Kurang Sempurna

320 93 24
                                    

Maaf, ya kalau-kalau ada typo maklum ngetiknya sambil merem-melek😅 sangking gak sabar mau update.

Muehehehe:))

Muehehehe:))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB 6

Kurang Sempurna

Aku kembali menapakkan kaki, setelah lama bertandang di balik layar. Peranku mungkin akan usai, terganti oleh pemeran-pemeran andal yang bermunculan. Aku terlalu lama bersembunyi, enggan berbalik sebab jengah dengan semua kisah yang dimainkan penghuni semesta.

Pada akhirnya, aku memilih pulang. Ada banyak pengharapan yang mesti diwujudnyatakan, ada banyak janji yang harus ditepati. Ada luka yang harus disembuhkan. Aku kembali, siap mengambil alih peran yang semula aku telantarkan.

@Fairyn

@DibbXXXXX
Kak Aerin come back, dogn

@KhaerXXXXX
Oalah, masih berani nongol dia setelah ketahuan nyolong naskah orang.

@BhybXXXXXX
Masi punya muka mbak ?

@YuoenXXXXXX
Cuih

@PuspXXXX
Semangat, thor 🥰 semangat copasnya wzwzwzwzwzw

@HotarubiXXXXX
Kak Aerin semangat! Jangan dengerin ocehan orang yang remehin kamu😊

@JiyahahaXXXX
Capek ya? Sama kok aku juga. Lihat kelakuan lo sampai eneg rasanya.

@GalenXXXXXX
Kukira dah kena mental, ups:v

@JelijelXXXXX
Guys, bukannya kemarin Kak Aerin udah klarifikasi? Dan pemilik naskah itu juga udah maafin Kak Aerin, terus apa lagi yang kalian permasalahkan?

@PuspXXXXXX
Sekali pencopas tetap pencopas🥰 si Aerin maksa banget diksinya dimirip-miripin punya gadispuisi, jatuhnya malah mempermalukan karya sendiri.

@DibbXXXXX
Yuk, semangat yuk!
Semangat menghujat🤩

@GhaidXXXXX
Apa nih, kok ada sampah?

"BANG*SAT!"

Pemilik surai hitam legam pun membalikkan badan, sorot matanya mengikuti gerak langkah pemuda dengan jaket yang menyelubungi tubuh tegapnya itu---berjalan mendekat ke arah sosok yang meringkuk di sudut tergelap ruangan. Hati-hati sekali dia menapakkan kaki sebab serpihan kaca yang bersepah ruah di lantai, salah pijak satu kali saja dapat berakibat fatal. Pandangan mereka saling temu, sosok itu semakin merapatkan badannya ke tembok. Tubuh ringkihnya tampak mulai gemetaran.

"Aerin!"

Teriakan itu, terdengar sumbang di kegelapan malam. Suramnya bilik bernaung kepunyaan seorang gadis bersurai panjang hancur tidak karuan bentukannya. Selimut juga bantal tercabik-cabik, tembok usang dengan coretan, darah mengalir titik-titik, lampu tidur terbalik, kapuk boneka terbawa kipas angin.

BERTAUT [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang