti itu.

Diruang TV Queensha sedang asyik memakan Asam Jawa dengan lahap masih seperti orang kesetanan sementara mbok Rasih yang melihat tingkah laku nyonya mudanya hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil menyunggingkan senyumnya sedangkan.

"nyonya muda mau gak jalan-jalan bareng aku?" tanya Cantika.

"Iyah mau kok, panggilnya Queensha saja nanti aku panggil kamu apa" jawabannya lalu memberikan pertanyaan balik.

"Tika, terimakasih atas kemurahan hati nyonya muda" ucapannya tersenyum smrik.

Sepertinya putri tak sabaik ibunya, baiklah aku ingin lihat apa mau nya batin Queensha.

Mereka pun pergi jalan-jalan ke pesisir pantai menikmati udara yang segar.

"jadi kamu lulusan apa?" tanya Queensha.

"aku lulusan SMA kalo kamu" jawab Cantika bertanya balik.

"aku kuliah semester dua" ucap Queensha memberi tahu "padahal ayahmu seorang pengusaha di Bandung kenapa tidak lanjut kuliah" tanya Queensha.

"aku punya alasan privasi, dan lagi pula sekarang aku akan tinggal dengan ibuku sembari bekerja kebetulan aku sudah mendapatkan pekerjaan dan lagi pula ayahku juga sudah mengusirku" lirih Cantika.

"kamu pernah dengar pepatah kalo menginjak semut maka akan tergigit pula" ucap Queensha.

"apa maksudnya, kenapa kamu bilang begitu" tanya Cantika khawatir.

"jangan khawatir aku hanya ingin bercerita tentang kisah temanku saja, saat itu sang pelakor telah kembali menunjukkan aksinya dan temanku jadi harus kesulitan saat itu dia berfikir bisa berteman nyatanya dia licik bermuka dua suatu hari dia dikhianati habis-habisan itulah mengapa aku selalu waspada pada orang yang ingin mencuri suamiku apalagi aku tahu bagaimana aksi sang pelakor itu bertindak. karena aku ini ahlinya mengendalikan dan membalikkan keadaan" ucap Queensha dengan tersenyum simpul.

Mendengar perkataan Queensha Cantika merasakan sedang ditekan habis-habisan seperti orang yang sudah tahu apa maksud terselubung nya.

Cihh gadis sialan batin Cantika.

"hmm kamu benar terkadang menjaga lebih sulit dari mengambil Iyah kan" ucap Cantika yang diangguki Queensha.

"ayo iku pulang" ajak Queensha yang diangguki Cantika.

Ditengah-tengah perjalanan nya menuju pulang Queensha menghentikan didepan sebuah kedai es cream dan membeli banyak rasa Vanila dan Coklat.

Queensha ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang