"Kaa-chan" Boruto berteriak dan melambai penuh semangat, para tetua hanya menyaksikan anak penuh energi itu berlari seolah meminta pujian pada ibunya, bagi orang-orang yang pernah menyaksikan pertumbuhan Naruto mereka akan tahu dari mana gen energi lebih Boruto.
Hinata tersenyum kearah putranya, sungguh.. Boruto adalah cetak biru Naruto. Hinata memperhatikan sekeliling dia menyadari ada orang tambahan di antara mereka.
"Iruka Sensei" Hinata menyapa Iruka dengan santai tapi Iruka nyaris merasa dia sedang bermimpi.
"Choza-san" Choza yang tadinya tidak percaya dengan apa yang di katakan Inoichi dan Shikaku mendadak meragukan akal sehatnya.
"Kaa-chan, tadi aku bertemu Kepala sekolah di dekat akademi Dettebassa"
Hinata menyentuh kepala putranya dengan lembut "apakah kau menjahili kepala sekolah? "
"Mana mungkin, aku masih ingat aku di hukum di depan kelas gara-gara aku ingin mencoba jutsu yang biasa di pakai Mitsuki dan aku juga ingin membuktikan kalau rambut kepala sekolah itu asli"
"Kau banyak sekali keberanian, brat" Nada bicara Tsunade sedikit jijik tapi semua orang tahu dia tidak bermaksud seperti itu.
"Lalu apa yang kau dapat dettebane? " Tanya Kushina penasaran.
"Di ikat di depan kelas karena menjahili kepala sekolah" Jawab Shikadai malas.
"Shikadai" Boruto memprotes tapi bukan Shikadai kalau tidak menanggapi dengan malas.
"Sudah anak-anak.. " Hinata kembali pada pekerjaan awalnya. Choza mencoba berbicara dengan Cho-Cho bagaimanapun itu adalah cucunya sendiri.
Hinata mengotak-atik laptop Denki untuk menghubungi seseorang.
"Aku ingin tahu apakah kita bisa melacak anak-anak atau yang lain yang berada di timeline lain? "
"Ya, lady Hinata"
"Bagaimana caranya? "
"Nandaime-sama meminta kami memasang chips pada pelindung kepala para Shinobi karena kasus Urashiki Otsusuki"
"Tapi chip seperti itu ada batas jarak bukan? "
"Seharusnya begitu, Lady Hinata" Hinata berfikir keras, dia tidak bisa meninggalkan timeline ini, tapi dia juga harus memastikan mereka tidak terlibat peperangan di masa manapun.
"Baik aku mengerti" Kening Hinata kembali berkerut, jemarinya mengotak-atik keyboard dengan cepat dan tampak gelisah beberapa kali Hinata menggunakan cakranya untuk sesuatu tapi tidak ada yang tahu.
"Bu, apa yang kau lakukan Dettebassa? "
"Ibu harus memastikan mereka yang mengalami hal yang sama dengan mu tidak terlibat dalam peperangan Shinobi di zaman manapun" Hinata terus mengotak-atik hingga rasa sakit yang kuat dari pusat titik cakranya membuatnya mengerang.
"Hinata-sama.. Cakramu? " Neji bertanya dengan tidak percaya, Cakra sepupunya kacau dan yang penting itu terserap cukup banyak.
"A.. Aku tahu Ne.. Neji nii-san" Nafas Hinata tersenggal rasa sakit itu tidak dapat di sembunyikan.
"Hinata" Semua orang ingin membantu tapi tidak tahu apa yang harus di lakukan, karena bagaimanapun hal itu tidak terlihat dan tidak ada cara mengatasinya secara langsung. Lagi, sebuah cakra merah membungkus Hinata yang tampak tak berdaya menahan rasa sakit. Di tengah kekacauan itu Hinata ingat satu hal.
"Naruto-kun" Desisnya, jika segel ini aktif maka Naruto tidak akan baik-baik saja, tangannya yang gemetar meraih salah satu layar dengan susah payah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey
Random#Semua character milik Masashi Kishimoto... Bagaimana jika Boruto, Sarada, Chocho, Inojin, Shikadai dan mitsuki di kirim ke masa lalu untuk menyelamatkan Konoha dari kekacauan besar? Karena seseorang sedang bermain-main dengan timeline yang ada, me...