"Mau sampai kapan lo pura pura, Lee Minho?"
...
2 bulan berlalu setelah hari itu
Minho dan Hyunjin sudah pulang setelah Minho menyelesaikan urusannya, dan kini mereka sudah mulai melakukan aktifitas seperti biasanya
Tak banyak yang istimewa karena kini keduanya sibuk dengan kehidupan masing masing
Minho yang semakin sibuk membuat mereka tak banyak waktu untuk berinteraksi. Berangkat sejak pagi buta, lalu pulang larut malam atau bahkan tak pulang sama sekali
Tak jauh berbeda dengan Hyunjin yang sibuk dengan sekolahnya karena ia sudah berada di kelas akhir, yang artinya sebentar lagi dia akan lulus dan artinya tak ada waktu untuk bersantai lagi
Mereka hanya akan bisa menghabiskan waktu berdua saat Minho sedang cuti, itu pun hanya di akhir pekan
Dan terkadang jika Hyunjin rindu dengan suaminya itu, maka yang bisa ia lakukan adalah tetap terjaga hingga larut berharap Minho pulang dan mereka bisa bertemu walau hanya sebentar
Seperti saat ini
Hyunjin berdiri di balkon kamar, bersandar pada tiang pembatas sambil menatap langit malam yang nampak gelap malam ini, tak ada bulan maupun bintang yang menerangi, hanya ada gumpalan gumpalan awan hitam juga hembusan angin yang tak terlalu kuat, tapi mampu menusuk ke dalam kulit dan hantarkan sensasi dingin yang menyengat
Hyunjin rapatkan sweater yang ia gunakan saat rasakan tubuhnya sedikit menggigil karena tak kuat harus menahan dingin dua jam lamanya ia berada disana
Gila memang, tapi ini cukup menenangkan bagi Hyunjin
Jalanan menuju kerumah menjadi objek pandangannya kini, dalam hati berharap sebuah mobil yang familiar melaju di sana, tapi itu tak pernah terwujud, hanya ada kesunyian malam dan dinginnya udara
Merasa tak ada harapan lagi Hyunjin akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kamar dan menutup pintu balkon rapat rapat
...
Paginya Hyunjin terbangun dan lagi lagi hanya sendirian
Sepertinya Minho tak pulang, atau sempat pulang tapi berangkat subuh lagi? Sulit untuk membedakannya
Menghela nafas dalam sebelum akhirnya menggumam, "Berharap apa lo, Hwang Hyunjin?"
Mengumpulkan nyawanya, Hyunjin lalu keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah menuju dapur
Mengambil sereal di laci beserta mangkok untuk wadah juga sendok
Dengan mata yang masih setengah terpejam Hyunjin menuangkan serealnya dan sesekali menguap
Jika tidak mengingat tentang sekolah mungkin Hyunjin masih tidur pulas diranjangnya, udara pagi ini cukup nyaman untuk bermalas malasan
Setelah selesai dengan acara menuang sereal ia langsung duduk dan menyantap sereal itu dengan tidak minat
Seperti ada yang kurang, tapi apa ya?
Hyunjin lantas menepuk dahi saat baru menyadari apa yang kurang
"Goblok, susunya belum hadeh"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] My Ceo || Hyunho
Teen FictionHwang Hyunjin, siswa SMA bar-bar berusia 16 tahun. Dijodohkan oleh ayah nya dengan seorang CEO muda kaya raya. Hyunjin menolak? Pasti nya! Ia melarikan diri ke rumah sang sahabat. Tapi apa daya nya? Ia berhasil diculik oleh para suruhan sang ayah da...