Chapter 8 - Gitovornia dan Arteruis

11 5 0
                                    

Hari demi hari telah berlalu, kerajaan gitovornia mulai terbentuk dan memisahkan tiga ras dengan batas-batas sungai kecil dari air terjun besar buatan alya, saat itu tersisa beberapa keluarga dari masing-masing ras yang ikut bertahan untuk menjadikan gitovornia sebagai tempat tinggal mereka yang baru. Sementara itu dikerajaan sihir, drakon dan anggotanya dari ras sihir, vampir dan salah seorang ras elf yang bernama wiliam mulai membentuk kerjaan sihir bernama arteruis. Kabar itupun menyebar keseluruh wilayah di gitovornia dan memberikan tanda tanya besar tentang apa yang akan terjadi nantinya.

Aylapun diangkat menjadi pemimpin gitovornia yang baru untuk melindungi 3 ras tersebut dari rencana-rencana jahat drakon selanjutnya. Walaupun kekuatan ayla tak sehebat alya, tapi ia tetap berusaha menjaga seluruh ras dan anaknya serta anak alya seraya melatih mereka untuk mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

Beberapa tahunpun telah berlalu, alex dan zianastasya telah tumbuh menjadi remaja berumur 20 tahunan yang sehat dan juga kuat. tak ada kejadian aneh yang terjadi, karena drakon belum memulai tingkahnya untuk merebut kembali kekuasaannya terhadap keluarga-keluarga ras sihir. Alex yang saat itu tumbuh menjadi anak remaja ternyata mengikuti kekuatan ibunya ayla, yang dimana ia bisa dengan mudah mempelajari ilmu sihir seluruh ras elf dan menggunakannya dengan cepat dalam latihan. Kekuatan alexpun disembunyikan dari keluarga sihir lainnya agar tak sampai ketelinga drakon, hal itu ia lakukan karena ayla merasa diantara 3 ras digitovornia, ada beberapa orang yang mulai berkhianat dan memilih ikut dijalan drakon.

Berbeda dengan alex, zianastasya lebih banyak mengistirahatkan dirinya didalam gua tempat ia dilahirkan seraya membaca buku-buku pengobatan, buku sihir dan buku tata cara berperang keluarga vampir dibandingkan mengikuti pembelajaran langsung tentang ilmu sihir. Zianastasya lebih bahagia didalam gua sambil menumbuhkan beberapa pohon dan bunga-bunga yang cantik seraya membawa beberapa binatang peliharaan seperti kelinci, dan burung hantu. Ia tak pernah mau mengeluarkan sedikit kekuatannya untuk diperlihatkan ke ayla tentang seberapa besar tingkat sihir yang ia miliki sehingga ia bisa menjaga dirinya ketika kejadian yang tak diduga-duga terjadi.

Melihat tingkah zianastasya, aylapun tak memaksakan kehendak dan malah menyuruh alex untuk selalu setia menjaga adik sepupunya tersebut.

Tiga malam telah berlalu, zianastasya tak pernah keluar dari gua tempat ia dilahirkan dan meminta kepada bibinya ayla agar membuatkan tempat peristirahatan untuknya. Melihat hal itu, beberapa orang dari ketiga ras mengatakan bahwa sifat zianastasya sangat berbeda dengan kedua orang tuanya.

"Bagaimana jadinya kalau kita dipimpin oleh dia yang tidak mau mempelajari ilmu sihir" ucap salah seorang undergan seraya memalingkan wajahnya dan pergi meninggalkan zianastasya bersama bibinya ayla.

"Tak usah dihiraukan, mereka hanya khawatir saja padamu" ucap ayla untuk menenangkan zia.

"Tak apa, aku juga tidak terlalu memikirkannya" jawab ayla seraya berjalan melangkahkan kakinya keluar ruangan sambil menuju ke guanya.

Sebuah kabar mengejutkan datang kepada ayla soal kedekatan anaknya alex dengan seorang wanita dari keluarga waterland bernama virani yang berasal dari ras sihir di arteruis, kejadian itu membuatnya bahagia karena telah menemukan cara untuk mengambil buku sihir berjudul abrakadabra dan mengambil kesempatan itu untuk mempelajari mantra sihir keluarga trankel yang diturunkan kepada raja-raja terpilih. Hal itu ia lakukan agar ia bisa menjaga gitovornia dengan kuat, karena ia tahu yang mengetahui semua mantra itu adalah alya saat ia menjadi istri dari gordan sang raja sebelumnya.

Ketika buku sihir itu ditemukan dan diberikan kepada ayla tiba-tiba awan mulai menghitam seolah mengikuti jejak langkah alex ke gitovornia, suara petir mulai terdengar, dan ratusan cahaya merah terlihat dari arah hutan. Ratusan anggota drakon datang ke gitovornia untuk mempertanyakan sifat buruk yang telah dilakukan oleh ayla dan anaknya alex karena telah mencuri buku milik leluhur keluarga trankel yang diberikan kepada raja terpilih. Kedatangan merekapun membuat kekacauan di gitovornia, belum sempat mempelajari buku tersebut dan menjelaskan alasan mereka, panah apipun mulai berterbangan dari arah hutan, seketika itupun puluhan keluarga waterland di gitovornia mulai mengeluarkan tongkatnya dan menahan panah api tersebut dengan puluhan mantra dinding pembeku.

"Ambil bukunya dan antar ke gua zia, lalu berikan itu kepadanya" ucap ayla seraya mendorong alex untuk secepatnya pergi meninggalkan tempat itu.

"Tapi bu, kenapa aku harus memberikan ini kepadanya?" Tanyanya dengan raut wajah keheranan.

"Antarkan saja alex, sekarang" teriak ayla seraya memancarkan cahaya mata biru yang membuat alex dengan cepat terbang kearah gua milik zianastasya. Satu hal yang tidak diketahui alex, bahwa gua zia tak pernah dimasuki oleh orang lain selain dirinya, karena terdapat mantra penyegel buatannya sendiri sehingga hanya bisa di hilangkan oleh zianastasya.

"Zia, aku mengantarkan buku ini, ini adalah perintah ibu" teriaknya. Tak ada tanggapan,  air terjun itu menjadi lebih deras dari biasanya dan membasahi tubuh alex. Percikan apipun terlihat di bawah air terjun itu, suara tangisan anak-anak terdengar mendekati gua sehingga membuat alex mengalihkan pandangannya kebawah. Tak ada tanggapan dari zia. Hal itu membuat alex ingin mencoba membaca mantra dibuku sihir tersebut. Ketika alex ingin mengambil buku sihir itu, ia tersadar bahwa buku itu telah diambil oleh zia tanpa sepengetahuan dia.

"Seberapa hebat kekuatan zia?" Tanyanya dalam hati lalu terbang kearah anak-anak kecil itu sambil membacakan mantra penyegel agar mereka tak dilihat oleh orang lain.

Setelah menyegel mereka, alexpun terbang kearah ibunya ayla yang telah menjadi tahanan stefan dan beberapa anggota arteruis. Tubuh yang dipenuhi darah, dan rumah tempat ia tinggal telah dipenuhi api, serta banyaknya mayat tergeletak dibawah tanah. Terlihat sesosok wanita berrambut pendek berkacamata terbaring dengan wajah pucat serta bibir berwarna hitam, seolah-olah telah kena mantra racun kematian. Melihat hal itu, tubuh alex bergetar, matanya berubah menjadi biru dan mengarahkan pandangannya ke arah stefan yang saat itu sedang memegang tubuh ayla dengan mata yang terus melirik kearah wanita berkacamata itu tanpa kedipan sama sekali.

"Ardabakadra" panah hitampun terbang tepat mengenai tubuh stefan. Sebuah tangan kiri menyentuh kerak baju stefan seraya mengarahkan tongkat sihir ditangan kanannya tepat kearah dada stefan dan membacakan mantra penghilang kekuatan sehingga membuatnya berdiri kaku sampai jatuh dengan sendirinya.

"Ibu, bangun bu". Teriak alex,

"virani, bangun virani" teriaknya lagi tanpa memperhatikan puluhan orang lainnya dengan dipimpin oleh drakon perlahan-lahan mendekat kearahnya.

Tongkat hitam milik drakon mulai diarahakannya kearah alex dengan mantra yang sama saat ia melakukannya kearah alya, ayla dan virani. Namun cahaya putih dengan cepat menyambar mantra itu dan terlihat sepasang kaki putih dengan baju berwarna putih panjang seraya memegang tongkat sihir berwarna hitam keemasan. Telinganya memanjang, dan memiliki mata merah disebelah kiri dan mata biru disebelah kanan serta gigi taring yang menjalar kebawah dikedua belah giginya.

"Sekarang giliranku alex" ucap seorang wanita yang tak asing suaranya.

"Ketika aku pergi, cari aku, dan bawa aku kesini lagi" ucapnya seraya mengangkat tongkat putih itu sambil mengucap mantra

"avora de spranch avadrakadabra" seketika cahaya putih secepat kilat menyentuh tubuh drakon dan membuat tubuhnya meleleh sampai menyisahkan sebuah tubuh kecil yang hancur dengan satu buah jantung yang masih bergetar.

Melihat hal itu, seluruh ras di arteruis pergi meninggalkan gitovornia dengan sapu terbangnya seraya membawa pergi sang raja yang telah mereka bungkus dengan jubah sihirnya. Setelah cahaya terang yang mengalahkan drakon, tubuh wanita bertelinga elf itu menghilang, yang tersisa hanyalah pakaian dan sebuah buku berjudul abrakadabra. Wajah alex secara perlahan melirik kearah air terjun itu dan melihat anak-anak yang ia segel tadi telah berada didalam gua zianastasya. Alexpun terbang dan memastikan keadaan zia, namun ia tak ada digua dan tak pernah ditemukan sampai penguburan jasad ayla dan virani selesai. Bahkan guanya menjadi sulit untuk dimasuki ketika Alex mengeluarkan anak-anak yang ia segel dari gua zianastasya. Alexpun memimpin keluarga di gitovornia untuk membereskan sisa kekacauan yang terjadi dan mengambil alih kepemimpinan ibunya.

"Lalu dimana alex saat ini?" Tanya zia kepada kakek zardam.

"Sepertinya kamu sudah kembali sehat zia, sekarang waktunya tria mengantarmu berkeliling di gitovornia. Ucapnya mengakhiri cerita dengan senyuman.

THE MAGIC OF AN THE WITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang