part 14

941 49 2
                                    

Dahulukan vote dan comment sebelum membaca

Aurel tengah terduduk di kasur nya sembari mengingat cerita yang dilontarkan silvi dan zia tentang nayya.

Aurel masih belum percaya akan cerita itu,dia tau nayya bukan lah sosok kejam yang akan melakukan hal tersebut.

"Arel,"panggil nayya.

Aurel sontak terkejut dan melihat ke arah nayya yang ada di sampingnya.

"Hmm,"gumam aurel.

"Gue udah dapat apartemen baru jadi besok gue akan pindah,"

Aurel yang mendengar itu hanya mengangguk tanpa ada niatan untuk berbicara.

"Lo kenapa rel?"tanya nayya heran.

Aurel lagi lagi hanya menggelengkan kepalanya

nayya menatap ke arah aurel dengan tatapan yang sulit diartikan,aurel yang sadar diperhatikan menatap balik nayya.

"Kenapa lo natap gue kayak gitu?"akhirnya aurel berbicara.

Nayya seketika menjadi gugup

"Eh nggak kok,yaudah kalau gitu gue tidur dulu ya,"ucap nayya dan segera berlalu pergi.

Aurel menatap nayya dengan curiga.

"Nayya kenapa ya,"batin aurel.

♡♡♡

Hari ini adalah hari dimana nayya akan pindah ke apartemen baru nya di temani zia dan aurel.

"Rel gue izin pamit dulu ya,"ucap nayya.

Aurel hanya mengangguk sedangkan zia menatap nayya dengan tatapan sulit diartikan.

"Kalau ada waktu gue ama zia akan kesana sama teman yang lain,"

"Gue sih ogah,"ucap zia seketika dan berlalu masuk ke dalam rumah aurel.

Aurel hanya menghela napas melihat sikap zia pada nayya,sedangkan nayya hanya terdiam.

"Gue pergi dulu bye,"

Aurel lagi lagi mengangguk,nayya melajukan mobil nya keluar dari perkarangan rumah aurel.

Setelah mobil nayya tak terlihat lagi aurel buru buru menuju kamarnya dan menemukan zia tengah membaca sebuah novel,aurel duduk di samping zia dan menatap zia intens.

"Kenapa lo natap gue kayak gitu,"sinis zia.

"Kata kata lo ama nayya udah keterlaluan,"kesal aurel.

"Hello gue baru aja masih ngeluarin kata kata kayak gitu sama tu bajingan,gimana dengan bajingan itu yang udah lukai hati gue dan kasih penderitaan ama gue,kok lo gak marah ama dia,"ucap zia panjang lebar dan tersenyum miring.

"Gue percaya nayya gak akan pernah melakukan hal sekeji itu pada lo,"balas aurel.

"Jadi lo pikir gue bohong ama lo,"zia mulai emosi.

"Bukan nya gue gak percaya ama lo tapi gue tau mustahil nayya ngelakuin hal kayak gitu,"aurel juga terlihat mulai emosi.

"Apanya yang mustahil aurel itu memang benar benar terjadi,"zia membentak aurel

"Lo gak usah bentak gue kayak gitu,"aurel tak kalah membentak zia.

Zia tak mengubris perkataan aurel.

"Silvi juga kan udah ceritain ama lo kalau nayya udah ngerebut arka dari lo,"zia kembali bersuara.

"kali aja silvi buat cerita bohong kayak gitu biar bisa dapetin arka,"sanggah aurel.

PACAR CUEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang