Chapter 13 - Gitovornia School

13 5 1
                                    

Haripun telah berlalu, seorang peri kecil sang penaruh mantra ditanganku ternyata adalah tria dari ras elf. Tria adalah satu-satunya orang yang bisa merubah bentuk menjadi fairy/peri kecil dari ras elf, ia juga merupakan salah satu orang yang memiliki ilmu penambah usia yang membuat dirinya seolah-olah berbeda ketika berubah menjadi seorang fairy.

"Ini seragam kamu, karena kamu dari ras sihir aku ambilkan seragam ini" ucapnya seraya memberikan seragam dengan baju dan mantel serta rok pendek berwarna hitam, tongkat dan topi sihir bersamaan dengan sepatu dan kaos kaki hitam.

"Apakah semuanya telah siap?" Tanya seorang pria yang tak lain adalah kakek zardam dengan ciri khasnya datang tiba-tiba.

"Semua sudah siap tuan" jawab tria seraya menundukkan kepalanya. Karena melihat tria menunduk, akupun dengan cepat langsung mengikuti gerakan tria dan menundukkan kepalaku bersamaan dengan banyaknya pertanyaan dibenakku.

"Baiklah kalau begitu, sampai ketemu di gitovornia school zia" ucapnya sambil mengedipkan mata kepadaku sebelum akhirnya menghilang entah kemana.

"Tria.. apa aku akan masuk kelas dengan ras berbeda?" Tanyaku bingung.

"Aah, digitovornia school itu ada tiga tingkatan atau tiga kelas yaitu tingkat pertama, kedua dan ketiga. Ditingkat pertama para ras akan digabungkan dalam satu kelas yang sama untuk mempelajari ilmu dari seluruh ras yang ada digitovornia. Setelah lulus ujian kalian akan naik ke tingkat selanjutnya, nantinya kelas kalian akan terpisah lagi, dalam satu kelas akan digabungkan beberapa keluarga dari satu ras yang sama untuk mempelajari ilmu dari rasnya tersebut. Setelah selesai maka akan naik ke tingkat ke tiga. Ditingkat ketiga ini kalian akan digabungkan dalam satu keluarga untuk mempelajari ilmu didalam satu keluarga itu sendiri, setelah itu ujian akhir akan ditentukan dan akan disampaikan siapa yang memiliki nilai tertinggi ketika mempelajari seluruh ilmu dari ras-ras berbeda digitovornia." Jawabnya seraya memperbaiki barang yang akan aku pakai digitovornia school.

"Oooh, jadi aku akan tinggal disana?" Tanyaku,

"ia, kamu akan tinggal diasrama ras sihir. Yah sudah, ayo kita berangkat" jawabnya seraya mengajakku pergi sambil melewati ruang pengobatan ras elf.

Seorang pria berambut putih sedang berdiri sambil membukakan pintu bertemakan kaca bening tersebut. Air terjun besar menutupi sebuah gua yang saat itu membuat mataku melirik kearahnya. "Triiiing" sebuah suara familiar terdengar disamping yang membuatku dengan cepat melirik kearahnya.

"Dimana tria?" Tanyaku bingung.

"Aku disini" jawabnya. Mataku membesar dan badanku seolah terdorong dengan kuat karena melihat sebuah sapu terbang berwarna hijau sedang berbicara kepadaku.

"ka...kamu tri.. tria?" Tanyaku gelagapan.

"Ia ini aku, ayo naik sebelum kita terlambat sampai disana!" Jawabnya.

"Ta.. tapi aku belum pernah na..naik sapu terbang".

"Ayolah, kan ada aku, ayo naik cepat" jawab tria. Dengan sebagian keberanian dalam diri, akupun dengan cepat mengangkat tas dan kakiku seraya menaiki sapu terbang hijau tersebut.

Gedung-gedung besar dan rumah-rumah kecil dibalik tumbuhan hijau terlihat, beberapa orang dengan tiga pakai berbeda mulai kami lewati satu persatu.

"Woaaahhh.." teriakku bahagia dan melupakan rasa takut yang tadinya sedang menyelimutiku.

"Gedung besar apa itu tria?" Tanyaku.

"Aah itu adalah gedung-gedung khusus dari ras-ras berbeda" jawabnya.

"Hmmmm, tria, apakah kakek zardam adalah orang yang berkuasa digitovornia?" Tanyaku perlahan.

"Aah, kita sudah hampir sampai" jawabnya untuk mengalihkan pertanyaan yang sedang aku tanyakan. Tatapan mata mulai tertuju padaku dari balik pohon-pohon rindang dengan tanaman rumput hijau kecil yang mengelilingi gedung gitovornia school itu. Karena malu dilihat oleh mereka yang memiliki 5 pakaian berbeda akupun menjadi diam tanpa berbicara.

Kakikupun menyentuh tanah dan kuangkat untuk turun dari sapu terbang hijau. Seorang wanitapun berdiri disamping sebagai perwakilan keluargaku.

"mengapa ada 5 jenis pakaian? Bukannya hanya ada 3 ras?" Tanyaku bingung sambil melirik kearah mereka yang memakai pakaian berwarna merah tua dan hijau tua dengan badan sepenuhnya berwarna hijau,

"Aah, yang memiliki pakaian berwarna merah tua itu adalah orang yang sama denganmu." Jawabnya.

"Mereka manusia biasa?" Tanyaku bingung.

"Lebih tepatnya mereka adalah anak seorang manusia bersama salah satu ras digitovornia yang memiliki kekuatan seperti orang tuanya".

"Tapi mengapa pakaiannya berbeda?" Karena mereka tidak bisa disamakan dengan keluarga yang berasal dari ras yang sama". Jawab tria seraya memanggilku untuk ikut masuk kedalam gedung sekolah gitovornia.

"lalu yang memakai pakaian berwarna hijau tua itu dari ras apa?" Tanyaku,

"mereka adalah anak-anak dari mahluk yang bernama ork." Jawab tria.

"Ork? Mahluk apa itu?" Tanyaku.

"nanti kamu akan tahu semuanya, yang intinya mereka adalah mahluk-mahluk yang tidak disukai oleh ork karena memiliki fisik tubuh kecil, jadi kami mengambil dan melatih mereka disini." Ucap tria.

Sebuah ruangan besar dengan kursi-kursi panjang dipasangkan sebuah meja besar terlihat didepan mata setelah pintu utama terbuka.

"Aku hanya bisa mengantarmu sampai disini. Perlihatkan pin yang ini ketika mereka bertanya kamu dari keluarga mana, dan cari meja yang melambangkan sebuah gelang yang kamu pakai, maka itulah teman-teman seasrama denganmu." Ucap tria sebelum akhirnya berubah menjadi vairy kecil dan terbang kearah gedung pengobatan ras elf.

Semua orang berbincang dengan masing-masing teman seasramanya, sedangkan aku masih berdiri sambil melirik-lirik mencari meja dengan bendera berwarna hitam yang melambangkan sebuah topi sihir.

"Hay..aku belum pernah melihatmu?" tegur seorang pria berpakaian hitam dan bergelang yang sama denganku.

"Kamu dari ras sihir juga?" Tanyanya.
"Ah, aku zian dari keluarga firedan ras sihir" ucapnya kembali sambil memberikan tangannya kepadaku untuk bersalaman.

"Aku zia" jawabku bimbang karena tak tahu aku berasal dari keluarga mana.

"Ooh yah sudah, ayo kita kemeja sana, nanti kakak tingkat ke tiga akan mengantar kita kekamar masing-masing" ucapnya seraya berjalan kesebuah meja yang berdiri tegak tepat dibarisan aku berdiri.

Semua mata tertuju padaku,

"anak baru?" Tanya anak perempuan berambut ikal.

"Tapikan belum masa penerimaan" jawab si wanita dengan rambut ikatan satu dibelakang.

"Ayo duduk, ah kamu dari keluarga mana?" Tanya zian sambil menyuruh teman prianya bergeser agar ia bisa duduk disebelahnya.

"Kamu dari keluarga mana?" Tanyanya kembali.

"Ah ini" jawabku seraya memperlihatkan pin pemberian tria.

"Ooh kamu dari waterland?" Teriak zian.

"Hah? Aku belum pernah lihat dia?" Ucap seorang pria berambut silver bernama jony.

"Sadarlah, kitakan baru seminggu masuk kelas, mungkin saja dia juga pendaftar yang sama dengan kita tapi lambat masuk kelas." Jawab kembarannya yang bernama Jiny.

"Hy, aku jiny" teriaknya kepadaku.

"Ah ia, namaku zia." Jawabku sambil berjalan kekursi dengan pakaian hitam dan pin berwarna putih ber lambang air.

"Itu kepala sekolah," teriak mereka sambil mempersiapkan diri dan duduk dengan tegap. Mataku kuarahkan kesebuah meja besar yang tinggi didepan.

"Itu adalah kakek zardam dan tria!" Ucapku dalam hati.

"Mereka adalah guru disini?" Tanyaku kepada jiny yang sedang duduk berhadapan denganku.

THE MAGIC OF AN THE WITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang