PART 33. BIRTHDAY PARTY

22.2K 2.4K 746
                                    

Haii, apa kabar??

Sowwy lamaaaaaaa ><

Lagi pd ngapain? Pasti cuma rebahan kan ya? Orng kalian jomblo kok😁😁😁😁

Kangen aku gasih? 😫😫😫

Kalau ada typo, tandain yyaaa.

Ada yang nunggu aku up ga? 😫😫😫😫😫

***

Didiemin ngelunjak, ditendang koma

_____

Jam istirahat, adalah jam yang paling disukai murid. Alkar dan yang lainnya kini sudah berada di kantin, mereka duduk dengan tenang. Tetapi, ketenangan itu hancur ketika dua orang pria datang menghampiri meja mereka.

"Hai," sapa seorang pria, diikuti dengan sahabatnya.

Sapaan itu membuat mereka menatap kearah dua lelaki. Alkar sudah siap siaga memegang erat pinggang istrinya, pria itu bersikap cuek.

Berbeda dengan Asya, gadis membulatkan matanya terkejut dan tersenyum senang menatap lelaki yang berada disebelah Lingga.

"Bang Darrenn!!" ujarnya senang, sambil berdiri dan tegak dihadapan pria yang ia panggil. Asya tersenyum lebar, mata gadis iyu berbinar.

"Hey, babe," sapa Darren sambil mengangkat tanganya untuk mengelus rambut Asya. Dalam diam, Darren tersenyum sambil melirik Erick yang memandang interaksi keduanya datar.

"Asya, makanan kamu jangan dianggurin!" tegur Erick sambil menarik lengan Asya dan mendudukkan gadis itu ditempatnya. Asya menatap Erick dengan cengirannya.

"Bang Erick, sama bang Lingga boleh duduk sini ga?" Asya menatap seluruh orang yang berada di meja, meminta persetujuan.

Mereka saling pandang, kemudian mengangkat bahunya tam acuh. "Terserah, asal jangan ganggu," ujar Rafi malas.

Mendapat persetujuan, Lingga segera berjalan kearah kursi yang berada di sebelah Alisha, pria itu menggeser sedikit Vira yang hampir dekat dengan Alisha. Sedangkan Darren, pria itu duduk tepat didepan Asya.

"Woy! Disana masi lebar!!! Ngapain nyempil disini sih?" sarkas Vira kesal, ia memandang Lingga dengan tatapan permusuhan.

Lingga bersikap cuek, pria itu tetap diam. Melihat itu, Asya angkat bicara. "Vir, lo disini aja, biar gue yang didamping bang Lingga," ujarnya sambil brdiri.

Vira dengan cepat mengangguk, dan bergeser ketampat Asya tadi. Asya berjalan dan duduk disamping Lingga.

Darren menatap malas Asya yang malah pindah. Niatnya duduk disana ingin berdekatan dengan Asya, tetapi gadis itu malah pindah kesebelah Lingga.

"Bang, lo sekolah juga?" tanya Asya kepo.

Darren mengangguk, sambil terkekeh pelan. "Iya Fra, gue gabut, jadi ikut sekolah aja. Sama kaya abang lo." Pria itu memanggil Asya dengan panggilan kesayangannya, yaitu 'Fra'.

"Gabut mah kerja, lagian kalian udah pada lulus malah sekolah lagi." Vira berujar julid. Memang benar, Lingga dan Darren memang sudah lulus, mereka berbeda satu tahun.

ALKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang