12

2.9K 411 60
                                    

Maaf lama
Aku sibuk banget.

Teman2, versi tamat
> valencia and her devil husband
> pamela and her bastard husband
> avery and her ice husband

Tersedia di:
GOOGLE PLAY BUKU
KARYA KARSA
(Unduh app di google play)

Versi buku cetak bs order di saya, WA 08125517788

Cerita tetap dilanjutkan di wattpad sampai TAMAT!

12

Gabriel sangat lelah. Hari ini sangat menguras energinya. Tanpa memedulikan Avery yang masih berdiri terpaku di tengah kamar, Gabriel naik ke ranjang, berbaring dan memejamkan mata.

Ia baru saja terlelap ketika sebuah suara sayup-sayup menyapa pendengarannya, memanggil dengan ragu.

Sebuah sentuhan di bahu disertai panggilan, membangunkan Gabriel sepenuhnya. Ia membuka mata dan melihat sebentuk wajah cantik dengan mata beriris keemasan sedang menatapnya.

Kedua alis Gabriel nyaris bertemu. Siapa wanita itu?

"Gabriel ..., bantu aku membuka ritsleting gaun ini."

Suara tersebut pelan dan ragu.

Gabriel masih menatap kosong. Kemudian ia mengedarkan pandangan ke tubuh si gadis yang berbalut gaun pengantin berwarna putih.

"Gabriel ...."

Kesadaran Gabriel kembali sepenuhnya. Wanita itu Avery Larasati Batara, istrinya.

"Tolong buka ritsletingnya." Avery duduk membelakangi Gabriel yang masih berbaring. Menyodorkan punggungnya agar pria itu mudah membuka ritsleting yang ada di punggungnya.

Masih dalam posisi berbaring, Gabriel mengulurkan tangan, menarik ritsleting gaun tersebut. Tanpa sengaja tangannya menyentuh kulit putih nan mulus Avery, menyebabkan wanita itu berjengit seperti tersetrum aliran listrik bertegangan tinggi.

Di bawah siraman cahaya lampu kamar yang terang benderang, mata Gabriel melebar mengikuti jemarinya yang menarik ritsleting semakin turun.

Gabriel bukan seorang perjaka. Claura sendiri bukan gadis pertama yang pernah tidur dengannya. Melihat tubuh polos wanita bukan lagi hal baru bagi Gabriel. Namun entah mengapa, tubuhnya bereaksi seolah Avery adalah gadis pertama yang pernah ia sentuh. Api gairahnya dengan tak terkendali berkobar.

Gabriel bisa merasakan darah menderu-deru ke bawah pusarnya. Bisa merasakan bagian tersebut mulai bangkit dan menegang. Apa ini pengaruh sedikit sampanye yang ia minum di pesta tadi? Atau karena ia sudah terlalu lama tidak berhubungan intim? Gabriel tidak ingat kapan terakhir kali ia bercinta dengan Claura. Pada kunjungan terakhirnya ke Jakarta dua bulan yang lalu, Claura menolak cumbuannya dengan dalih sedang tak enak badan.

"Cukup!" kata Avery dengan suara terengah. "Aku bisa membuka sisanya."

Lalu Avery bangun dan berdiri, melangkah pergi tanpa menoleh.

Gabriel tersentak. Pemandangan tubuh Avery dari punggung sampai hampir ke pinggang yang terbuka menghilang ke balik pintu kamar mandi.

Ingin Gabriel menyusul wanita yang kini sudah berstatus istrinya itu. Gairah yang membara ini harus mendapatkan penuntasan.

Namun Gabriel tahu, tindakan tersebut tidak bijak. Avery bisa saja belum siap untuk itu.

Gabriel menghela napas gusar lalu memejamkan mata.

Sialnya alih-alih terlelap, bayangan punggung polos Avery terus bermain di pelupuk matanya.

***

Avery menutup pintu kamar mandi, lalu bersandar di sana. Seluruh tubuhnya terasa panas sementara jantungnya berdegup liar. Sentuhan Gabriel tadi memicu getar asing dalam dirinya.

Gairah.

Avery tahu itu. Gabriel menyalakan api gairah dalam dirinya. Avery pernah beberapa kali berpacaran, dan tak ada yang istimewa dari hubungan-hubungan tersebut.

Pria-pria yang pernah menjadi kekasihnya semuanya berengsek. Mereka menginginkan seks, sementara Avery tidak bisa memberinya. Di tengah dunia modern, Avery masih memegang kuat prinsip tiada seks sebelum menikah. Avery hanya akan menyerahkan keperawanannya kepada pria yang menjadi suaminya kelak.

Jadi setelah lelah dengan pria-pria yang otakya hanya berisikan hal-hal mesum, Avery pun berhenti mencoba berpacaran lagi, dan ternyata ia nyaman dengan kesendiriannya.

Sekarang, sentuhan kecil dari Gabriel telah membuatnya ingin bercumbu dengan pria itu. Apa karena Gabriel suaminya dan tubuhnya memberikan respons yang normal?

Avery mengembus napas kasar dan menggeleng. Ia harus bisa mengontrol gairahnya. Gabriel memang suaminya, tapi mereka nyaris asing satu sama lain.

***

Evathink

300 vote dan 50 komen aja, langsung update next part malam ini juga ya

Avery and Her Ice HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang