"Tolong gw Sung, gw mau dinikahin ke om om pedo, HUAAAAAA!!!"
...
Hyunjin kini sedang bersantai di rumah Jisung, melakukan semuanya sepuas yang ia inginkan.
Berbanding terbalik dengan Jisung yang kini masih bersekolah.
Kenapa Hyunjin di rumah? Karena pemuda itu bilang, ayahnya ataupun Jeno bisa saja mengetahui keberadaannya jika ia bersekolah, jadi Jisung oke oke saja dari pada ia harus mendengarkan ocehan ocehan tidak bermutu dari bibir sexy Hyunjin.
Kemarin malam mereka habiskan dengan Hyunjin yang menangis dramatis dan Jisung yang melempar pertanyaan secara brutal.
Jisung tidak menyangka sahabatnya harus dijodohkan di usia muda, jadi ia biarkan Hyunjin pakai rumahnya sebagai tameng untuk pelarian.
"Huh, jadi kangen Jeno sama Kak Yeji" keluh Hyunjin.
Hyunjin itu tipe rumahan, selalu rindu akan hal hal kecil, termasuk orang terdekat.
"Tapi kalau gw ketemu Jeno, nanti yang ada gw disuruh pulang lagi" gerutu Hyunjin sambil memasukkan cemilan keripik kentang ke mulutnya, buat pipinya mengembung karena terisi penuh akan makanan ringan itu.
Ting tong!
Bel rumah Jisung berbunyi, Hyunjin mendadak menegang, apakah itu Jisung sendiri? Atau itu Jeno? Atau orang suruhan ayahnya?
Hyunjin segera berlari menuju pintu depan, mengintip sedikit dari kaca kecil yang baru saja dipasang Jisung untuk berjaga jaga, ternyata itu Jisung.
Hyunjin dengan segera membuka pintu lalu wajah cemas Jisung menyambut penglihatannya.
"Kenapa sung? Kok lo tegang gitu?" Jisung berkeringat dingin, dengan kaku ia seret paksa Hyunjin keluar dari rumah setelah menutup pintu rumahnya terlebih dahulu.
"Lo mau bawa gw kemana sung? Dan kenapa lo udah pulang? Bukannya masih ada mata kuliah?" Hyunjin terheran dengan sikap aneh Jisung yang langsung memaksanya menaiki motor antik milik Jisung.
"Lo harus ikut gw" hanya itu kalimat yang Jisung ucapkan sebelum ia bawa motor antiknya membelah jalanan di siang hari.
...
Hyunjin mengernyit, taman? Untuk apa Jisung membawanya ke taman?
"Kita mau ngapain disini sung? Entar kalau orang suruhan bokap gw ngeliat gimana?" Jisung masih diam, terlihat seperti menunggu seseorang, tapi tangan pemuda tupai itu menggenggam erat pergelangan tangan Hyunjin, seakan Hyunjin akan kabur.
Hyunjin takut, taman itu sangat ramai, bisa saja salah satu anak buah ayahnya menguntitnya.
Firasat Hyunjin sudah tidak enak, apalagi saat ia lihat seseorang bertubuh tegap, tinggi dengan bahu lebar, menggunakan pakaian serba hitam dengan masker dan topi mendekat ke arah mereka.
Tunggu, Hyunjin kenal bahu lebar itu...
"Ah, gw kebelet pipis sung, gw ke toilet ya" Hyunjin coba tarik tangannya dari genggaman Jisung.
"Sung?" Hyunjin berkeringat dingin, orang itu semakin mendekat, dan Jisung juga sedang memandang orang itu sambil masih menggenggam pergelangan tangan Hyunjin dengan erat.
Dan pada akhirnya orang itu tepat berhenti beberapa meter di depan Hyunjin, lalu membuka topi serta masketlr yang sedari tadi menutupi wajahnya.
"J-jeno?" sudah Hyunjin duga, itu Jeno.
"Terimakasih Han Jisung, atas kerja samanya, karena anda sudah menepati janji, ancaman tadi saya cabut, dan anda boleh pergi sekarang" Jisung tatap sendu Hyunjin dan Jeno bergantian lalu perlahan ia lepas genggamannya lalu menatap Hyunnin penuh penyesalan.
"Maaf Hyun, gw gak bisa diemin lo di rumah gw lebih lama. Lo harus tunangan, lo gak boleh egois dengan kabur kayak gini" hah? Egois? Bukannya Jisung sendiri yang kemarin malam membela Hyunjin agar menolak perjodohan ini? Bahkan mereka sudah sepakat untuk bekerja sama:(
Hyunjin mendadak merasa keberuntungan tidak pernah berpihak padanya.
Jadi Jisung menghianatinya? Bekerja sama dengan Jeno karena di ancam?
"T-tapi..." belum selesai Hyunjin berucap, Jisung sudah lari meninggalkan mereka berdua.
"Jadi tuan muda, bisa kita pulang sekarang?" Hyunjin emosi, ia mendorong tubuh Jeno hingga tersungkur lalu langsung berlari menjauh.
Tapi sayangnya, Jeno dengan sigap bangkit dan hanya dalam hiungan detik mengejar Hyunjin lalu mengangkat tubuh majikannya itu ke pundaknya.
"Huaaaaa! Gw gak mau pulang!" Hyunjin merengek, meronta ronta di gendongan Jeno, memukul mukul punggung pemuda itu dengan brutal walau sebenarnya tidak berefek apapun bagi Jeno.
"Maaf tuan muda, tapi anda harus pulang"
...
Unknow Number
|Selama siang Han Jisung, saya tau tuan muda Hyunjin bersama dengan anda, segera bawa dia ke taman di dekat rumahmu dan sebagai imbalannya saya akan memberikan 100 kupon makan gratis di restoran bintang 5....
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] My Ceo || Hyunho
Fiksi RemajaHwang Hyunjin, siswa SMA bar-bar berusia 16 tahun. Dijodohkan oleh ayah nya dengan seorang CEO muda kaya raya. Hyunjin menolak? Pasti nya! Ia melarikan diri ke rumah sang sahabat. Tapi apa daya nya? Ia berhasil diculik oleh para suruhan sang ayah da...