PART 16. TERCYDUK

39.2K 4.4K 1.8K
                                    

(Readers Alkar, aku yang fotoin)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Readers Alkar, aku yang fotoin)

Hai sayangku, hari ini aku syantik
Apa kabar semua?

Ayo absen dulu nih, kalian dari daerah mana aja?

Aku cantik, jodohnya Jaehyun valid no debat! 🙏

Happy Reading


Pukul 11.02. WIB, Alkar sudah sampai di markasnya. Disana sudah terdapat beberapa anggota yang memang sering menginap, Erick dan yang lainnya juga sudah berkumpul disana.

"Dimana?" Tanya Alkar to the point.

"Di lapangan tempat biasa," Jawab Erick. Alkar mengangguk.

"Ke-Lokasi," dengan segera mereka dengan 16 anggotanya berangkat menuju lokasi yabg sudah di tentukan. Dengan Alkar yang memimpin di barisan paling depan.

Mereka membelah jalan malam yang sepi, tak lama, mereka sudah sampai di lokasi.

"Wiss, dateng juga lo? Gue sangka takut," Bagas menatap Alkar remeh. Bagas, ketua dari Vagos, yang menjadi musuh bebuyutan Ravegar.

Alkar berdecih, "Takut? Bahkan dalam mimpi lo aja gue gak akan pernah takut!" Alkar menghentikan ucapannya sejenak. "Dan jangan pernah berharap kalau gue bakal takut sama lo," Lanjutnya.

"Santai bro, santai," Bagas, lelaki itu membawa lebih dari 20 pasukan. Sedangkan Alkar? Hanya membawa 16 orang saja.

Tanpa aba-aba, seluruh anggota Vagos langsung menyerang, mereka membawa sebuah kayu. Sedangkan anggota Vandalas hanya dengan tangan kosong.

Marcel yang sedang melumpuhkan musuhnya berteriak. "TANGAN KOSONG KALO BERANI," Teriaknya.

"BACOT!" Balas Bara, sang wakil dari Bagas. Sekaligus kembaran lelaki itu.

Bara berusaha menyerang Marcel, tetapi Marcel malah mempermainkan bara. Marcel mengeluarkan ular-mainan dari kantong celananya. Pria itu melemparkan ular mainan miliknya kearah Bara.

"ULARR," Teriaknya menakuti Bara, Bara yang terkejut langsung melompat kearah Marcel, dengan sigap Marcel menahan tubuh Bara. Sejenak merek tatap-tapapan.

Rafi menampol tangan Marcel yang menahan tubuh Bara. "ITU MUSUH LO ANJING, NGAPAIN MALAH MESRA-MESRAAN?! KALIAN MAU TINGGAL DI JERMAN?" Teriak Rafi kesal.

Seakan tersadar, Marcel melepaskan tangannya yang berada di pinggang Bara.

"Anjing!" Umpat bara yang terjatuh, akibat Marcel melepaskan tangannya.

ALKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang