Sudah terhitung satu minggu usia pernikahan Alkar dan Alisha. Hari ini mereka masuk kesekolah setelah lama meliburkan diri.
"Woy cepet, dah telat nih." Kesal Alisha, pasalnya jam kini sudah menunjukan pukul 07.13. yang berarti mereka sudah telat.
Alkar berlari menuruni tangga dengan dasi ditangan nya. "Pasangin." Alkar menyerahkan dasi yang ia pegang ke Alisha.
Alisha mengambil dasi yang diberikan Alkar, kemudian memasangkan dasi itu. "Udah ayo."
"Naik motor aja, biar cepet." Ucap Alkar. Alisha hanya mengangguk.
Alkar mengeluarkan motor sport nya dari garasi, kemudian menyuruh Alisha naik.
"Gue mau ngebut, pegangan." Ucap Alkar. Alisha mengikuti kata suaminya itu, Alisha berpegangan dengan belakang motor.
"Gue bukan tukang ojek, pegangan yang bener." Kesal Alkar.
"Ma--"
Alkar langsung meng-ngegas motornya sehingga membuat Alisha memeluk pinggang Alkar. "Nah gitu." Ucap Alkar.
"Modus lo, bilang aja mau gue pel-- BANGSAT GUE BELUM MAU MATI. PELAN-PELAN AJA WOYY." Teriak Alisha terkejut saat Alkar tiba-tiba melanjukan motornya dengan kecepatan penuh.
Alkar hanya diam menanggapi teriakan Alisha. Alkar masi melajukan motornya dengan ngebut.
Setelah sampai didepan pagar sekolah. Pagarnya sudah ditutup. "Gimana ini?" Panik Alisha seraya turun dari motor.
"Udah lo tenang, gitu aja panik." Santai Alkar.
"Tenang mbahmu, nanti kalau pak Burhan tau gimana?" Kesal Alisha.
"Gak mau pak Burhan tau? yaudah manjat pager aja." Alkar turun dari motornya.
"Mana bisa manjat wahai tuan muda Pratama. Gue kan pake rok."
"Ck, banyak omong lo. Mau gak?" Tanya Alkar.
"Ma--"
"ALKAR, ALISHA! KENAPA BARU DATANG?!"
•••🔥•••
Setelah aksi ingin memanjat pagar, yang berujung terciduk pak Burhan. Kini Alisha dan Alkar sedang dihukum untuk hormat di tiang bendera.
"Huh gara-gara lo nih," Kesal Alisha.
"Apaan, orang tadi udah gue ajak buat manjat pager. Lo nya aja yang kelamaan mikir." Elak Alkar tak terima dirinya disalahkan.
"Pokoknya, lo harus gantiin skincare gue!"
Alkar menatap malas gadis disampingnya. "Iya iya, nanti gue gantiin."
Alkar mengeluarkan topi dari dalam tasnya. Kemudian memakai topi tersebut. Alisha yang melihat Alkar memakai topi, langsung mencari topinya didalam tas, tapi tidak ada.
"Loh, mana topi gue. Perasaan tadi gue bawa deh." Gumam Alisha sambil mengobrak-abrik isi tasnya.
"Nyari apa lo?" Tanya Alkar yang melihat Alisha sibuk dengan tasnya.
"Lo liat topi gue gak? perasaan tadi ada deh." Alisha masi mencari Topinya didalam tas.
"Topi lo? tadi gue liat ada dimeja makan." Enteng Alkar.
Alisha menatap Alkar dengan tatapan horornya. "Kenapa lo gak bilang, dari tadi." Geram Alisha.
"Ya, lo gak nanya."
Alisha mendengus kesal. Mana matahari sangat panas, ya walaupun matahari pagi itu sehat, tapi tetap panas.
Alkar melihat kearah Alisha yang sedang menutupi kepalanya dengan tangan. "Mending lo duduk aja." Suruh Alkar.
Alisha menggeleng cepat. "Males, nanti kalau pak Burhan tau, hukuman gue ditambah."
"Pak Burhan, gak bakal tau."
"Sotoy banget lo."
Alkar menghela napas, susah memang jika bicara dengan orang yang keras kepala. "Nanti lo pingsan, gue yang sibuk." Kesal Alkar.
"Gue gak selemah itu ya." Elak Alisha.
"Terserah lo deh, kalau pingsan gue gak tanggung jawab."
Beberapa menit berlalu, Alkar yang merasa kasihan dengan Alisha langsung menadahkan tangannya diatas kepala Alisha.
Alisha yang merasa ada yang menutupinya dari cahaya matahari, langsung menoleh keatas, Ia melihat tangan Alkar yang menghalanginya dari sinar matahari.
"Gue gak mau lo pingsan, terus bunda tau. Berujung gue yang kena amuk, karna gak bisa jagain menantu kesayangan nya." Ucap Alkar.
•••🔥•••
Bel istirahat berbunyi, berarti hukuman Alkar dan Alisha telah selesai. Alkar dan Alisha langsung pergi menuju kantin. Banyak pasang mata yang menatap mereka.
"Kok Alkar jalan bareng Alisha?"
"Mereka pacaran?"
"A'a Alkar pacaran ya sama Alisha?"
"Yah saingan gue berlian, sedangkan gue upik abu."
Alkar dan Alisha mengabaikan ucapan itu, yang asa dipikiran Alisha dan Alkar saat ini adalah Air minum. Mereka sungguh Haus.
"Lo mau ikut duduk bareng gue, sama temen-temen gue?" Tanya Alkar.
Alisha menggeleng. "Tuh temen gue ada disana, Gue kesana aja." Tunjuk Alisha kearah meja teman-teman nya.
•
•
•
TBCJangan lupa kalau ada typo atau tanda baca yang salah, kasi tau ya><
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKAR
Teen Fiction⚠️WARNING! CERITA INI BISA MEMBUAT ANDA BAPER, SAMPE GIGIT GULING. [DI MOHON UNTUK PLAGIAT JANGAN MENDEKAT!] Menikah muda? Perjodohan? itu tidak pernah terlintas di otak seorang Alkar. Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba saja kedua oran...