PART 29. (ALISHA) MARAH

23.7K 3K 1K
                                    

HAIIIIII SEMUAA
KABAR APA INI HARI? 😍

Mau tanya nih, kalian seneng ga dapet notif dari aku? Jawabb!!😡😡🤬🤬

Kalian baca ini sambil ngapain? Rebahan? Atau duduk? Atau sandaran?
Yg pasti bukan sandaran di bahu doi, soalnya cuma FRIEND! FREND! TEMAN!
HAHAHAHA

Ckck, coba absen dulu, kalian baca ini jam berapa? 🤬🤬😡😡

Sesuai permintaan, banyak yg milih bucin, jadi kita banyakin konflik🤗🥺🥺
Bejanda ayang.

Let's go baca!!
***

PART 29. (ALISHA) MARAH
_____________

Alisha jangan marah-marah, takut nanti lekas tua. Terus mati. Alkar jadi duda, nikah lagi sama aing, dan hidup bahagia.
-Vinvin yang paling baik hati

***

"Erick, jangan diem-diem bae ngapa," Daven menyenggol bahu Erick, sambil mengedipkan matanya genit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Erick, jangan diem-diem bae ngapa," Daven menyenggol bahu Erick, sambil mengedipkan matanya genit.

"Jangan tegang, bro. Santai, santai." Marcel merangkul bahu Erick.

"Rick, gue kepo deh. Jelasin sekarang aja dongzzz," pinta Reyhan, ia mengedip-kedipkan matanya sok imut.

Hal itu membuat Reyhan mendapatkan geplakan di keningnya dari Rafi. Reyhan menatap sahabat yang baru memukulnya itu kesal.

"Aww, jidat gue. A'a Apii jangan gitu dong, kan sakit." Reyhan berujar, ia memukul lengan Rafi dengan tenaga bencongnya.
aWokAowKAaOWkwo, bencong.

Fyi: Api (Rafi, Afi=Api)

"JAUH-JAUH, REYY!! GUE TAKUT LO HOMO SAMA GUE, GARA-GARA DI TOLAK VIRA!!" pekik Rafi, pria itu menutup tubuhnya dengan tangan. Ia berjalan menjauhi Reyhan, dan mendekati Evan.

Reyhan bergidik ngeri. "GUE JUGA MASI SUKA LOBANG--"

"Kenapa?" Pertanyaan itu tiba-tiba muncul, dan menghentikan ucapan Reyhan.

Semua yang berada disana menoleh kearah Alkar yang baru saja tiba. Mereka seketika ngebug, sambil melihat pria dengan balutan jaket khas miliknya.

Alkar menyerngit bingung, saat tak mendapat jawaban. "Woy!"

"Eh-eh Piyik anak ayah," kaget Daven, saat tersadar.

"Kenapa?" Alkar bertanya sekali lagi.

Reyhan berjalan maju menghampiri Alkar. "Duduk dulu, Al. Anggap aja rumah sendiri." Ia menundukkan tubuhya, sambil mempersilahkan Alkar masuk. Alkar menatap aneh Reyhan.

ALKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang