Promosi Novel

408 4 0
                                    

Hai guys, maaf melenceng ya dari cerita ini

Disini aku cuman mau promosiin Novel aku yang lagi masa pre order

Yuk lihat 👇

Spoiler :

"Kania!" Samuel berteriak kencang, dia menghampiri Kania yang sudah tergeletak tidak berdaya di lantai yang dingin.

Samuel bergetar hebat, melihat baju Kania yang sobek, darah yang mengalir dari hidungnya, serta luka sayatan di berbagai tubuh gadis itu.

Kania mengerjapkan matanya, mata sayu gadis itu menatap lekat Samuel. "Samuel," lirih gadis itu.

Samuel langsung memeluk Kania dengan erat. "Samuel, aku takut," lirih Kania lagi.

"Tenanglah, gue ada disini Kania," ujar Samuel dengan bergetar.

Tes...
Tes...

Kania tersenyum lemah. "Hei, kenapa kamu yang menangis? Bukankah seharusnya aku yang menangisi keadaanku," gumam Kania.

"Gue gak sanggup lihat lo yang kayak gini," bisik Samuel tepat di telinganya.

Kania menggigit bibirnya dengan kuat. "Aku kedinginan Samuel, mereka terlalu kejam."

Samuel melepaskan pelukannya, laki-laki itu menatap nanar wajah Kania. "Aku--aku kotor Samuel, aku tidak suci lagi," lirih Kania.

Samuel menangkup wajah Kania, tangis laki-laki itu pecah, air matanya mengucur deras. "Maafin gue, gue terlambat nolongin lo," sesal Samuel.

Samuel terisak, laki-laki itu tidak dapat lagi menahan tangisannya, melihat Kania yang benar-benar hancur dan tidak berdaya.

Kania hanya diam, air matanya sudah kering, gadis itu terlihat sangat lelah. Dia tidak ingin menangisi lagi nasibnya yang benar-benar sudah dihancurkan oleh mereka semua.

"Samuel," panggil Kania setengah berbisik.

"I--iya?"

"Kamu tidak mau melukaiku juga? Apa--ka--kamu tidak ingin memukulku, mengiris kulitku, seperti yang mereka lakukan. Apa kamu tidak ingin--"

Kembali Samuel mendekap tubuh Kania, gadis itu menatap kosong di depannya, tubuhnya hancur remuk, begitu juga dengan jiwanya, dia sama sekali tidak merasakan rasa sakit lagi di tubuhnya, semua terasa hampa.

Tangan Samuel bergetar hebat. "Gue gak akan sanggup melukai orang yang gue cintai," ucap Samuel.

"Jika kamu tidak mencintaiku, mungkin hari ini kamu juga sedang ada disini untuk menyiksaku," kekeh Kania.

"Mereka juga tidak mencintaiku Samuel, itu sebabnya mereka melukaiku," lirih Kania lagi. "Jika mereka mencintaiku, mereka tidak akan pernah melukaiku."

****
Ini cuman spoilernya ya, kelanjutannya ada di Novel nanti.

Yuk buruan di order

Yuk buruan di order

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PACAR CUEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang