menolong

3.5K 289 49
                                    

"Velin!!!" Ucap Bayu kaget melihat pelayan itu ternyata Velin.

"Pak Bayu!!" Ucap Velin kaget juga melihat pelanggannya ternyata adalah atasan nya yang selalu membuat dirinya malu dan deg-degan.

"Kamu kerja disini ternyata?" Tanya Bayu.

"Iya pak,saya kerja disini." Ucap Velin gugup.

Bayu pun mengangguk kan kepalanya dan memadang Velin intens, penampilan velin bisa dikata sangat sederhana tapi entah kenapa itu sangat mempesona dimata bayu

Bayu pun mengangguk kan kepalanya dan memadang Velin intens, penampilan velin bisa dikata sangat sederhana tapi entah kenapa itu sangat mempesona dimata bayu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Penampilan Velin)

Velin yang ditatap intens oleh atasan nya pun hanya menundukan kepala malu.

" Mohon Ditunggu pesanannya ya! Permisi!" Ucap Velin dengan ramah nya dan segera berlalu dari sana sembari ditemani dengan detak jantung nya yang sangat kencang.

Bayu tetap melihat Velin bahkan sampai tubuh Velin yang menghilang dibalik pembatas antara meja pengunjung dan ruang belakang.

"Liatin aja terus sampek tuh mata keluar!" Ucap zidan dengan nada sinis nya tapi terkesan menggoda Bayu.

Bayu yang mendengar ucapan zidan pun sontak menghadapnya dan memukul kepala zidan cukup kencang.

"Anjritt sakit woy!" Ucap Zidan kesal.

"Lo resek anjing!!" Ucap Bayu dengan nada kesal nya. Romi dan tegar yang melihat zidan kesakitan karna pukulan Bayu pun tertawa, definisi tertawa diatas penderitaan orang lain.

"Emang tuh cowok siapa bay?" Tanya romi terhadap Bayu.

"Gebetan nya si Bayu." Bukan Bayu yang menjawab tapi zidan dengan nada santai nya. Membuat Bayu yang mendengar nya sangat jengah dengan kelakuan sahabat nya itu.

"Woh beneran bay, tuu cowok gebetan lo?!!" Tanya tegar dengan heboh nya, bahkan saking heboh nya banyak dari para pengunjung yang langsung melihat kearah mereka berempat.

"Beneran njir, tunggu aja enggak lama juga undangan nanti kesebar ye gak bay?!!" Ucap zidan sembari menaik turun kan alis kanan nya bermaksud menggoda bayu.

"Semerdeka lo aja zi!!" Ucap Bayu jengah, saking jengah nya dia sampai memukul kepala zidan untuk ke 2 kalinya.

Zidan hanya mengusap kepalanya dengan ekspresi kesakitan.

Lama mereka berbincang mengenai entah itu hobi, pekerjaan atau yang lain nya, Velin datang sembari mengantar pesanan Bayu tadi.

"Permisi, ini pesanannya " Ucap velin sembari menaruh minuman Bayu.

"Terimakasih" ucap bayu dengan lembut, Velin pun tersenyum dan berlalu dari sana untuk mengantarkan pesanan pelanggan yang lain.

Mata Bayu tidak pernah lepas dari Velin, sedikit heran dengan jalan Velin yang terseok-seok dia tetap menatap intes Velin sampai pada alis Bayu yang mengkerut dan nafas nya yang tiba-tiba cepat seperti menahan sebuah amarah yang sangat besar bahkan tatapan nya semakin tajam.

Mas Bayu (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang