Hai Friends✋
Yuu absen dulu, kalian nemu cerita ini dari mana?
Sebelum membaca, sebaiknya berdoa dahulu🙏🙏
Kalau ada typo, mohon diberi tau ya.
Selamat membaca.
•
•
•"Eh Alisha, gimana rasanya?" Sela menaik turunkan alisnya, dan jangan lupakan senyum jahil yang berada di wajahnya.
Saat ini, mereka sedang asik mengobrol. Dan para cowo? Mereka sedang asik mengobrol sendiri. Posisi duduk mereka lumayan berdekatan.
"Iya tuh, enak gak? Sakit gak?" Asya ikut menjahili Alisha.
Alisha menatap mereka bingung. "Ha? Apa?" Alisha menatap Sela dan Asya bergantian.
Sela menepuk jidatnya pelan. "Itu loh Sha, enak gak? Lo abis anu-anu kan?"
Alisha semakin bingung dengan perkataan Sela. "Anu-anu? Enak? Sakit?" Batinnya bingung.
Vira kesal melihat Alisha yang sedang dalam mode lemot. "Maksudnya, lo abis dijebol kan? Enak gak?" Greget Vira.
Alisha terdiam sebentar, kemudian matanya membola setelah mengerti. "Siapa yang ngomong njing? Gue masi segel."
"Lah? Katanya si Reyhan. Tadi pagi, waktu Alkar nelpon, katanya kalian gak masuk karna kecapean abis 'itu'." Jawab Sela, dan diangguki oleh Asya, begitu juga Vira.
Alisha menarik napas panjang, kemudian menghembuskan nya kesal. Mungkin jika didalam adegan kartun, telinga Alisha saat ini sudah mengeluarkan asap.
Atensi mata Alisha menatap kearah Alkar tajam.
"Awas aja lo, liat nanti waktu mereka udah pulang. Gue jadiin rendang lo!" Alisha membatin kesal.
"Jadi lo belum anu-anu?" Asya menatap Alisha dengan muka keponya.
Alisha menggeleng. "Gak! Gue masi segel! Inget itu!" Alisha menatap para sahabatnya kesal.
Vira, Sela, dan Asya menghembuskan napas kecewa. "Yah, gak jadi punya ponakan." Ucap mereka serempak.
"Ponakan apa?" Tanya Marcel. Ohiya, jangan lupakan bahwa posisi mereka berdekatan.
"Kucing gue keguguran." Ucap Sela asal. Marcel mengangguk percaya, kemudian melanjutkan aktifitas nya.
Sedangkan, disisi lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKAR
Teen Fiction⚠️WARNING! CERITA INI BISA MEMBUAT ANDA BAPER, SAMPE GIGIT GULING. [DI MOHON UNTUK PLAGIAT JANGAN MENDEKAT!] Menikah muda? Perjodohan? itu tidak pernah terlintas di otak seorang Alkar. Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba saja kedua oran...