Semua orang hanya bisa terpaku pada Hinata yang sedang serius, untuk beberapa alasan Hinata yang berada di depan layar saat ini bukanlah Hinata yang mereka kenal. Hinata yang ada di depan mereka adalah Hinata yang penuh percaya diri, cakap dan penuh wibawa.
Hinata mengeluarkan soda dan jus dari sebuah gulungan, Hinata membuka sekaleng soda.
"Bibi Hinata?! " Semua orang shock melihatnya minum soda dengan tenang.
"Ya? Eh, ada apa dengan kalian semua anak-anak? "
"I... Itu soda kan? " Kata Mitsuki dengan tenang.
"Ya" Hinata berkata dengan riang, tapi sedetik kemudian dia menyadari apa yang di fikirkan anak-anak itu "ah aku tahu.. Boruto sangat suka soda, jadi dia menyembunyikannya dariku, tapi dia seperti melupakan kemampuan byakugan"
"Jadi kau mengambilnya? " Kata Temari.
"Ya, sebenarnya aku ingin mengejutkannya tapi kurasa aku tidak sedang dalam situasi yang pas untuk itu" Hinata menyesap sedikit soda itu "kalian cobalah juga" Kata Hinata pada orang-orang masa lalu itu.
"Hinata" Panggilan itu membuat Hinata menatap Hokage ke lima yang berada di layar.
"Bagaimana situasi di sana? "
"Disini cukup baik, lady Tsunade"
"Hinata.. " Hinata menatap ke arah kiba dan Shino yang menatap diri masa lalu yang sedang bersama mereka dengan bingung. Hinata hanya menjelaskan situasi secara singkat, dan menjelaskan misi mereka, tapi tiba-tiba...
"Kaa-chan... Himawari gila Dettebassa" Hinata bangkit dengan tenang, sedangkan Boruto sudah berlindung di belakang kedua Naruto dengan gemetaran.
"Apa yang terjadi Boruto? " Tanya Young Naruto, mereka semua tahu Himawari adalah gadis kecil yang manis, tapi apa yang membuat Boruto begitu takut pada Himawari?
"Kamu tahu adikmu tidak gila, nak" Kata Hinata tenang.
"Nii-chan" Hanya terdengar suara Himawari tapi Boruto refleks berteriak kencang.
"Aaaa... "
Semua orang tersentak melihat itu, byakugan Himawari aktif dan dia tampak sedikit menakutkan.
"Lock on" Kata itu membuat Boruto benar-benar merinding, karena menurut pengalaman Boruto kata lock on itu adalah kata yang menakutkan baginya.
Hinata langsung berlutut ke hadapan Himawari yang terlihat fokus pada kakaknya yang bersembunyi di belakang kedua Naruto.
"Baik.. Baik.. Himawari.. Apapun yang nii-chan lakukan, itu tidak sengaja, oke? " Hinata mengeluarkan boneka Naruto kecil dari kantung senjatanya.
Ada lima Naruto dan masing-masing dengan gaya yang berbeda, tapi yang sama adalah mereka semua bertingkah imut, mereka juga bisa bergerak, intinya itu adalah robot mungil yang lucu.
"Ha? " Boruto memperhatikan boneka mungil itu dengan tidak percaya, begitupun semua orang bahkan kedua Naruto tampak sedang salah tingkah, itu adalah boneka gambar dirinya berusia 5 tahun hingga menjadi Hokage.
"Apa ini bu? " Tanya Boruto.
"Oh, Kaminarimon membuat produk baru tentang ayahmu, kurasa mereka akan menjadikan boneka ini sebagai produk eksklusif Nandaime-sama" Jelas Hinata.
Tapi yang membuat mereka fokus kali ini bukanlah boneka chibi Naruto tapi Himawari yang tampaknya bisa kembali normal.
"Jadi, Boruto Uzumaki, apa yang terjadi? Dan kenapa adikmu begitu marah? " Tapi sebelum Boruto menjawab mereka teralihkan Oleh kegembiraan Himawari.
"Wah... Ayah Chibi" Mata Himawari berbintang dengan imut "Ayah.. Ayah... Lihat, ini mirip" Himawari terlihat begitu gembira dengan hal itu.
"Jadi, Boruto Uzumaki apa yang terjadi, Hum? " Tanya Hinata lagi, Naruto kecil sedang bersama Himawari, mereka bermain dengan riang, tapi tidak dengan Teen Naruto yang masih di jadikan tameng oleh anaknya.
"Jangan bersembunyi di belakang Ayahmu, Uzumaki. Jangankan 2 Ayahmu, 4 atau lima Ayahmu juga tidak akan ada yang mau melindungimu" Semua orang takjub melihat bagaimana Hinata berkata begitu tegas dan bagaimana seorang Naruto meringis dan bahkan ragu-ragu untuk membela anaknya, dan Menma? Dia dengan asyik makan camilan dan menonton dengan tenang.
"Paman Menma, tolong aku dettebassa" Boruto memelas ke arah Menma.
"Yah maafkan aku Boruto, bukannya aku tidak mau membantumu tapi ibumu sangat menakutkan saat marah" Boruto hanya bisa mendengus tapi menatap Hinata dengan melas.
"Maaf ibu, aku tidak sengaja merobekkan boneka kesayangan Himawari Dettebassa"
"Lagi? " Hinata memijit keningnya ringan "Boruto Uzumaki, kamu sudah pernah melakukan ini sekali dan kamu juga tahu bagaimana reaksi Himawari sekali, Himawari bahkan menutup titik cakra Ayahmu saat pelantikan Hokage dan apa yang terjadi sekarang kalau saja Naruto-kun tidak memberikan boneka chibi miliknya dari kaminarimon, apa yang akan ibu lakukan? "
"Maafkan aku ibu" Kali ini Boruto benar-benar menyesal.
"Yah, untuk hukumannya kali ini, kamu harus memperbaiki boneka Himawari sendiri" Hinata menekankan kata sendiri dengan baik, Boruto bergidik tapi dia mengangguk.
Hinata akan kembali duduk tapi dia tidak melakukannya gesturnya berbalik 180° dia kembali berdiri dengan tegak, dia merasakan banyak hal menunggunya. Hinata berbalik dengan anggun menghadap ke para tetua Hyuga yang bereaksi aneh.
"Apapun yang kalian fikirkan itu tidak akan terjadi" Kata Hinata tajam, itu membuat banyak orang tidak mengerti dengan apa yang terjadi.
"Tapi dia punya byakugan" Kata salah satu tetua Hyuga.
"Dia memang punya byakugan, tapi dia putriku, tidak perduli apapun yang terjadi aku tidak akan membiarkan kalian menyentuh putriku hanya karena alasan melindungi byakugan"
"Tapi.. "
"Himawari bukanlah Hyuga cabang, dia juga bukan dari klan Hyuga, Dia adalah separuh Hyuga dan dia berasal dari klan Uzumaki, tidak ada hak kalian untuk mencampuri urusan klan lain, bagaimanapun Himawari tidak berasal dari waktu ini, aku menghormati kalian tapi jangan harap kalinya bisa menyentuh putriku" Hinata ini tampak dingin dan kejam, mata lavendernya berkilat ganas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey
Random#Semua character milik Masashi Kishimoto... Bagaimana jika Boruto, Sarada, Chocho, Inojin, Shikadai dan mitsuki di kirim ke masa lalu untuk menyelamatkan Konoha dari kekacauan besar? Karena seseorang sedang bermain-main dengan timeline yang ada, me...