part 32

743 29 4
                                    

Tekan vote sebelum membaca
Hargai karya penulis

Happy reading

-

-

-

-

Aurel lagi lagi tengah menunggu seseorang untuk menjemputnya,kali ini bukan rifa yang akan menjemputnya namun azzam.

Sudah dua minggu belakangan ini aurel dan azzam berangkat bersama dan pulang nya juga akan bersama.

Dan sekarang aurel tengah menunggu azzam yang mendapat kelas kuliah.

Aurel bersenandung ria sembari menatap ke arah mobil yang melintas,hingga sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depannya.

Aurel mengeryit heran,pasalnya ini bukanlah mobil azzam.

Deggg....

Jantung aurel serasa di palu ketika melihat seseorang yang sangat di kenalnya turun dari mobil.

Aurel berdiri hendak berlari namun tangannya telah terlebih dahulu di cekal.

"Aurel gue mohon jangan pergi,"ucap orang itu.

"Lepasin gue ar,gue gak mau ketemu lo lagi,"teriak aurel.

Arka menggelengkan kepalanya dan makin memper erat cekalannya.

Aurel meringis menahan sakit,semakin dia berontak semakin sakit pergelangan tangannya.

"Rel gue mohon liat gue sebentar saja,"

Aurel menggeleng keras sembari memberontak namun tenaganya lebih besar dari arka hingga tak bisa melepaskan cekalan itu.

"Arka lo nyakitin gue,"bentak aurel sembari menatap tajam ke arah arka.

Arka melepaskan cekalannya dan memegang kedua bahu aurel,hingga mau tak mau aurel menatap ke arah arka.

Arka menatap nanar aurel,arka melihat di mata aurel tak lagi ada kasih sayang atau pun kehangatan yang ada hanyalah kebencian dan kedinginan.

"Kenapa?kenapa lo tega ninggalin gue gitu aja,"suara arka terdengar parau.

Aurel hanya terdiam tanpa ada niatan untuk menjawab.

"Gue mohon kasih tau alasan yang jelas agar gue juga bisa lepasin lo dengan baik baik tanpa harus mengejar lo lagi,"

Aurel memalingkan wajahnya dan menatap ke arah samping.

"Asal lo tau ar,alasan gue gak mau lagi bertahan sama lo itu karena lo udah buat kesalahan fatal,"

"Karena gue udah hamilin nayya,"tebak arka.

Aurel hanya terdiam.

"Lo bahkan belum dengar penjelasan gue,"

Aurel kembali menatap arka tajam.

"Penjelasan apa lagi yang mau gue dengar?penjelasan kalau itu bukan anak kamu gitu?"bentak aurel.

PACAR CUEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang