Prolog

3.6K 134 25
                                    

Ada yang lebih berat daripada rindu, dan itu restu.

💄💄💄

“Aku udah capek, Zem,” lirih Bianca diiringi air matanya yang mulai membasahi pipinya, “lima tahun aku berjuang, tapi akhirnya mama kamu enggak pernah mau menghargai aku, bahkan aku akan selalu jadi wanita murahan di depan dia.”

“Aku mohon sabar sebentar lagi, ya?” bujuk Zemi karena Zemi ingin Bianca tetap berjuang dengannya.

Bianca menggeleng lemah sembari tersenyum tipis penuh arti. “Aku udah capek, Zem. Aku capek! CAPEK!”

Alih-alih merengkuh Bianca seperti biasanya, saat ini Zemi justru tersenyum miris sembari menatap Bianca. “Kamu capek atau kamu udah dapat yang baru?”

Dahi Bianca mengernyit. “Maksud kamu apa?” tanyanya.

Zemi berjalan mendekat, kemudian memegang kedua bahu sang kekasih dengan tatapan lurus pada Bianca. “Jangan pikir aku enggak tahu ya soal apa yang kamu lakuin di belakang aku.”

“Aku ngelakuin apa?” tanya Bianca yang merasa bingung.

Zemi tersenyum miris lagi. “Kamu udah 23 tahun masih aja suka ngelak, Bi. Aku kurang apalagi sih, Bi? Semua yang kamu mau, aku turutin, tapi kenapa kamu berkhianat?”

Bianca melepaskan kedua tangan Zemi dari bahunya. “Aku enggak paham ya maksud kamu apa!” sentaknya.

“Jangan pura-pura, Bi. Aku kasih kamu kesempatan buat jujur dan kita perbaiki sama-sama,” ucap Zemi semakin membuat Bianca kebingungan.

“Aku enggak paham ya apa yang kamu omongin, Zem! Aku enggak paham!” tegas Bianca meyakinkan.

“Enggak paham, ya?” tanya Zemi sembari mengeluarkan foto dari saku celananya kemudian menunjukkannya pada Bianca, “terus ini apa? Kamu berduaan sama cowok lain, di hari yang sama saat aku sakit dan aku lagi butuh kamu. MAKSUDNYA APA BIANCA?!” Emosi yang sedari tadi Zemi pendam, akhirnya terungkapkan dengan sebuah bentakan yang tak pernah dia lakukan pada Bianca. Biasanya Zemi masih bisa sabar.

“A-aku bisa jelasin, Zem. A-aku mohon, dengerin ak—”

“AKU KURANG APA BIANCA? AKU KURANG APA? JANGAN BAWA-BAWA MAMA AKU, YA. AKU TAHU KAMU UDAH JENUH SAMA HUBUNGAN KITA KARENA KAMU UDAH NYAMAN SAMA DOSEN ITU, ‘KAN? DIBAYAR BERAPA KAMU SAMA DIA?”

PLAK!

“Jadi serendah itu aku di mata kamu, Zem?” tanya Bianca lirih sesaat setelah gadis itu menampar Zemi untuk pertama kalinya, “kayaknya keputusan aku buat enggak lanjut emang bener. Keluarga kamu, bahkan kamu sendiri aja selalu mandang aku rendah. Makasih ya untuk semuanya dan aku usahakan semua barang-barang yang pernah kamu kasih akan kembali, dan uang jajan pun aku balikin, Zem. Biar kamu tahu kalau aku enggak serendah itu!”

Bianca lantas balik badan dan berlari meninggalkan Zemi yang terpaku di tempatnya sembari memandang punggung Bianca yang kian mengecil.

“ARGHHHHH BANGSAT!!!”

***

Pada akhirnya pasangan harmonis dan penuh canda tawa kayak mereka bisa juga ya dapat masalah. Iyalah orang authornya aja modelan si Belfa yang penuh drama, awkwk😁

Sok ah langsung lanjut ke bawah, aku langsung up 2 part sekaligus nih🐱

Sabtu, 21 Agustus 2021.

Dosen Vs Boyfriend [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang