Chapter 33 - Pembelajaran terakhir & Anggota baru

10 5 0
                                    

matahari pagi perlahan timbul dan menerangi seluruh bagian di gitovornia,

"apa kalian sudah siap?" tanya arina seperti biasa.

"tunggu" jawabku lalu mengambil buku the master of vampire milik zianastasya dan berjalan mengikuti jiny serta menutup pintu kamar tersebut.

seperti biasa, mata pembelajaran ras vampir dilakukan tepat di depan halaman gitovornia school bersama profesor daran dan seluruh murid seangkatanku. latihan serta pembelajaran fisik umum milik ras vampir semuanya perlahan diajarkan selama beberapa hari dalam satu hari yang sama.

tak hanya itu pembelajaran ilmu pengobatan milik ras elf dan ilmu sihir milik ras sihir juga diajarkan selama beberapa hari disatu hari yang sama tanpa ada tanda-tanda gangguan dari arteruis. pembelajaran itu berjalan lancar seperti biasanya, dan beberapa kali aku serta teman-teman yang lain ikut menjalani pembelajaran khusus dihari libur seperti perintah profesor zardam.

"sekarang sudah minggu ke 8 kita belajar, berarti di tingkat II nanti kita akan fokus ke pembelajaran khusus ras kita" ucap zian saat mata pembelajaran ras vampir di minggu kedelapan akan dimulai.

"yah, kamu benar" jawab martin seraya menatap kearah seorang wanita pendiam bernama gracia dari ras vampire yang sedang duduk termenung dibawah pohon besar agar terhindar dari matahari.

"ada apa martin?" tanyaku kepadanya.

"aku hanya merasa kasihan kepadanya".

"kenapa?" tanya arina dengan rasa penasaran seperti biasa.

"katanya cincin merahnya hilang" jawab martin lalu mengalihkan pandangannya kearah kami.

"cincin merah?, maksudmu seperti milik profesor daran?" tanya berta yang sedari tadi menyimak pembahasan.

"iya, itulah kenapa selama beberapa minggu dia tidak pernah terlihat" jawab martin kembali.

"aah, pantas saja aku tidak pernah melihatnya ikut dalam pembelajaran dari pertemuan pertama" ucapku seraya menatap kearah gracia dan berniat untuk menegurnya. namun rencana itu tak terjadi ketika profesor daran datang seraya membawakan jubah hitam panjang dan memberikannya kepada gracia untuk ia pakai berjalan kedalam ruangan asrama ras vampire.

"profesor?" panggilku seraya berdiri menuju kearahnya.

"ia zia!" jawabnya.

"mengapa dia pergi? bukannya pembelajaran terakhir diminggu ini akan dimulai?" tanyaku penasaran hingga membuat profesor daran tersenyum kepadaku.

"tak apa zia, dia tak perlu ikut pembelajaran untuk mengetahui semua ilmu ras vampir" jawabnya singkat lalu menyuruh kami semua untuk berdiri dan memulai pembelajaran fisik milik ras vampire.

aku terdiam dan berusaha mencerna dengan baik maksud dari apa yang telah disampaikan profesor daran, namun panggilan keyla menyadarkan ku.

"Ayo pergi zia!" Panggilnya dengan lambaian tangan.

cahaya matahari yang perlahan meninggi dengan cuaca sejuk sehingga tak terasa panas membuat kita beberapa kali mengulangi gerakan fisik milik ras vampir.

"sepertinya pembelajaran umum ras vampir sudah kalian kuasai, bukan begitu grifin?" tanya profesor daran sembari melirik ke arahnya.

tak ada tanggapan lain selain senyuman singkat yang keluar dari mulut grifin.

"baiklah, untuk pembelajaran kali ini, aku merasa sudah menyelesaikan nya dengan baik. dan pertemuan ras vampir bersama kalian para ras berbeda juga akan berakhir hari ini di mata pelajaranku. semoga kalian bisa mempelajari pembelajaran lebih dan bisa menjadi murid-murid yang diharapkan untuk menyelamatkan gitovornia nanti". tegasnya seraya menatap kearah gedung gitovornia school tempat profesor zardam yang sedari pembelajaran awal selalu menatap ke arah kami.

"bagaimana menurutmu zia?" tanya martin.

"hah?? apanya?" tanyaku kembali dengan raut wajah bingung.

"tentang akhir pembelajaran ini!" jawabnya saat berjalan menuju ruang ganti pakaian.

"aah, bagus, kita semua bisa faham gerakan mereka, memangnya kenapa?" tanyaku lagi.

"sepertinya kamu belum tahu!" jawabnya yang kemudian menimbulkan pertanyaan baru di otakku.

"maksud kamu?",

"iya, ketika pembelajaran tingkat 1 berakhir, kita akan diberikan percobaan untuk melihat sejauh mana tingkat pembelajaran yang bisa kita fahami, nanti akan aku jelaskan!" jawabnya seraya masuk keruang ganti pria. Pernyataannya menimbulkan berbagai macam pertanyaan di benakku.

pembelajaran hari itu dilanjutkan dengan mata pembelajaran ras elf yang dimana telah aku pelajari dihari-hari lain bersama profesor tria, lalu dilanjutkan lagi dengan pembelajaran ras ork dan kemudian ras sihir. semuanya berjalan seperti biasanya dan juga selesai dengan baik hingga akhirnya tibalah hari terakhir sebelum hari libur itu tiba. hari yang dimana kita semua akan diberikan test untuk melihat sejauh mana pembelajaran yang telah kita pelajari dan sejauh mana kekuatan kita sebenarnya.

tepat didepan kaca lantai dua kami delapan sedang duduk untuk membicarakan test yang akan diberikan oleh para profesor.

"bagaimana yah test kali ini, aku sedikit penasaran!" ucap berta kepada keyla.

"aku juga, apakah akan memakan korban seperti sebelumnya atau tidak!" jawab keyla yang kemudian dipotong olehku.

"korban? maksud kamu?" tanyaku bingung.

"iya, karna test kemarin mereka diatur sesuai kelompok untuk melawan semua mahluk yang ada di hutan terlarang, dan siapa yang tidak bisa bertahan hidup sampai waktu yang di berikan, maka dia akan hilang dengan sendirinya, entahlah apa mereka masih hidup atau benar-benar sudah mati." jawab arina yang juga ikut mendekat.

"kelompok? memangnya ada berapa orang dalam satu kelompok?" tanyaku memastikan,

"kemarin kalau tidak salah ada 3 orang" jawab keyla.

"mungkin saja sekarang akan berbeda" ucap martin.

"apa kau takut hah?" tanya grifin kepadaku.

"tidak, aku hanya ingin tahu". jawabku cuek lalu mengalihkan pandangan kearah zian yang sedari tadi menatap kearahku dan juga grifin.

selang beberapa menit profesor boby datang menghampiri kami dan menyampaikan bahwa profesor zardam sedang menunggu kami di atas balkon.

"ada apa yah?" tanya arina.

"apa ujiannya akan dimulai?" tanya jiny.

"tapi anak-anak lain sepertinya belum pergi" jawab berta seraya perlahan mengeluarkan sapu terbangnya bersamaan dengan ke enam teman yang lain lalu terbang kearah balkon. akupun mengikuti mereka bersama lufy.

pakaian putih tak asing itu sedang berdiri menunggu kedatangan kami.

"hormat kami profesor", sapa kami.

"berdiri ziana, kau tak perlu terlalu hormat padaku" ucapnya. Kata itu membuatku merasa sedikit tak enak dengan teman-teman yang lain.

"tak apa profesor, sebagai murid aku harus tunduk dan hormat kepada anda" jawabku lantang.

"wah, tumben kamu berbicara seperti itu?" bisik grifin yang hanya ku tanggapi dengan lirikan mata.

"Baiklah.. seperti yang kalian ketahui, kalian adalah murid terpilih untuk dilatih lebih ketat dari yang lain, bahkan sebelum kelas selanjutnya dimulai, kalian sudah lebih dulu mempelajari pelajaran-pelajaran lainnya. Dan seperti yang kalian juga tahu, bahwa akan ada tes untuk menguji kemampuan kalian selama kelas pertama berlangsung, dan tak hanya kalian, seluruh murid kelas 1, 2 dan 3 akan melakukan tes itu. Jadi, aku sengaja memanggil kalian kesini untuk melakukan tes itu tanpa didampingi atau bergabung dengan murid-murid lainnya. Tapi, ada satu wanita yang akan aku gabungkan dengan kalian, dia adalah salah satu wanita terpilih untuk menjaga gitovornia".

THE MAGIC OF AN THE WITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang