The Chapter 11

113 38 38
                                    

Pagi ini Soobin sudah bergulat dengan bahan makanan di dapur, Soobin ingin membuat sarapan untuk Wendy tapi dia lupa kalau dia tidak bisa memasak.

"Waktunya memanggil pembantu."

Tak!

Tak!

Tak!

Tak!

"Yeonjun-ah! Help me! Cepat kerumah!"

"Ada apa? Katakan dulu padaku."

"Tidak ada waktu! Cepat! Sebelum aku mati!"

"HA?! MATI?! B-BAIK TUNGGU AKU DISANA!"

Tutt!

Tutt!

Tutt!

"Bahahahahah! Bodoh!"

Soobin tertawa senang berhasil menggoda Yeonjun.

Ya, jika urusan masak memasak Yeonjun lah ahlinya.

Soobin menunggu kedatanga Yeonjun selama satu jam, ya maklum saja karena Soobin menelfon Yeonjun di pagi buta.

"SOOBIN-AH! KAU DIMANA?!"

Soobin mendengar suara Yeonjun yang sedang mencarinya.

"SOOBIN-IE PABO!!"

"SOOBIN-SSI!"

"CHOI SOOBIN! WHERE ARE YOU?!"

"Eh?"

Soobin bingung, pasalnya dia tak hanya mendengar suara Yeonjun, bahkan ia juga mendengar suara Beomgyu, Taehyun, dan Kamal.

Soobin tersenyum jahil, ia ingin berpura pura mati saat temannya datang ke dapur. Soobin memposisikan badannya terlentang sambil memejamkan kedua matanya.

Tak selang waktu, keempat temannya pun datang ke arah dapur.

"SOOBIN!" teriak keempat lelaki itu saat mendapati Soobin terkapar di lantai.

"YA! BANGUN!!" gumam Beomgyu sambil memukul mukuli pipi Soobin.

"CHOI SOOBIN, KAU MEMINTAKU DATANG KEMARI HANYA UNTUK MELIHATMU MATI?!" teriak Yeonjun sambil menarik narik baju Soobin.

"SOOBIN-AH! KAU BERJANJI UNTUK MEMBELIKANKU BONEKA KAN?! JADI TEPATI DULU JANJIMU, LALU KAU BOLEH MATI!!" teriak Kamal mendramatis.

"SOOBIN-SSI! KAU JUGA BERJANJI UNTUK MENJADI SAMSAK KU KAN?! AYO BANGUN! ATAU KU JADIKAN KAU SAMSAK SEKARANG?!" teriak Taehyun sambil memukul mukuli perut Soobin pelan.

"Ya!!! Cukup!! Awhh,  minggir!"

Soobin bangkit dari kubur.

"Apa kalian siap?"

Yeonjun menatap Beomgyu, Taehyun dan Kamal secara bergantian, dan mereka semua juga mengangguk bersamaan.

"CHOI SOOBIN!!"

Mereka semua memukuli Soobin sampai puas. Bagaima bisa Soobin melakukan hal konyol seperti ini.

"SUDAH! MIANHAE!"

"SOOBIN-IE PAB-"

Soobin menatap keempat temannya bingung, kenapa tiba-tiba mereka diam? Sedang menatap apa mereka?

"O-oh Noona!" gumam Soobin terkejut karena sudah ada Wendy di belakangnya.

Kelima lelaki itu langsung berdiri dan menundukkan kepala mereka di hadapan Wendy, Wendy yang melihat itu hanya mengangkat sebelah alisnya.

NOONA SARANGHAE | SOOWEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang