3.6 [The Truth]

2K 203 17
                                    

"Maaf Hyunjin"

...

Minho mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata. Tidak perduli jika nanti dia akan ditilang atau semacamnya, ada hal penting yang harus ia lakukan saat ini

Begitu sampai di tempat tujuan dia langsung memarkirkan mobilnya dengan asal lalu keluar dan buru buru masuk ke apartemen yang sudah tidak asing baginya

Setelah menaiki lift dan melewati beberapa lorong akhirnya dia berhasil menemukan kamar yang ia cari, mencoba beberapa kombinasi pin yang ia ingat walau dia sendiri tak tau itu benar atau tidak

Cklek

Terbuka!

Namun setelah masuk ke kamar Minho langsung mengumpat setelahnya. Keadaan kamar lumayan berantakan dan juga sangat sepi

Sial. Dia terlambat

"Bajingan itu benar benar ingin cari mati"

Ponsel dari dalam saku diambilnya lalu segera menghubungi seseorang. Bibirnya tak berhenti merapalkan doa semoga seseorang di seberang sana segera mengangkat panggilannya

Di menit berikutnya akhirnya panggilan diangkat, sapaan dengan suara berat dari seberang sana menjadi pengawal percakapan mereka

"Ternyata kau masih ingat kalau kau punya orangtua, sudah berapa abad kau tidak pulang juga menghubungi kami dasar anak sialan"

"Jangan berlebihan pria tua. Kita bahkan sempat bertemu bulan lalu"

Terdengar suara kekehan, "Hanya bercanda. Kau ini serius sekali"

"Jadi bagaimana? Sudah berbaikan dengan suamimu itu?"

"Belum. Tapi sekarang aku butuh bantuanmu untuk menyelamatkan menantu dan juga cucumu"

...

Pening adalah hal pertama yang Hyunjin rasakan begitu sadar

Tubuhnya terasa kaku dan tidak bisa digerakkan, sepertinya dia sedang diikat di sebuah kursi atau semacamnya

Dia seperti berada di tempat yang sempit dan berdebu, dan yang mampu Hyunjin lihat hanyalah kegelapan, tidak sampai pintu di pojok ruangan terbuka dan cahaya yang menyilaukan langsung menyorot ke arahnya

Seseorang masuk, walau Hyunjin tak dapat teliti dengan jelas wajah orang itu tapi dari postur tubuh Hyunjin merasa sangat familiar

"Already up? How was your sleep? Is it restful?"

"Jeongin?" Hyunjin memanggil dengan suara serak

Benar, lelaki di hadapannya adalah Jeongin. Orang yang sama yang mengatakan akan menolong Hyunjin mencari Jiho

Tapi kenapa mereka ada di sini?

"Jiho dimana? Dia baik baik aja kan? Dan kenapa kita disini? Apa kita ditangkap oleh penculik Jiho juga?" tanya Hyunjin bertubi tubi

"Dari pada kamu khawatir dengan Jiho, lebih baik kamu khawatir dengan diri kamu sendiri Hyunjin"

Dahi Hyunjin mengkerut, "Maksud kamu apa? Jiho ga kenapa napa kan? Je, tolong lepasin aku. Aku mau cari Jiho"

[✔] My Ceo || HyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang