Dark Naruto 2

1.1K 85 12
                                    

Hinata tiba-tiba menggigil, ia mengusap lengannya sendiri.

"Tiba-tiba aku menggigil, aku merasa, aku akan menyesali keputusan ini" Dark Naruto tertawa.

"Jangan mengambil kembali kata-katamu, loh" Hinata mencibir.

"Kurasa apapun yang terjadi itu adalah kekacauan yang besar, Dettebayo"

"Yah, ini benar-benar kekacauan besar"

Dark Naruto mengambil Hinata dari pelukan Menma, Menguncinya dengan kedua lengannya.

"Naruto-kun.. Bisakah kau lepaskan dulu? "

"Tidak" Hinata memutar matanya sedikit.

"Oi.. Oi.. " Hinata dan Dark Naruto menatap layar, di sana tampak Naruto sedang cemberut, jelas dia sedang jengkel.

"Baik.. Kalian adalah orang yang sama, apa gunanya cemburu seperti itu? " Hinata benar-benar tidak mengerti.

"Hime, kau harus membayarku karena aku sudah menolongmu Dettebayo"

"Hah" Hinata menghela nafas kasar, inilah alasan kenapa Hinata malas meminta tolong Dark Naruto, pasti ada harga yang harus di bayar.

Hinata melepaskan selang-selang yang ada di tubuhnya.

"Menma-kun, tolong handle dulu ya" Hinata berdiri menarik Dark Naruto.

"Butuh Privasi, Hime-sama? " Menma tersenyum jahil.

"Jaga anak-anakku ya Menma" Hinata terkikik kecil.

"Sial, aku jadi pengasuh di sini?! " Menma mengambil sekotak wafer dan melemparkannya ke Dark Naruto "hadiah kecil" Ucapnya jahil.

"Menma-kun, kau malah membuat semua ini menjadi jauh lebih lama" Awalnya Hinata hanya akan memberikan ciuman singkat, tapi siapa sangka Menma akan memberikan hadiah bodoh yang malah membuatnya semakin terjerat lebih lama dengan Dark Naruto.

Setelah acara 'games pocky' kecil dengan dark Naruto, Hinata kembali.

"Bukankah itu bersenang-senang? " Menma adalah Menma, tapi siapa sangka Menma akan punya mulut tidak tahu malu seperti itu? Hinata meliriknya acuh tak acuh dan melemparkan sisa wafer ke Menma.

"Ya, bersenang-senang, Arigatou ne Menma-kun" Mungkin bagi Menma dan Hinata itu adalah kata yang wajar dan bahkan sarkas tapi siapa sangka banyak orang yang memerah mendengar apa yang Hinata katakan.

"Cih, kau bahkan tidak menyangkal itu? " Menma benar-benar tidak perduli dengan Dark Naruto, dia duduk di rumput dengan santai dan Dark Naruto dengan santai berbaring di kaki Hinata dan menenggelamkan wajahnya ke perut Hinata.

"Ya ampun... Sejak kapan Hyuga Hinata yang pemalu ini menjadi begitu terang-terangan? " Ya itu yang di fikirkan semua orang.

"Lalu? Apa kau fikir Naruto-kun yang ini akan langsung menjalankan misinya begitu dia tahu apa yang harus di lakukan? Bermimpi, dia jelas bukan Naruto-kun ku yang manis dan baik, dia akan menjalankan misinya begitu dia puas. Jadi Nii-chan bisakah kau biarkan dia tidur sebentar? " Hinata menjawab dengan sarkas bahkan dia menekankan kata Nii-chan agar Menma berhenti mengoceh, jelas Menma adalah tipikal laki-laki yang tenang dan tak banyak bicara tapi entah sejak kapan dia menjadi begitu tidak bisa diam.

Dark Naruto memeluk pinggang Hinata dengan kuat dan menenggelamkan wajahnya di perutnya, Hinata seolah tidak terganggu sama sekali dengan apa yang di lakukan Dark Naruto, tangannya terus menyisir rambut Dark Naruto.

"Melihat dari interaksi kalian, sepertinya ini bukan pertamanya kalinya kalian bertemu, bukan? "

"Yah, dia sesekali datang tanpa sepengetahuan Naruto-kun, entah kenapa aku merasa, aku seperti menghianati Naruto-kun, padahal jelas mereka adalah orang yang sama"

"Jadi Naruto tidak tahu tentang ini? "

"Hm, dan tolong jangan  katakan padanya, itu hanya akan membuatnya marah, mereka bisa bertengkar hebat dan mungkin pertengkaran mereka bisa menghancurkan konoha"

Menma melirik Naruto's (para Naruto) "terlambat Hime sama, sekarang bukan hanya suamimu yang tahu ada dia, tapi juga semua orang"

Hinata mendongkak, dia baru menyadari sesuatu, Melihat bagaimana semua orang tidak bereaksi membuatnya menggaruk pipinya dengan lembut.

Kids Neji menatap adult Hinata dengan perasaan kompleks, itu jelas sepupunya yang dia benci, tapi melihat bagaimana Teen Neji melindunginya membuatnya mencibir, siapa yang tahu bahwa di masa depan dia tidak hanya tidak membenci Hinata tapi juga melindunginya bahkan dengan nyawanya dan dia tidak ragu! Sialan, sebenarnya apa yang terjadi? Dan kenapa menjadi seperti ini.

Hinata akan membuka mulutnya tapi dia tiba-tiba tersentak oleh sesuatu, byakugannya aktif.

"20km.. " Gumamnya, tapi Neji mendengar dengan jelas apa yang Hinata katakan.

"20km? " Neji bertanya, jelas Neji tidak akan memeriksa sendiri apa yang di lihat sepupunya, 20 km? Jelas itu membuat para Hyuga terdiam bahkan Hiashi masa lalu sekaliapun, Neji punya batas jarak pandang dan itu hanya 800m jelas berbeda dengan Hinata yang punya jarak pandang 20km, bahkan para tetua Hyuga yang sombong sekalipun tidak punya kemampuan sehebat itu.

"Apa yang 20km? " Hiashi tidak bisa mempercayai hal itu, seingatnya Putrinya ini adalah jenis putri yang lemah yang bahkan tidak bisa mengalahkan adiknya yang berjarak 5 tahun darinya.

"Godaime Kazekage, putramu dan teamnya ada di sini, dan Yondaime Mizukage... Cucumu juga ada di sini"

"Shinki? " Gaara bertanya dengan tidak yakin, Kazekage Rasa melihat putranya kini bahkan memiliki putra tidak tahu apa yang dia rasakan, Kazekage Rasa menatap Gaara yang masih berfikir keras, dia ingat dengan jelas kalau Shinki sedang dalam misi tapi Hinata melihatnya di sekitar Konoha? Ada apa? Atau ada sesuatu yang terjadi di desa? Sama seperti Kazekage Rasa, Yondaime Mizukage, Yagura Karatachi juga punya fikiran kompleks, itu cucunya.

"Sumimasen, Shikaku-san, Inoichi-san bisakah kalian mengambil mereka kemari? " Keduanya menyetujui tanpa berfikir banyak.

"Boruto" Boruto yang sedang sibuk dengan kartu shinobinya mendongkak dan berjalan menuju ibunya.

"Ada apa Kaa-chan"

"Kau jemput Shinki dan Kagura bersama paman inoichi dan paman Shikaku, jangan lupa untuk berubah menjadi ayahmu"

"Kenapa harus berubah menjadi bakal oyaji- Dettebassa" Tanda kesal muncul di sudut kening Naruto's, itu adalah anaknya sendiri tapi dia memanggilnya baka Oyaji?

"Karena paman Shikaku dan Paman inoichi tidak tahu Shinki dan Kagura seperti apa"

"Tapi kenapa ayah Dettebassa"

"Karena kau mirip ayahmu, sudah ibu tidak menerima bantahan lainnya" Sela Hinata saat Boruto akan memprotes.

"Yaaa, menyebalkan sekali Dettebassa, aku senang karena mereka ada di sini tapi berubah menjadi ayah? Itu benar-benar menyebalkan Dettebassa"

"Bibi Hinata, bisakah aku ikut? " Shikadai mengajukan pertanyaan ini. Boruto mengangkat alisnya.

"Ha? Bukankah kau bilang ini merepotkan? "

"Kapan aku bilang begitu? Sekalipun aku malas tapi aku juga tidak akan membiarkan sepupuku bersama orang sepertimu Boruto"

"Orang seperti ku? Memangnya kenapa dengan orang sepertiku Dettebassa"

"Sudah kalian berdua, cepat pergi"

"Hai.. " Keempatnya pergi ke tempat yang di katakan Hinata.

"Kau mencemaskan mereka? " Tanya Menma.

"Pertanyaan bodoh apa itu? Jelas aku khawatir, ini bukan timeline mereka, meskipun mereka adalah Shinobi tapi... Timeline ini terlalu berbahaya untuk mereka, di sini kita kadang tidak tahu mana kawan mana lawan, Anak-anak yang hidup di bawah panji perdamaian akan terkejut melihat hal ini, meski mereka sudah pernah membaca sejarah tapi pengalaman itu berbeda"

--------

Siapa yang belum tidur check?
Lagi insomnia guys, gebut tapi ide cuma mentok segini... Gomenne... 😉

The JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang