Chapter 18 - Pembelajaran pertama di ras Elf

7 5 0
                                    

Tempat sejuk dan rapi mulai dipenuhi siswa tingkat 1 dari ras berbeda, sekitar 50 siswa terpilih berada dikelas khusus tersebut.

"Bagaimana pelajaran pertama kalian? Apakah berjalan dengan baik?" Tanya profesor tria,

"semua berjalan dengan baik profesor". Jawab seorang pria berambut panjang putih dengan telinga yang panjang dan berpakaian serba putih seperti tria,

"wah, langkah yang cepat untuk menjawab Martin" ucap tria sambil memujinya.

"Pembelajaran pertama kalian diras elf hari ini adalah mengetahui nama-nama dari tanaman khusus milik ras elf yang akan menjadi ilmu untuk menyembuhkan siapa saja yang sakit". jelas tria sambil mengeluarkan satu buah batu ajaib sebagai campuran tanaman agar bisa dengan mudah menetralkan Semua serbuk ketika akan dipakai.

"Profesor aku ingin bertanya" ucap arina.

"Yah, silahkan". "Bagaimana caranya ras Elf menggunakan kekuatan pengobatan lewat Sihir sementara obat nya hanyalah sebuah tanaman yang dibuat serbuk? Karena aku melihat martin mengobati zian yang saat itu sedang terluka kecil dengan sihirnya". Pertanyaan arina membuat profesor tria tersenyum dan melirik kearah martin.

"Betulkah itu Martin?" Tanyanya.

"Betul profesor" jawab martin dengan ekspresi malu.

"Baiklah nona arina dari keluarga trankel di ras sihir, terima kasih atas pertanyaanmu" ucap tria lagi sambil tersenyum.

"Ditingkat satu semua ras dikumpulkan untuk melakukan pembelajaran dari semua ras digitovornia, dan pelajaran itu hanyalah pelajaran umum yang bisa dilakukan semua ras. Pertanyaan nona arina tentang kekuatan khusus dari ras elf adalah kekuatan yang memang hanya bisa dilakukan oleh ras elf sendiri. jadi maksudnya kekuatan martin adalah kekuatan aslinya ketika ia lahir dan itu tidak akan mungkin bisa dilakukan oleh siapapun dari ras lain termaksud yang dikenal dengan the lion dari ras sihir, kecuali sihir khusus dari ras sihir trankel, itu bisa disembuhkan dengan kekuatan penyembuh ras elf dan juga kekuatan penyembuh keluarga ras sihir itu sendiri terutama the lion. semoga jawaban ini bisa menjawab pertanyaan dari nona arina". Ucapnya.

"Terimakasih atas jawabannya profesor" jawab arina seraya membuka buku kosongnya untuk menulis beberapa ilmu baru yang telah ia dapat.

"Arina ternyata adalah seseorang yang sering penasaran dengan hal baru" ucapku kepada jiny sambil melirik kearah arina.

Mataku terfokus pada seorang pria yang sedang duduk dimeja depan paling ujung dengan matanya yang sedari tadi menatap kearahku.

"Mengapa dia menatapku seperti itu?" Tanyaku dalam hati seraya memalingkan wajah.

"Apa yang sedang kamu perhatikan grifin?" Tanya zian sambil mengarahkan kepalanya kearah pandangan grifin.

"Ah, tak ada, aku juga bingung kenapa mataku melirik kesana" ucapnya seraya memalingkan wajah dan memfokuskan matanya kearah profesor tria.

"Sekarang kita akan masuk kedalam pintu itu dan mempelajari satu persatu jenis tanaman yang bisa dijadikan obat ketika terluka tanpa ada ras elf" ucap tria.

"Martin bisa memandu perjalanan teman yang lain" serunya.

Sebuah pintupun terbuka, terlihat sebuah portal terbentuk dibalik pintu itu,

"wooaah, sepertinya kita akan masuk kedunia lain" ucap jiny sambil melangkah lebih dulu keluar dari kursi dan meja tempat pembelajaran ras elf. Rumput hijau terlihat, beberapa pohon besar dengan buah dan bunga asingpun juga terlihat, beberapa tanaman sangat teratur dengan tanaman kecil yang berdiri diatas sebuah pot besar dan pot kecil. Sebuah tanaman dengan bunganya yang sangat panjang dan berwarna ungu membuatku ingin menyentuhnya.

"Itu adalah bunga Lavender" ucap martin.

"tapi kenapa ia tumbuh dari sebuah pohon? Bukannya dia...." Perkataanku tak berlanjut karena tersadar dengan sebuah kenyataan bahwa saat ini aku bukan didunia manusia.

Beberapa pohon besar dengan buah dan bunga yang berbeda-beda ternyata memiliki khasiat yang sangat bagus untuk seluruh ras digitovornia dan juga di arteruis, namun berdasarkan penjelasan profesor tria hanya beberapa tanaman yang bisa diajarkan kepada kelas I karena tanaman yang lain tidak mudah ditemukan digitovornia dan juga diarteruis. Seorang wanita kemudian mengalihkan pandanganku ketika ia mematahkan satu buah tanaman yang membuatnya terjatuh.

"Berta apa yang kamu lakukan?" Teriakku spontan sehingga membuat semua murid terutama tria menatap kearahku.

Aku berjalan mendekati berta dan mendorongnya lalu dengan cepat memegang potongan dari masing-masing tanaman yang patah tersebut. Sebuah mantra tertulis disebuah buku berjudul pengobatan ras elf terlintas dibenakku. Akupun membayangkan tulisan tersebut seraya menutup mata. Cahaya hijau keluar dari tanganku yang sedang memegang masing-masing potongan tanaman tersebut dan dengan sekejap tanaman itu kembali tersambung. Seluruh pandangan terarah kepadaku dan membuat mereka seolah-olah tak percaya dengan apa yang terjadi, bahkan profesor tria pun terkejut melihat apa yang telah aku lakukan. Berta yang saat itu marah dan ingin memukulku dari belakang menjadi kaku karena sentakan jari yang dibuat profesor tria.

"Bagaimana kamu bisa menyambung kembali tanaman yang patah tersebut?" Tanya profesor tria.

"Ah aku juga tidak tahu profesor, mantra terlintas begitu saja dipikiran ku". Jawabku kemudian berdiri dan menunduk kepadanya lalu berjalan kearah jiny, arina, martin dan zian yang sedang berdiri berdampingan sambil melirik kearahku.

"Wah kamu benar-benar punya banyak kejutan" teriak grifin dari samping berta.

"Profesor apakah berta akan seperti ini sampai pembelajaran selesai?" Tanya grifin yang membuat profesor tria kembali menyentakkan jarinya sehingga berta kembali sadar seperti biasa.

"Baiklah, sepertinya jam istirahat sudah tiba, dipertemuan selanjutnya kita akan mempelajari cara membuat obatnya" ucap prof tria sambil berjalan kearah pintu keluar dan memandu kami.

"Sepertinya sikap profesor tria berubah ketika kamu menyambung tanaman itu," ucap arina yang ternyata sedang didengar oleh zian.

"Sepertinya kamu benar" jawab zian dan membuat arina kaget.

"Hey ngapain kamu disini?" Tanya arina.

"Ah sudahlah aku bukan mau ketemu kamu" ucapnya sambil menaruh tangannya dipunggungku.

"Ngapain kamu?" Tanyaku kaget sambil melepaskan tangannya.

"Ah maaf, aku sudah terbiasa seperti itu ke jiny dan arina, jdi..",

"sudahlah pergi sana". Ucap arina sambil mendorong zian kearah tio dan jony.

"Jangan dengarkan dia zia, dia orangnya suka bercanda seperti itu" ucap arina sampai akhirnya kita masuk keportal dan keluar dari ruang pembelajaran menuju ke ruang asrama.

"wah, sepertinya kamu benar arina, kita bahkan tidak masuk keruang kaca tadi" jawab jiny setelah berjalan mendekati ruang asrama dengan 5 jalur tangga tersebut.

"Jiny", teriak jony, "Sebentar malam katanya ayah dan ibu akan datang bersama membawakan hadiah ulangtahun kita" ucapnya.

"ah aku tak mau bertemu ayah". jawab jiny,

"sekali ini saja, kasihan ayah". ucap jony sambil memohon kearah kembarannya tersebut.

"baiklah, nanti aku akan temui mereka disana". jawab jiny sambil berjalan kearah tangga dan meninggalkan saudaranya dibawah.

"kenapa kamu tidak ingin bertemu ayah mu?" tanya arina.

"ayah ku itu seorang waterland seperti adikku jony, sementara aku dan ibuku adalah seorang bargedan, mereka berpisah saat aku dan jony masih kecil dan ayahku tidak pernah datang menemuiku saat aku butuh dengannya. ayahku membawa jony karena dia terlahir dengan kekuatan keluarga waterland, sedangkan aku berbeda, bahkan sampai sekarang aku tidak tahu alasan mereka berpisah". jawab jiny sambil membaringkan dirinya ditempat tidur.

" Lalu kenapa kamu tidak ingin bertemu dengan ayahmu?" tanyaku penasaran.

"Aku juga tak tahu" jawabnya lagi sambil membalikkan tubuhnya membelakangiku dan arina.

THE MAGIC OF AN THE WITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang