Invasi Pain

2.5K 142 12
                                    

"Mungkin kalian berfikir, jika hubungan ayah dan ibuku tidak berjalan seperti sekarang, orang yang paling tersakiti adalah Ibuku, Bukan? " Boruto bertanya dengan santai, tapi semua orang mengatakan itu benar "tidak, bukan Ibuku, Mungkin Ibuku terluka, tapi dia bisa melanjutkan hidupnya, dia hanya akan menatap Naruto-kun nya bahagia itu sudah cukup, tapi yang paling terluka saat mereka tidak bersama adalah Ayahku Dettebassa" Jawaban itu cukup mengejutkan, mereka tidak menyadari bahwa apa yang akan mereka lihat selanjutnya adalah apa yang di katakan Boruto.

Kedua Katak itu menghadapi kuciyose, sedangkan Naruto menyelinap di antara mereka kedua kuciyose itu.

"Kagebunshin No Jutsu" Kedua Bunshin Naruto menggabungkan cakra dengan Naruto asli yang sedang berlari di depan mereka. Naruto masih terus berlari saat kedua bushinnya melompat ke dua hewan kuciyose itu.

"Senpo! Godamma Rasengan! " Ucap keduanya bersamaan, ternyata Rasengan itu bahkan tidak bisa menghancurkan hewan kuciyose itu, layar berganyi pada 3 kodok raksaksa, dan 2 kodok kecil.

"Gamabunta, Gamakemi, Gamahiro" Pa menyebut mereka.

"Oke! " Ketiga kodok itu berkata dengan penuh semangat, layar kembali ke Naruto yang sedang berlari ke hadapan pain, tampak dari salah satu lengan pain muncul sebuah besi hitam.

"Itu, besi apa? " Tanya Hinata.

"Itu besi cakra bu, Fungsinya untuk mengirimkan cakra Dettebassa" Anak-anak genin itu adalah yang faham ada juga tidak seperti Naruto tentunya.

"Apa itu besi Cakra Dettebayo? "

"Besi yang di gunakan untuk mengirim cakra, dia bisa mengendalikan seseorang atau mayat dengan besi cakra dan mengontrolnya dari jauh" Shikadai berkata dengan serius, meski itu tidak ada dalam pelajaran akademi, tapi dia bisa melihat ketidak normalan pain.

"Yo Shikadai, Sangkyu ne, aku tidak perlu menjelaskannya Dettebassa" Boruto berkata dengan riang.

"Aku hanya tidak ingin pengamatanku pada sekitar berkarat karena kau terus yang menjelaskan teori, ah... Mendekusoi" Boruto tertawa, tentu dia tahu apa yang di maksud Shikadai, Shikadai melirik Shikamaru dan tersenyum kecil.

"Naruto, Ninjutsu tidak berlaku pada pain di depanmu" Naruto tampak fokus tapi geram "karena dia bisa menyerap semua Ninjutsumu" Lanjut katsuyu yang bertengger manis di bahu kanan Naruto.

"Kalau begitu akan ku gunakan senin beladiri katak! UcapnyaUcapnya, keempat pain hanya menatap Naruto,  Naruto mengalihkan pandangan pain dengan tangan kirinya yang hanya tipuan, bahkan pain tidak memperhatikan tinjunya yang mengepal, tapi meski begitu, tidak ada kepalan tangan Naruto yang mengenainya.

"Ah, lihat itu, Bukankah gagal akan tetap gagal" Neji mencibir.

"Ya ampun paman, kenapa mulutmu menyebalkan sekali Dettebassa" Boruto hanya protes, tapi dia tidak mengalah apapun lebih lanjut, dia tahu bahwa paman masih tidak bisa menerima kenyataan kematian Hisazhi jiji, dia membenci takdir Hyuga, perihal souke dan bunke, ya, bukan hanya paman Nejinya yang membenci metode sialan itu, ibunya dan tentu dirinya sendiri juga tidak menyukai hal itu.

Neji hanya menatap anak yang mirip dan tidak mirip Naruto itu, mungkin ada bagian dari dirinya yang sangat mirip ayahnya, tapi ada juga bagaian dari dirinya yang tidak sama atau bahkan bertolak belakang dengan karakter ayahnya.

Boruto mentap ke arah ibunya yang masih duduk dengan tenang, tidak ibunya sedang menundukkan kepalanya, jelas itu bukan sikap Hyuga yang congkak di timeline ini.

The JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang