10

2.6K 336 27
                                    

Teman2, versi tamat
> valencia and her devil husband
> pamela and her bastard husband
> avery and her ice husband

Tersedia di:
GOOGLE PLAY BUKU
KARYA KARSA
(Unduh app di google play)

Versi buku cetak bs order di saya, WA 08125517788

Cerita tetap dilanjutkan di wattpad sampai TAMAT!

10

"Bercandamu tidak lucu, Gab," kata Sebastian sembari menatap Gabriel kesal.

"Claura sudah menikah, kau tak mungkin menikahinya, kan? Atau dalam hitungan hari dia bercerai?" Drake menatap Gabriel dengan alis terangkat.

Drake dan Sebastian tidak hadir ke pesta pernikahan Claura, penyebabnya jelas, keduanya tidak respek pada wanita yang dengan mudah berpaling pada pria lain.

Gabriel melirik kedua sahabatnya bergantian. Saat ini mereka sedang di sebuah restoran seafood. Ia yang mengundang keduanya untuk makan siang bersama.

Gabriel maklum sepenuhnya akan ketidakpercayaan kedua sahabatnya, ia sendiri masih serasa bermimpi.

"Aku serius," kata Gabriel, "aku akan menikah, seperti yang bisa kalian lihat di kartu undangan."

Sebastian dan Drake meraih kartu undangan yang sejak tadi tergeletak di atas meja.

"Avery Larasati?" kening Drake berkerut.

"Siapa dia?" sela Sebastian.

Gabriel bingung bagaimana menjelaskan semuanya. Namun tahu Drake dan Sebastian tidak akan berhenti bertanya jika keingintahuan keduanya tak terjawab, Gabriel pun bercerita singkat.

Usai Gabriel bercerita, Drake dan Sebastian menatap sang sahabat dengan sorot tak percaya.

"Ini tidak lucu, Gab. Kau akan menikah dengan gadis asing. Apa kau sudah memikirkannya masak-masak?"

"Kau tak mencintainya, Gab. Menjalani rumah tangga tak berlandaskan cinta, tidak akan mudah," kata Sebastian.

"Bukankah kau juga tak mencintai Pamela waktu menikahinya? Tapi sekarang kau menjadi budak cintanya," kata Gabriel dengan alis terangkat.

Rona gelap samar merambat di tulang pipi Sebastian. "Itu karena dia berhasil membuatku jatuh cinta."

Gabriel terdiam. Ia tidak berencana membuka pintu hatinya lagi untuk wanita mana pun. Cukup sekali ia disakiti dan dikhianati. Wanita bukan jenis makhluk yang bisa dipercaya.

"Aku teringat Sebastian datang kepadaku di malam pengantinnya dengan wajah frustrasi. Siapa sangka sekarang dia jadi budak cinta," Drake tertawa.

Rona di wajah Sebastian mengental. Ia menyeringai masam diledek sahabatnya itu.

Gabriel hanya menyeringai samar mendengar itu.

"Jangan bilang kau akan mendatangiku di malam pengantin seperti dia, Gab." Drake melirik Sebastian.

"Kau memang bangsat!" umpat Sebastian kesal.

Drake tertawa. Sementara Gabriel kembali menyeringai samar.

Dua sahabatnya itu memang selalu bisa mengurangi tingkat stresnya dengan mulut yang ceplas-ceplos.

"Jika nanti ada apa-apa, datangi aku saja, Gab, jangan dia," kata Sebastian sebal. "Kau tak mau diledek seperti aku, kan?"

Gabriel tersenyum samar mendengar itu.

"Aku hanya bercanda, Bung," Drake menatap Sebastian geli. "Apa hormon kehamilan istrimu telah berpindah ke tubuhmu sehingga kau sensitif seperti ini?"

Diingatkan pada Pamela yang sedang hamil membuat senyum mengembang di wajah Sebastian. "Ah ..., sebentar lagi aku akan menjadi ayah."

Sejenak mendung menghiasi wajah Drake. Gabriel melihat itu, jadi ia berdeham dan mengalih pembicaraan. "Kalian harus datang ke pernikahanku," kata Gabriel.

"Tentu, Kawan," jawab Drake dan Sebastian nyaris serentak.

***

Evathink

Hmm part ini kok pendek ya, keknya karena ada pemutusan bab. Vote and komen banyak2 gaes, secepatnya aku update next part
Tq ya.

Avery and Her Ice HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang