"Kalau itu kejadian lagi, dan walaupun Hyunjin gak ada hubungan sama gue, gue gak segan segan bunuh lo sekalipun lo sahabat gue"
...
"Ugh.." Hyunjin terbangun, merasakan sinar matahari yang menusuk kulitnya.
Mengerjap pelan lantas memperhatikan sekitar, ia seperti sedang berada di ruangan yang nampak tak asing.
Kamarnya?
Tunggu, artinya ia sedang berada di rumah sang ayah, tapi bagaimana bisa?
Ah, Hyunjin baru ingat kalau kemarin sore ia bertemu dengan Yeji, diajak menaiki mobil kakaknya itu, dan yang terakhir Hyunjin ingat adalah ia sedang menangis tersedu sedu di dekapan Yeji sebelum kesadarannya menghilang.
Cklek!
Pintu terbuka dan tubuh tegap Jeno masuk.
"Jeno..." panggil Hyunjin lirih, kepalanya terasa sakit saat ia hendak bangun.
Mungkin efek menangis terlalu lama.
Dan Jeno yang melihat sang atasan kesulitan pun langsung membantu tubuh -yang entah kenapa terlihat semakin kurus- itu untuk duduk dan bersandar pada kepala ranjang.
"Bagaimana perasaan anda pagi ini tuan? Apa kepala anda sakit?"
"Kak Yeji mana? Gue mau ketemu kak Yeji" bukannya menjawab Hyunjin malah balik bertanya.
"Nona Yeji se-"
Cklek!
"Hyunjin, udah bangun?"
Panjang umur sekali nona muda ini.
Baru saja ia dibicarakan, dan orangnya langsung datang dengan wajah khawatir, tak lupa pengawal setianya mengekori dibelakang dengan calm face nya.
"Aduh aduh adek kakak tercinta, ada yang masih sakit hm?"
Sepertinya Yeji sudah berhasil memancing bayi manjanya itu, buktinya Hyunjin langsung berhambur ke dekapan Yeji saat gadis itu duduk di tepi ranjang.
Dan Yeji tentu saja langsung memeluknya balik, tak lupa memberikan usapan usapan penenang pada punggung sang adik.
"Makan dulu yuk, kamu belum makan malam kemarin" bujuk Yeji.
Hei, Yeji tidak tau saja kalau adiknya itu sudah tidak makan sejak kemarin pagi.
"G-gamau" jawab Hyunjin pelan.
Semuanya sontak diam.
Yeji berdehem, lantas kembali bertanya dengan lembut, "Terus Jinnie mau apa?"
Hyunjin mendongak menatap wajah cantik sang kakak setelah cukup lama berdiam diri di dalam dekapan sang kakak.
"M-mau cerita" cicitnya pelan.
Hah, sepertinya ia memang harus menceritakan tentang masalahnya:)
Dan sepertinya Yeji adalah orang yang tepat untuk memberikan Hyunjin.
...
Minho merasakan pening saat mendengar ocehan si sekretaris.
Lihatlah, di sore yang mendung ini sang sekretaris malah semakin membuat suasana hati Minho menjadi suram dengan ocehan ocehan tak bermutunya yang membuat telinga Minho terasa panas dan berdenyut denyut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] My Ceo || Hyunho
JugendliteraturHwang Hyunjin, siswa SMA bar-bar berusia 16 tahun. Dijodohkan oleh ayah nya dengan seorang CEO muda kaya raya. Hyunjin menolak? Pasti nya! Ia melarikan diri ke rumah sang sahabat. Tapi apa daya nya? Ia berhasil diculik oleh para suruhan sang ayah da...