part 34

1.6K 44 4
                                    

Hay semuanya jangan lupa vote and comment sebelum membaca

Happy reading

*

*

*

Aurel bangun dari pingsan,dia menatap sekitarnya yang di ketahui sedang ada di rumah sakit.

Cklek...

"Zia,"ucap aurel.

Zia menatap ke arah aurel dan segera menghampirinya.

"Lo lapar,"

Aurel menggeleng.

"Gimana dengan arka?"

"Gue suapin ya lo pasti laper,"ucap zia sembari membuka nasi bungkus.

"Gak gue gak lapar,yang gue mau cuman gimana keadaan arka,"

"Oh tunggu bentar ya gue ngambil minum lo dulu,"ucap zia tanpa mendengarkan aurel.

"Nggak gue gak mau,gue maunya kabar arka zi,"suara aurel mulai parau.

"Ini minum lo,lo pasti haus,"

Aurel mengambil gelas itu dan..

Prang...

Aurel membuangnya di lantai dan menatap tajam zia yang terkejut.

"Kenapa sih lo gak pernah ngertiin gue?yang sekarang gue perluin cuman keadaan arka?gue gak butuh makan dan minum gue cuman butuh kabar keadaan arka,"tangis aurel kembali pecah.

Zia hanya terdiam tanpa mau menjawab.

"Gimana keadaan arka,"aurel menarik tangan zia.

"Arka udah meninggal ya,"bisik aurel tak mampu lagi berkata.

Zia menatap ke arah aurel.

"Arka gak meninggal tapi dia mengalami koma,"

Mata aurel membulat.

"Be..neran arka gak meninggal,"

Zia mengangguk.

"Gimana bisa dia koma,tadi gue liat sendiri detak jantungnya berhenti?"tanya aurel.

"Gue juga gak tau,entah kejadian dari mana jantung arka kembali berdetak,"

Aurel mengucapkan syukur karena arka masih bertahan hidup.

"Nayya udah dibawa ke rumahnya?"tanya aurel.

Zia mengangguk.

Air mata aurel kembali mengalir namun dengan cepat dia menepisnya.

"Gue mau liat nayya untuk terakhir kali nya,"

"Tapi lo baru sadar dan lo masih lemah banget,"

Aurel menggeleng.

PACAR CUEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang