Happy reading minna... 😉
Shikadai menatap Boruto heran, tapi dia berani mengambil kesimpulan kalah yang datang bukanlah musuh, kalaupun iya, musuh macam apa yang membuat Boruto bisa tercengang seperti ini? Tidak, ini jelas bukan musuh, Shikadai tahu dengan baik ekspresi sahabatnya itu.
"Apa ada musuh? " Tanya Shikamaru.
"Tidak ayah, ah mendekusoi, ini jelas bukan musuh, tapi aku juga tidak tahu siapa di balik portal itu" Shikadai menatap Boruto yang masih tercengang, dia mencoba membuat Boruto kembali ke akal sehatnya.
"Oi.. Boruto, Boruto... Mendekusoi ne, siapa yang dia lihat sampai dia tercengang begitu" Shikadai benar-benar tidak tahu apa yang bisa menyadarkan putra nandaime-sama sama itu.
"Ada apa dengan Boruto, shikadai? " Tanya Naruto.
"Tidak tahu Nandaime-sama, dia melihat sebuah portal dan jadi seperti ini" Jawabnya sembari menunjuk portal yang semakin lama semakin lebar.
"Apa ada musuh? " Tanpa bertanya lagi Naruto berusaha menerjang portal.
"Oi.. Oi... Naruto, Chotto matte, akh... Mendekusoi" Omel Shikamaru saat Naruto tak mendengarkannya, dan masih menerjang ke portal, tapi Naruto dengan cepat di lumpuhkan seperti Boruto di lumpuhkan Konohamaru di patung Nandaime Hokage saat penerimaan sosaw baru Akademi, hanya saja Boruto sedikit lebih lama dari Naruto.
"Yah, itu cukup mengejutkan" Ucap seseorang yang melumpuhkan Naruto.
Mereka melihat mata biru gelap, rambut pirang yang sulit di atur dengan seorang perempuan berambut merah panjang yang cantik, wajahnya jelas mirip Naruto, kakashi yang mengalihkan sebentar dari buku laknatnya tersedak air liurnya sendiri.
"Kakak ke empat... Nenek" Teriak Boruto dan Himawari saat terbebas dari keterkejutan mereka, mereka berdua bahkan langsung berlari dan melompat ke kakek dan nenek mereka, yang membuat Naruto bingung, mereka jelas Namikaze
minato dan Uzumaki Kushina.Minato melepaskan Naruto dan mencoba menangkap Boruto yang melompat ke arahnya seperti rudal kecil, begitupun Kushina.
"Uh, nak.. Itu akan sakit kalau menabrakku" Ucap Minato.
"Uh, kakek, kau benar-benar mirip denganku Dettebassa" Minato menatap Boruto, mungkin semua orang bilang kalau Boruto adalah cetak biru ayahnya, tapi tidak, Boruto adalah cetak biru Minato untuk fisik dan kecerdasan.
"Hei, kau yang seperti aku bukan sebaliknya, aku lebih tua loh" Canda Minato.
"Tapi tunggu, kenapa kau mirip sekali dengan Minato Dettebane? " Tanya Kushina, Boruto menatap Kushina.
"Uh, nenek, rambut merahmu cantik sekali Dettebassa"Boruto mengalihkan jawaban yang di inginkan Kushina.
"Um" Himawari yang ada di pelukan Kushina mengangguk setuju.
"Kalau saja gen ayah tidak lebih kuat, aku mungkin akan mewarisi rambut merahmu itu Dettebassa" Mereka berdua semakin tidak mengerti, sedangkan Naruto yang mendengar kedua anaknya memanggil Kakek dan Nenek, dia sudah berdiri seperti patung, dia tidak tahu apa yang harus di lakuakannya, apa yang harus di katakannya, di depannya berdiri ke dua orang tuanya yang mati 12 tahun yang lalu, yang semua orang mengatakan kalau mereka meninggalkannya, tapi dia tahu kebenarannya, dia tahu orang tuanya tidak pernah membuangnya, dan kini berada di depannya.
Shikamaru menatap Naruto, lalu ke Minato dan Kushina, dia ingat apa yang di alami Naruto hingga detik ini, Naruto yang kesepian, yang di benci yang di kucilkan, dia tahu semuanya, dia juga mengalami perasaan yang kompleks untuk Naruto. Dia ingat seorang anak yang berlari dan menangis kalau dia akan menjadi Hokage dan semua orang akan mengakuinya, Dia yang di lihatnya berjongkok dengan kucing di dalam jaketnya di depan sebuah bangunan dan kehujanan, sendirian, dia juga tahu apa yang di alami Naruto saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey
Acak#Semua character milik Masashi Kishimoto... Bagaimana jika Boruto, Sarada, Chocho, Inojin, Shikadai dan mitsuki di kirim ke masa lalu untuk menyelamatkan Konoha dari kekacauan besar? Karena seseorang sedang bermain-main dengan timeline yang ada, me...