Pemburu Bijuu 6

699 52 1
                                    

"Apa itu tadi Hinata? " Tanya Ino.

"Itu hanya sebagian kecil hal yang terjadi di masa depan, dan kenapa aku memproyeksikan ini untuk kalian, karena hal yang serupa akan terjadi entah di timeline mana tapi aku tidak ingin mengambil resiko"

"Hal yang serupa maksudmu... Mengincar Naruto? " Tanya Shikamaru.

"Mungkin, tapi mungkin juga tidak, kita tidak tahu siapa yang akan menjadi target berikutnya, tapi jika banyak hal yang menyimpang maka masa depan juga pasti banyak yang berubah"

Sebuah portal berada tepat di hadapan putri hyuga itu, semua orang tercengang, Hinata hanya bisa berspekulasi kalau itu adalah Otsusuki lagi, tapi siapa yang tahu yang muncul adalah Boruto dan yang lainnya.

"Apa yang kalian lakukan di sini? " Tanya Hinata santai tapi auranya menakutkan.

"Aku tidak pernah melihat Hinata begitu mengerikan Dettebayo" Kata last Naruto (14 th)  yang di setujui semua orang, bahkan Neji cukup terkejut dengan hal itu, itu sama sekali tidak terlihat seperti Hinata dalam fase normal yang lembut dan pemalu tapi berkemauan keras, tapi Hinata yang ada di depannya adalah cerminan Hyuga yang khas.

"Ka... Kaachan? " Boruto nyaris terjungkal saat ia menghadapi kemarahan ibunya, siapa yang menyangka bahwa ia akan mendarat di depan wajah ibunya!

"Aku bertanya padamu, Boruto Uzumaki, kenapa kau ada di sini? " Perlahan tapi pasti byakugan itu muncul dengan aura yang lebih gelap.

Boruto menelan ludahnya dengan susah payah.

"A.. Ano.. Um.. Aku hanya mencoba ruang waktu dalam doujutsuku tapi siapa sangka bukan malah ke sana tapi ke tempat ini, percayalah padaku Kaa-Chan" Ungkap Boruto jujur.

"Ya Bibi, kita hanya mencoba Doujutsu Boruto tapi kota di bawa kemari" Lanjut Sarada.

"Hah... " Hinata hanya bisa menghela nafas, bagaimanapun mereka sudah sampai sini.

"Itu karena kamu menguping di kantor Hokage, dan hampir ketahuan Hokage ke lima" Kata Inojin dengan kejujurannya yang sarkas.

"Inojin! " Boruto berteriak kesal, tidak apa-apa jika itu hanya untuk memancing emosinya, tapi jangan di depan ibunya, Inojin benar-benar membuat masalah.

"Kamu tidak tahu seberapa menakutkannya Nenek Tsunade itu, aku sering di marahi ketika masih kecil" Boruto bergidik saat mengingat itu.

"Itu karena kamu membuat masalah" Lanjutnya.

"Oke, sudah cukup" Hinata jelas mengetahui hal-hal nakal apa yang di lakukan putranya itu.

"Kalian semua lihatlah sekeliling kalian" Hinata memberi perintah dengan lembut, kontras sekali dengan apa yang baru saja terjadi.

"I... Ini dimana? " Tanya Sarada yang di angguki Cho-cho dan yang lainnya.

"Woy, Boruto.. Kau bawa kami ke mana hah? " Bukan hanya nada suaranya yang keras bahkan Iwabe sudah melompat ke arah Boruto yang dengan cepat menghindar.

"Tempat ini aneh sekali" Boruto melompat ke tiang listrik yang tinggi, keningnya berkerut, tidak ada rel ataupun kereta petir, tidak ada keramaian yang khas, dan yang paling penting tidak ada patung wajah ayahnya di dinding batu.

"Kurasa ini di masa lalu" Katanya santai sembari turun dengan anggun.

"Apa katamu? Masa lalu? " Semua orang berteriak ke arahnya dengan shock, iya sih, siapa juga yang mau terlempar ke zaman sulit seperti itu.

"Pertama, tidak ada kereta petir di sini, kedua, konoha jauh lebih kecil yang kita tahu dan ketiga yang paling penting adalah aku bahkan tidak melihat patung old Man Kakashi apalagi ayahku, jadi ke simpulannya kita berada di zaman Nenek Tsunade" Jelas Boruto.

The JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang