0.1[Reject!]

7.7K 617 21
                                    

"WHAT! DIJODOHIN?!?!" seperti nya pagi yang cerah akan berubah mendung karena teriakan membahana dari seorang Hwang Hyunjin.

"Gak! Gak! Gak! Hyunjin gak mau!" Yeji yang masih asik menyantap sarapan nya hanya geleng geleng kepala melihat tingkah laku sang kembaran.

Sedangkan Tuan Hwang? Beliau malah acuh akan penolakan si bungsu, ia sendiri punya prinsip, 'Tidak ada penolakan, sekali bicara harus langsung setuju! No debat!'

"Papa~" Hyunjin sudah merengek sembari berguling guling dilantai.

"Besok malam ada acara makan malam keluarga sekaligus pertunangan, kamu jangan coba coba kabur!" peringat Tuan Hwang sebelum meninggalkan meja makan.

"Iiiih~" Hyunjin memberengut kesal, mata kucing nya berkaca kaca dan bibir nya yang mengerucut nampak imut, tapi tidak di mata seorang Hwang Yeji, gadis itu malah memasang gestur wajah ingin muntah.

"Kakak!" Hyunjin mendekati Yeji, Yeji sudah mengerti akan sikap Hyunjin pasti dia ingin meminta bantuan.

"Gak! Kakak gak mau nolongin kamu! Bisa bisa akses black card kakak di cabut!" Yeji sudah menolak duluan sebelum Hyunjin berbicara, jujur ia agak kasihan, namun nanti yang ada ia malah mendapat omelan sang ayah.

"Kakak jahat! Huhuhu" Hyunjin berlari keluar rumah, disusul Lee Jeno sang pengawal pribadi, yang sedari tadi menahan kantuk menonton drama pagi hari.

"Ryujin, ikut gw" sedangkan Ryujin yang sedari tadi diam sekarang bersyukur, akhirnya ia berfungsi.

"Mau kemana bos?" tanya Ryujin penasaran, karena kini Yeji malah mengajak nya keluar rumah lalu masuk ke mobil pribadi.

Ryujin masuk ke mobil bagian kursi supir, mobil sengaja tak ia jalankan, ia masih menunggu jawaban dari pertanyaan nya yang menggantung tinggi di udara.

Sudah lebih dari 10 menit, namun Yeji masih belum bersuara. Kini Ryujin mengerti akan diam nya Yeji, ia langsung menjalankan mobil membelah jalanan menuju rumah keluarga Choi.

...

Beda lagi keadaan di mobil pribadi Hyunjin. Dapat terlihat Hyunjin yang melamun di kursi belakang, serta Jeno di kursi supir fokus pada jalanan.

"Jeno--"

"Ayah anda sudah memilih pasangan untuk anda sendiri, walau kurang yakin, tapi jika Tuan Besar yang memilih, pasti orang yang dijodohkan dengan anda adalah orang yang baik" belum sempat Hyunjin berucap, Jeno sudah memotong pembicaraan terlebih dahulu, seolah tau apa yang dipikirkan Hyunjin.

"Tapi gw belum siap! Gw juga masih SMA, gw masih punya impian yang harus gw raih! Gw juga mau pilih pasangan untuk diri gw sendiri!" mata Hyunjin kembali dibuat berkaca kaca, wajah nya memerah menahan tangis.

Jeno hanya menghela nafas berat, bekerja di keluarga Hwang selama lima tahun membuat nya tau apa saja sikap Hyunjin.

1.Acuh tak acuh.
2.Cepat bosan.
3.Tidak suka diatur.
4.Sikap tidak bisa diatur.
5.Suka bicara asal ceplas ceplos.

Sudah terpampang jelas bahwa hari ini tuan nya itu sedang tidak dalam mood yang baik karena sikap nya yang nomor tiga telah berlaku.

"Jeno?"

"Iya tuan?" Jeno menoleh ke sepion atas, terlihat Hyunjin masih dengan wajah menyedihkan, namun kini terlihat sedikit...
Memelas?

Owh tidak, ingatkan Jeno untuk tidak terpengaruh di dalam lubang sesat!

"Lo mau bawa gw kabur kan?" Hyunjin memasang wajah andalannya, Jeno mendadak sedikit was was, keringat bercucuran di kening nya, tapi untung ia masih bisa berbicara dengan tenang.

"Maaf tuan Hyunjin, saya tidak bisa" Hyunjin mengernyit tak senang, bagaimana bisa rayuan maut Hwang Hyunjin bisa ditolak? Seingat Hyunjin rayuan nya itu belum memiliki penawar nya! Ia bahkan sudah mencari di internet, namun tidak ada hasilnya, tapi dari mana Jeno mendapatkannya? Wajah nya sangat tenang seolah wajah rupawan Hyunjin hanyalah angin lalu?!

"Ck! Tapi lo janji bakal turutin semua permintaan gw!"

"Tapi tidak untuk yang satu ini tuan"

"Gk mau tau! Pokoknya lo harus bawa gw kabur! Kalau perlu ke Benua China!"

"China itu negara tuan"

"Berani lo lawan gw?!" Jeno menghela nafas.

"Memang nya tuan punya uang?" Jeno melirik, Hyunjin sudah memasang wajah bingung.

"Ya enggak sih

Setelah itu tidak ada lagi percakapan diantara mereka.

...

Mobil Ferrari jenis keluaran terbaru terparkir dengan tidak elit di antara semak semak.

Di dalam mobil ada Ryujin dan Yeji yang sedang memantau rumah seseorang.

Seseorang yang ditunggu tunggu akhirnya keluar dari perumahan elit tersebut.

Choi Soobin, pria itu keluar dengan seorang gadis digandengannya, dan yang lebih mengejutkan adalah gadis digandengannya dengan tidak tau malu mencium pipi Soobin di tempat umum!

Tes!

Satu bulir air mata berhasil lolos dari mata Yeji, disusul bulir bulir selanjutnya. Wajah nya menunduk, tak kuat memandang pemandangan di hadapannya.

"Itu pria brengsek yang mau bos pertahankan?"

Yeji bungkam, bahu nya bergetar hebat menandakan ia sedang menangsi di dalam diam.

"Lihat, kepercayaan bos dimata dia hanya angin lalu" Yeji tambah terisak, hati nya sakit, bagai beribu pisau menusuk hati nya.

Tak ada obrolan setelah itu, Ryujin langsung menancap gas memacu kuda besi itu keluar dari daerah perkomplekan.

[✔] My Ceo || HyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang