part 11

973 46 5
                                    

Nayya hari ini pindah ke sekolah aurel,dengan tersenyum manis nayya memperkenalkan dirinya.

"Hai semuanya nama gue annaya clarisa,"ucap nayya tersenyum manis.

Para kaum adam mendadak ribut ketika melihat senyuman nayya yang sangat manis,ada yang bersiul dan ada yang berbisik.

"Baiklah nayya,silahkan duduk di kursi kosong itu,"tunjuk ibu dina.

Nayya mengangguk dan berjalan ke arah meja nya.

"Eh rel,dia cantik buanget."Bisik rista

Aurel hanya tersenyum menanggapi.

"Cantikan gue juga kalik,"celetuk zia dari belakang yang mendengar pembicaraan rista dan aurel.

Mereka bertiga yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas.

"Monyet lebih cantik dari lo kadal tropis,"kata dini.

Aurel dan rista yang mendengar itu terkekeh geli,sedangkan zia memberungut kesal.

Ting nong...

Waktu istirahat telah berbunyi,semua murid berhamburam keluar kelas.

"Kuy kantin yuk,"ajak rista.

Zia dan dini mengangguk,tiba tiba nayya datang menghampiri mereka,sontak mereka bertiga kearah nayya.

"Hai,kenalin nama gue nayya nama kalian bertiga siapa."Tanya nayya menatap dini,rista,dan zia.

"Nama gue melita arista zhoe,"rista memperkenalkan diri.

"Gue zia regina afzai,"

"Hai juga,gue andini akhira gheira,"ucap dini.

Sedangkan aurel hanya diam,mereka bertiga melihat ke arah aurel.

"Rel,cepeten gih lo kenalin diri."Kata rista

"Gue udah kenal ama dia,"

"Whatt??lo udah kenal,"kata mereka serentak.

"Iya,gue ama aurel udah saling kenal,"nayya terseyum manis.

"Kapan kenalnya?"tanya zia polos.

"Gue udah lama kenal ama arel,"jawab nayya lagi.

"Gue sahabatan ama nayya,"aurel kini bersuara.

"Bahkan udah kayak saudara sendiri,"kali ini nayya yang bersuara.

Mereka bertiga yang mendengar itu manggut manggut tanda mengerti.

"Kalau lo sahabat ama aurel,berarti lo juga sahabat kita dong karena kita bertiga sahabatnya aurel,jadi lo mau kan sahabat ama kita bertiga?"kata rista.

"Mau dong,"nayya tersenyum.

Mereka ikut tersenyum mendengar itu.

"Yaudah kuy kita kantin,"seru zia semangat.

Mereka bertiga mengangguk tapi tidak dengan aurel.

"Kalian ke kantin aja,gue gak lapar."Kata aurel sembari kembali duduk di kursinya.

"Lo gak papa ditinggal sendiri?"tanya zia.

"Gak papa,"

"Yaudah kalau gitu gue temenin ya,"kata nayya.

"Gak usah nay,lo ama mereka aja ke kantin."Ucap aurel.

Nayya menghembuskan napasnya dan mengangguk,mereka berempat berlalu pergi menuju kantin.
***

Sekarang disinilah aurel berada
di kelasnya sendirian,bell istirahat telah berbunyi dari tadi namun aurel masih diam di kelasnya walaupun teman temannya sudah membujuk nya untuk ke kantin namun dia menolaknya.

"Kenapa gak ke kantin?"sebuah suara mengenstrupsi.

Aurel menoleh dan melihat arka tengah berdiri di depan pintu kelasnya sembari menatapnya datar.

"Kenapa gak ke kantin?"kembali suara arka terdengar dan arka melangkah mendekat ke arah aurel.

"Aku nggak lapar,"jawab aurel singkat.

"Lo masih marah soal yang kemarin?"tanya arka.

Aurel tak menjawab,dia hanya diam saja.

"Padahal lo belum lihat hadiah lain yang mau gue kasih ama lo,"kata arka lagi.

"Untuk apa dikasih?palingan hadiahnya cuman hewan,"aurep tersenyum miris.

"Padahal lo belum lihat,dan malah menyimpulkan sendiri."Ujar arka.

"Gue udah nebak itu arka,"kesal aurel.

Tiba tiba sebuah kotak beludru warna merah terletak di hadapan aurel,aurel tersentak terkejut melihat benda itu dan matanya mengarah ke arah arka yang meletakkan benda itu.

"Ini yang ingin gue kasih ama lo bukan hewan atau yang lain,"arka menatap aurel datar.

Aurel tak percaya dan masih tetap memandangi kotak itu.

"Buka,"singkat arka.

Aurel menelan ludahnya dan mengangguk,setelah aurel membukanya lagi lagi dia terperangah melihat isinya.

sebuah kalung yang berinisial nama Aurel di atas nya dan di tengah ada gambar love,sedangkan di bawah terdapat nama arka.

Aurel berkaca kaca melihat hadiah yang diberikan arka,sungguh tak terduga sama sekali,dengan cepat aurel memeluk arka.

"Makasih ar atas hadiahnya,aku senang banget dan maaf atas acapan aku tadi,"aurel merasa sangat bersalah.

"Hmm,"arka membalas memeluk aurel.

"Ekhmm,"sebuah suara mengenstrupsi.

Arka dan aurel sontak menoleh ke arah suara itu dan menemukan rista,dini,dan zia sedang menatap mereka sedangkan nayya entah kemana.

"Jadi ini alasan lo gak ke kantin,"kata zia sembari manggut manggut.

Aurel yang mendengar itu hanya menunduk malu,seketika dia tersadar ketika tak melihat nayya disitu.

"Nayya mana?"tanya aurel.

"Dia izin ke toilet tadi,"jawab rista.

Aurel mengangguk sedangkan arka terkejut ketika mendengar nama itu,aurel yang melihat perubahan wajah arka seketika bertanya.

"Ar,kamu kenapa?"tanya aurel.

"Gue gak papa,kalau gitu gue balik kelas dulu."Setelah berkata arka dengan langkah coolnya pergi ke dari kelas aurel.

Ketika arka melewati toilet sebuah suara menghentikan langkahnya,arka berbalik dan menemukan seorang gadis manis tengah berdiri.

Seketika tubuhnya menegang melihat wajah itu,wajah yang selalu dia rindukan,wajah yang membuatnya terluka hingga ingin bunuh diri.

"Stefan,ini beneran lo."Ucap sang gadis tak percaya sembari melangkah mendekat ke arah arka.

Ketika langkahnya hampir sampai dengan cepat arka mundur,gadis itu menatap arka sendu.

"Stop!!jangan melangkah lagi,"peringat arka.

"Stefan,"panggil gadis itu.

"Stop panggil gue stefan,gue arka."Ucap arka dan berlalu pergi meninggalkan sang gadis.

Gadis itu terduduk dan menangis pilu melihat punggung arka yang berjalan pergi meninggalkannya.

"Maafin gue stef,"lirih sang gadis.

***
Akhirnya ceritanya siap,maaf ya guys ceritanya nggak panjang soalnya bingung,saya belum dapat ide untuk menulis kelanjutannya.

Jangan lupa vollow dan voment

PACAR CUEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang