Qareen menyeret Ferdi menjauh, berbisik-bisik agar aku tidak mendengar diskusi mereka. Sesekali Ferdi mengangguk, menimpali Qareen, lalu keduanya terlihat puas dengan konversasi mereka. Aku yang hanya bisa melihat mimik dan gestur kebingungan sekaligus khawatir.
Setelah mereka terlihat sepakat, keduanya kembali duduk di dekatku. Ferdi tidak henti-hentinya tersenyum, entah apa yang membuatnya begitu.
"So, Ra. Ayo, kita liburan!" ajak Qareen seraya menepuk kedua belah bahuku.
Kalimat Qareen membuatku terbengong-bengong, tidak menemukan kata-kata untuk merespons. Di saat kalut karena suami masih belum pulang, Qareen malah mengajak berlibur.
"Bingung jawab nggak apa-apa, Ra. Tapi nggak juga nganga gitu, biasa aja."
Aku menutup mulut dan menelan liur, semakin tidak mengerti maksud dan tujuan sepasang suami istri ini. Kuyakin liburan tidak akan menjadikan perasaanku lebih baik. Aku hanya mau Aa pulang agar kami bisa saling bicara dan memperbaiki hubungan, bisa memulai kembali semuanya dengan suamiku.
"Jadi, Ra, kita akan pergi liburan. Nggak usah jauh-jauh, yang penting kamu ada di tempat yang sulit dijangkau Dirga. Selama pergi, hp titipin sama Ferdi. Bebas, kamu mau hp itu aktif atau nggak selama Ferdi yang pegang, poin pentingnya Dirga nggak boleh bicara langsung sama kamu."
Aku manggut-manggut meskipung masih bingung. Saat kutanya mengenai Anna, Ferdi dan Qareen memastikan semuanya aman. Aku hanya perlu menyerahkan ponsel dan pergi bersama Qareen, mereka akan urus sisanya.
"Jadi, oke ya ini?" tanya Qareen.
"Tapi, Reen, Dara udah janji nggak akan kabur lagi," keluhku resah. "Kalau Dara kabur, berarti Dara ingkar janji, dong."
"Siapa bilang kamu kabur?" sergah Ferdi. "Kamu itu diculik sama Qareen."
"Ini beneran nggak apa-apa? Nanti kalau Aa makin marah gimana?"
"Itu gunanya aku di sini, Ra. Aku akan pastiin Dirga nggak marah sama kamu. Yakin aja sama aku." Ferdi memberikan tatapan lembut yang meyakinkan.
"Tenang aja, Ra. Namanya soulmate, mau baku hantam juga mereka pasti baikan. Ferdi akan urus semua di sini. Kita berangkat, kamu hanya perlu nunggu. Kalau sayang, Dirga pasti datang."
"Kalau nggak gimana?" Aku hampir saja berteriak putus asa.
"Kamu masih nggak yakin Dirga sayang sama kamu?" Qareen memberikan tatapan tidak percaya.
"Bukan gitu ... tapi kalau ini gagal bisa-bisa hubungan Dara sama Aa makin buruk," ucapku lirih.
"Aku jamin ini pasti berhasil, Ra. Kamu tenang ajalah." Ferdi berusaha meyakinkan.
"Pokoknya, kalau sampai gagal, Qareen sama Ferdi harus tanggung jawab. Bantu Dara sampai baikan sama Aa."
"Iya ... Kami janji." Qareen mengangguk pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me + You = Us [TAMAT]
RomanceKarena bakti, Dara yang masih berkuliah menerima perjodohan dengan anak bos orang tuanya, sang juragan teh. Namun, Dirga yang dingin dan terkadang ketus membuat bingung kenapa mau menikah dengannya. Belum lagi, ada adik tiri Dirga yang membencinya s...