PART 15. ANAK PIYIK

39.6K 4.3K 840
                                    

HAI SAYANGKUU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAI SAYANGKUU

bertemu lagi dengan aku, jodoh Jung Jaehyun

Makasii 60k Readers nya
Makasi buat yang udah mau baca
Semoga ga bosen yaa<3

HAPPY READING<3


"YESS SATU KELAS SAMA ALKAR, SAMA EVAN JUGA," Pekik Daven senang.

Saat ini, ada beberapa kelas yang digabung ke kelas lain. Faktornya karena kelas itu akan di gunakan untuk keperluan sekolah, ntahlah saya juga tidak tau keperluan apa, tanya aja sama kepsek nya.

Seluruh anggota inti Vandalas kini berada di satu kelas, senang? Jelas iya. Apa lagi Daven dan Rafi. Katanya sih, lumayan, bisa dapet contekan gratis.

Dan jangan lupakan, yang membuat seorang Alkar bersorak sangat senang dalam hati adalah, karena Alisha juga masuk di kelas mereka. Membuat Alkar ingin loncat-loncat, tapi dia masi ingin menjaga image cool nya.

"Untung kita tetep sekelas," Keluh Sela, sambil menyenderkan punggungnya di kursi.

Saat ini, tempat duduk mereka yaitu. Alisha bersama Vira, dan Sela bersama Asya. Dan untuk para lelaki. Ntah lah, mereka duduknya seenak jidat saja. Berpindah-pindah.

"Males banget gue masuk kelas ini, ketemu sama lo lagi," Asya menatap Sela malas. Asya dan Sela memang partner gelud.

Sela menatap Asya dengan tatapan meremehkan, "Males ketemu gue, atau males ketemu Erick?"

"Apa lo bawa-bawa nama gue?" Sentak Erick.

"Dih geer banget," Balas Asya.

Piyik piyik piyik

Seluruh murid menatap kearah Daven, yang kini sedang mengelus seorang anak ayam berwarna pink.

Reyhan menepuk jidatnya lelah. "Ngapain lo bawa Dav?" Lirihnya lelah.

"Kasian kalau gue tinggal, nanti dimakan sama mona," Jawab Daven, tangannya masi sibuk mengelus anak ayam itu.

"Mona siapa lagi?" Rafi menghela napas lelah melihat Daven.

"Mona itu istrinya marmut," Ucap Daven. Kalian ingat marmut? Ya, marmut adalah monyet.

"Ya Tuhan Daven, lo kekurangan obat deh," Reyhan menatap Daven kasian.

"Eh piyik, mau kemana. Jangan pergi," Daven berteriak histeris panik saat anak ayam itu terlepas dari tangannya, dan berlari.

ALKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang