16

2.2K 263 14
                                    

teman2

selamat hari raya idulfitri 1443 H

mohon maaf lahir dan batin

btw part 17 & 18 sudah hadir di karya karsa ya. mohon dukungannya teman2 agar aku semakin semangat update dan berkarya. makasih buat yang udah dukung.

unduh app karya karsa, lalu cari nama evathink, jangan lupa follow ya.

met baca


16

"Kenapa kau memberi Papa harapan palsu?" serang Avery begitu sehabis makan siang itu mereka masuk ke kamar.

Gabriel yang sedang meraih remote televisi dari meja lalu duduk di sofa, tak mengacuhkan pertanyaan sang istri.

Ia menekan tombol on pada remote.

Layar televisi menyala. Gabriel memindah-mindahkan saluran, lalu berhenti pada film kartun. Sesekali Gabriel memang menonton film kartun untuk mengurangi stres akibat tekanan pekerjaan. Kini penyebab stresnya bertambah, yakni Avery.

"Gabriel." Avery berdiri menghalangi pandangan Gabriel pada televisi.

Gabriel menghela napas panjang dan mendongak. Menatap Avery yang menatapnya sembari berkacak pinggang. "Lalu kau ingin aku menjawab apa, Avery? Papa pikir kita menikah karena saling mencintai. Papa tidak tahu kalau pernikahan kita disebabkan kenakalanmu."

Avery terdiam mendengar itu.

Gabriel beringsut agar tetap bisa melihat layar televisi.

"Tapi kita tak harus pergi berbulan madu, kan?" tuntut Avery.

Gabriel hanya mengangkat bahu sebagai jawaban.

***

"Jadi bagaimana dengan malam pengantin kalian?" Drake menggerak-gerakkan alis dengan jenaka.

"Apa kau dan Avery bercinta?" tanya Sebastian penasaran.

Diam-diam Gabriel mengumpat dalam batin. Kedua sahabatnya mengajak bertemu hanya untuk itu? Padahal, tadinya Gabriel bersyukur saat mendapat panggilan dari Drake yang mengajaknya minum-minum di sebuah restoran.

"Aku tak mungkin bercinta dengan wanita asing," balas Gabriel datar.

"Dia bukan lagi wanita asing, dia kini istrimu," kata Sebastian.

Gabriel hanya diam.

"Dia sangat cantik dan seksi," kata Drake.

Gabriel melirik Drake. "Apakah Valencia perlu tahu tentang pendapatmu ini?"

Seketika wajah Drake memucat.

Sebastian tertawa terbahak-bahak.

***

"Hei, cantik. Ini hari kedua pernikahanmu, apa yang kau lakukan di sini?" sambut Silvia saat membuka pintu dan melihat sosok Avery di hadapannya.

Avery cemberut. Ia duduk di kursi beranda. Tadinya Avery ingin ke rumah orangtuanya, tapi takut mendapat banyak pertanyaan karena ini hari kedua pernikahannya, hari di mana pasangan suami istri umumnya akan menghabiskan waktu berduaan.

Avery ingin ke toko bukunya, tapi hari ini Minggu, tokonya tutup. Satu-satunya pilihan yang tersisa adalah menemui Silvia. Avery tidak mungkin berdiam diri di kamar seharian atau ia akan menjadi gila.

"Gilbert tidur?" Avery menanyakan putra Silvia.

Silvia duduk di kursi di sisi Avery yang dibatasi oleh sebuah meja kecil. "Ya, ditemani papanya."

Avery mengangguk-angguk.

"Jadi, bagaimana hubungan kalian?" tanya Silvia. "Apakah dia bersikap baik padamu?"

Mata Avery menerawang. Gabriel tidak bersikap jahat, tapi pria itu juga tidak bersikap baik, kecuali sikap diam dan dinginnya bisa dikatagorikan baik. Atau Gabriel memang seorang yang pendiam?

"Avery?"

Avery menoleh pada Silvia. "Dia tidak bersikap jahat."

"Maksudmu?"

Avery mengembus napas, meniup poni-poninya. "Entahlah. Dia agak dingin ...."

"Kalau begitu kau harus menggodanya."

Mata Avery membeliak. "Kau bercanda, bukan?"

Silvia menggeleng. "Tentu saja tidak. Coba pikirkan, Avery, kau tentunya tak mau bercerai dengannya, kan? Ya, kau tak mencintainya, tapi selain sangat menyedihkan jika kau menyandang status janda di usia muda, pastinya kedua orangtuamu juga akan kecewa. Kau tentunya tak mau membuat mereka kecewa, kan?"

Avery terdiam.

"Saranku, kau harus membuatnya jatuh cinta padamu, setidaknya untuk langkah awal, buat ia nyaman dan tertarik padamu, Setelah itu, hatinya otomatis akan jadi milikmu. Kalian berdua tidak bisa sama-sama tak acuh. Ini pernikahan kalian. Bercerai memang bukan hal yang tabu, Avery, tapi ada baiknya kita menikah hanya sekali seumur hidup, bukan?"

***

love,

evathink

jangan lupa vote dan komen ya. 400 vote dan 50 komen, langsung update next part

makasih

btw, saya aktif di instagram. follow yuk, id: evathink

Avery and Her Ice HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang