Hai haii, apa kabareuu? Baik? Alhamdulillah.
Tadi niatnya mau up waktu malming, eh ternyata gabisaaa. Ada acaraaaaaa huhuu.
Sebenernya niat up kenaren karna special hari ulang tahun Park Chanyeol, my future husband 🤭🤭
Kalian nunggu cerita ini up ga?
Udah lama ya aku ga up? Perasaan baru 2 hari? Eh, atau lebih?
Sebelum masuk ke ceritanya, aku mau nanya nih. Tokoh fav kalian di cerita ini siapa? Ayooo cepatttt kasih tauuu!!
Siap ga nih, lanjut baca? Siap? Hayuuukkk
HAPPY READING!!
***
PART 39. HAMPIR MENGINGAT
______________Apa yang buat kamu bahagia?
_&_
“Lo sih pake dateng segala!” desis Alkar keasal. Pria dengan balutan kaos berwarna coklat tua hampir kehitaman itu menatap sahabatnya kesal. Sedangkan yang ditatap juga melemparkan tatapan sinis + malas nya.
“Kenapa lo jadi nyalahin gue?” balas Evan tak habis pikir dengan sikap sahabat kecilnya ini.
Saat ini, keduanya tengah berada di luar kamar Alkar. Didalam kamar, terdapat Areta beserta dokter yang sedang menangani Alisha yang pingsan tadi.
Awalnya, Alkar ingin ikut masuk tapi langsung dilarang oleh Areta. Aneh bukan? Padahal Alkar adalah suami Alisha. Tapi ya mau bagaimana lagi, itu sudah perintah titisan nyai Roro Kidul, jadi harus di patuhi.
“Ya salah lo lah! Kalau lo gak dateng, bini gue gak bakal pingsan gini!” Alkar melipat kedua tangannya didepan dada. Dengan angkuhnya pria itu menyalahkan Evan yang tak tau apapun.
“Jadi maksud lo, bini lo pingsan karna gue?” balas Evan, ia menaikkan sebelah alisnya menatap Alkar dengan tatapan datar, namun terdapat senyum tipis yang tercetak dibibir pria itu.
Alkar mengangguk, membenarkan ucapan Evan. Evan yang melihat itu, ikut mengangguk mengerti lalu terkekeh.
“Segitu gantengnya gue? Sampe bikin bini lo pingsan?” kekeh Evan dengan menampilkan senyum jahil. Jarang sekali pria dingin seperti es batu itu menampilkan senyum jahil seperti ini. Apakah momen ini harus dicatat dalam sejarah?
Mendengar ucapan yang keluar dari bibir Evan, Alkar menatap Evan tajam. Pria yang bersender disebelah kanan pintu itu berjalan menghampiri Evan yang bersender di dinding sebelah kiri pintu.
“Maksud lo apa?” tanya Alkar kesal. Enak saja berbicara bahwa Alisha pingsan karna melihat ketampanan Evan, yang menurut Alkar masi jauh dibawah dibandingkan dirinya.
Belum sempat Evan menjawab, pintu sudah lebih dahulu terbuka. Dari pintu, keluarlah seorang dokter wanita bersamaan dengan Areta.
Awalnya yang ingin memeriksa Alisha adalah dokter kepercayaan keluarga Pratama, namun dokter itu berjenis kelamin pria. Alkar sudah pasti tidak memperbolehkan pria lain menyentuh istrinya, walau pria itu dokter sekalipun!
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKAR
Ficção Adolescente⚠️WARNING! CERITA INI BISA MEMBUAT ANDA BAPER, SAMPE GIGIT GULING. [DI MOHON UNTUK PLAGIAT JANGAN MENDEKAT!] Menikah muda? Perjodohan? itu tidak pernah terlintas di otak seorang Alkar. Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba saja kedua oran...